Chromebook di Bangka Tengah: Solusi Digital Sekolah yang Terhambat Sistem, Jaringan, dan Korupsi

Kasus tersebut menyeret beberapa pejabat Kemendikbud dan menjadi perhatian nasional.

Baca juga: KPK Diam-diam Usut Korupsi Chromebook-Google Cloud Era Nadiem, Skandal Rp1,98 T Terkuak

Kerusakan dan Kendala Teknis

Di SDN 16 Koba, dari 15 unit Chromebook yang diterima, tiga mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan.

Kepala sekolah Bekti Wiji Harini menyebutkan bahwa kendala teknis seperti cara mencetak dokumen juga sempat menjadi hambatan.

“Awalnya kami belum tahu cara print. Tapi sekarang sudah terbiasa,” ujar Bekti.

Meski begitu, 12 unit yang tersisa tetap digunakan secara rutin dalam pembelajaran.

Saat ini Kejagung RI tengah menelusuri kasus dugaan korupsi terkait pengadaan Chromebook.

Direktur Penyidikan (Dirdik) JAM PIDSUS Abdul Qohar menyatakan, negara alami kerugian Rp1,98 triliun dalam kasus ini.

Dari penyelidikan, ada empat orang yang telah ditetapkan jadi tersangka.

Keempatnya yakni:

- Juris Tan, Staf Khusus Mendikbudristek Bidan Pemerintaahan era Nadiem Makarim

- Mulyatsyah, Direktur SMP Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

- Ibrahim Arief, Konsultan Teknologi di Kemdikbudristek

- Sri Wahyuningsih, Direktur Sekolah Dasar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 2020-2021

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul SDN 16 Koba Terima 15 Chromebook dari Kemendikbud di Tahun 2022, Saat ini 3 Unit sudah Rusak, 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sistem Operasi Tak Biasa jadi Kendala Bagi Guru di Bangka Tengah Gunakan Chromebook,