Hotman Paris Desak Dedi Mulyadi Usut Tuntas Dugaan Malapraktik RSUD Linggarjati
Hotman Paris minta Dedi Mulyadi usut dugaan malapraktik RSUD Linggarjati usai bayi Irmawati meninggal dunia dalam kandungan.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Glery Lazuardi
Andi bahkan rela dua hari tak menarik ojek online, demi mendampingi sang istri dalam proses persalinan.
“Saya pengen jadi orang pertama yang lihat anak saya lahir. Tapi yang saya lihat justru anak saya sudah tak bernyawa,” kata Andi pilu.
Setelah kejadian, pihak rumah sakit datang ke rumah keluarga korban dan menyerahkan uang santunan Rp5 juta. Namun jumlah tersebut dinilai sangat tidak layak dibanding penderitaan mereka.
“Santunan 5 juta itu enggak ada apa-apanya dibandingkan anak kami yang kami tunggu 7 tahun,” ucap Irmawati.
Ironisnya, rumah sakit juga sempat meminta keluarga korban untuk tidak mempublikasikan kasus ini dan menyarankan agar "diselesaikan secara damai."
“Ada yang datang, minta damai, minta maaf. Tapi hati saya masih sakit, belum bisa,” ujar Irmawati sambil menahan tangis.
Baca juga: Hotman Paris Bela Irmawati: Bayinya Meninggal, RSUD Linggarjati akan Digugat
Hotman Paris: Copot Direksi, Laporkan ke Jalur Hukum
Melihat kondisi yang dialami Irmawati dan suaminya, Hotman Paris menyatakan akan menempuh jalur hukum, baik pidana maupun perdata.
Ia juga mendesak agar seluruh direksi RSUD Linggarjati dicopot dari jabatannya.
“Ini tak bisa dibiarkan. Akan saya laporkan pidananya, dan juga gugatan perdata terhadap rumah sakit serta pihak-pihak terkait,” tegas Hotman.
Menurut Hotman, tindakan lamban dari tenaga medis jelas menunjukkan adanya kelalaian yang fatal.
Ia juga menyoroti bagaimana pihak rumah sakit seolah ingin “membungkam” korban lewat uang santunan.
“Jangan sampai uang dijadikan alat untuk menutupi kesalahan. Nyawa manusia itu tidak bisa diganti,” kata Hotman lagi.
Irmawati Masih Trauma: “Saya Cuma Ingin Keadilan”
Dengan suara terbata dan tubuh yang masih lemah, Irmawati hanya ingin satu hal: keadilan untuk anaknya.
“Saya ingin anak saya mendapatkan keadilan. Saya enggak mau ini terjadi ke ibu-ibu lain. Saya ingin dokter itu bertanggung jawab,” ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.