Sabtu, 13 September 2025

Bentrokan di Pemalang

Pengacara Rizieq Shihab: Sudah Ada Provokasi sebelum Bentrokan di Pemalang, Dilakukan Lewat Video

Kuasa hukum Rizieq Shihab menyebut sudah ada provokasi sebelum bentrokan di mana ada video penurunan baliho kliennya.

Kolase: Tribunnews.com/Ashri Fadilla dan TribunJateng.com/Istimewa
BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Pengajian yang menghadirkan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022). Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menyebut sudah ada provokasi sebelum bentrokan di mana ada video penurunan baliho berwajah kliennya oleh aparat. Padahal video itu terjadi pada November 2020 lalu. Dia mengungkapkan video tersebut disebarkan demi membingkai bahwa kedatangan Rizieq Shihab memang ditolak di Kabupaten Pemalang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum pemimpin Front Persaudaraan Islam (FPI) Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menyebut sebelum terjadinya bentrokan di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu (23/7/2025), sudah ada provokasi yang terjadi pada hari sebelumnya atau Selasa (22/7/2025).

Bentrokan itu terjadi antara massa FPI dengan organisasi masyarakat (ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabillilah (PWI LS).

Adapun insiden itu terjadi saat Rizieq Shihab berceramah dalam acara peringatan bulan Muharam. Dilaporkan ada 15 orang menderita luka termasuk anggota kepolisian.

Yanuar mengungkapkan provokasi terhadap Rizieq Shihab dilakukan lewat beberapa video yang diunggah di media sosial.

Adapun video tersebut berisi momen ketika baliho dengan wajah Rizieq Shihab diturunkan oleh aparat.

Ia menilai video tersebut diunggah untuk membingkai bahwa ceramah Rizieq Shihab di Kabupaten Pemalang memang sudah mengalami penolakan.

Baca juga: Bentrok saat Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang Tak Bisa Dibendung meski Dijaga 600 Lebih Polisi

Padahal, jelas Yanuar, peristiwa di dalam video tersebut terjadi pada November 2020.

"Sebelum itu memang sudah ada provokasi-provokasi di media sosial yaitu video lama diputar yaitu video November 2020 tentang baliho Habib Rizieq disobek atau diturunkanlah oleh aparat kepolisian."

"Nah itu lalu di-framing seakan-akan menjelang acara (ceramah) ini. Artinya memang sudah ada propaganda busuk yang memang ingin mengadu domba masyarakat dan umat Islam," katanya dlaam wawancara eksklusif yang ditayangkan di YouTube Tribunnews, Kamis (24/7/2025).

Yanuar menyebut diunggahnya video lama Rizieq Shihab tersebut dilakukan oleh pihak bernama 'intelijen hitam'.

Lalu, Yanuar menceritakan momen sebelum bentrokan terjadi di mana Rizieq Shihab sempat didatangi oleh aparat dan memintanya agar membatalkan untuk berceramah.

Padahal, sambungnya, seluruh administrasi terkait penyelenggaraan ceramah sudah dipenuhi. Yanuar menuturkan kliennya pun menolak permintaan aparat.

"Habib ini didatangi aparat penegak hukum dan aparat keamanan. Mereka meminta Habib tidak tampil dan tidak mengisi acara tausyiah tersebut."

"Ini kami cukup bingung sebenarnya dan tentu kami menolak. Selain ini sudah terjadwal, dan habib ini kan ulama dan tokoh agama, isi ceramahnya juga terkait dengan agama dan semuanya itu dilindungi oleh undang-undang," ujarnya.

Kendati demikian, rombongan Rizieq Shihab tetap datang ke lokasi ceramah pada Rabu malam sekira pukul 22.00 WIB.

Namun, sesampainya di lokasi, Yanuar mengungkapkan mulailah terjadi penolakan terhadap kehadiran Rizieq Shihab dan berujung terjadi bentrok.

Yanuar menuturkan sebenarnya bentrokan sudah mulai terjadi di lokasi sebelum Rizieq Shihab masih belum tiba.

"Kerusuhan yang dimaksud di publik itu sebenarnya munculnya ada dua. Sebenarnya yang paling besar (bentrokan) sebelum beliau datang justru karena saya mendapat laporan dari masyarakat dan itu real ada videonya," jelasnya.

Yanuar pun berharap agar ormas PWI LS ditindak atau jika perlu dibubarkan buntut diduga membuat rusuh saat acara ceramah Rizieq Shihab.

Pasalnya, saat bentrokan terjadi, Yanuar menyebut anggota PWI LS membawa senjata.

Sehingga, dia menilai ormas tersebut sudah memiliki niat jahat untuk membuat kerusuhan.

"Kami yang sangat sayangkan, berdasarkan video yang beredar, mereka bawa pedang, bambu runcing, sudah niat jahat. Kami bingung, maksudnya apa gitu lho," cerita Yanuar.

Penjelasan PWI LS, Bantah Jadi Provokator

Sementara, PWI LS turut buka suara terkait bentrokan yang terjadi di mana pihaknya membantah menjadi pelaku provokasi.

Koordinator Komunikasi Antar Wilayah DPP PWI LS, Andi Rustono, justru mengaku menjadi korban provokasi.

Selain itu, Andi juga membantah soal tuduhan pihaknya membawa senjata tajam saat bentrokan terjadi.

“Tidak benar menggunakan senjata tajam, justru pihak kami yang menjadi korban dan bentrok itu. Salah satu korban terdapat luka serius di kepala dan bola mata nyaris lepas,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Dia menegaskan pihaknya hanya membawa kayu dan bambu. Andi mengatakan dibawanya dua alat tersebut bukan tanpa alasan.

Baca juga: Kronologi Bentrokan saat Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang, Bupati Buka Suara

Andi mengeklaim terlebih dahulu memperoleh provokasi setelah ada massa FPI melempar bata merah dan batu ke arah massa PWI LS.

Bahkan, dia menyebut kayu dan bambu bukan dibawa sebelum insiden terjadi, tetapi diambil dari pekarangan rumah warga di sekitar lokasi.

“Massa PWI-LS tidak dibekali senjata tajam sebagaimana tuduhan yang dilontarkan oleh kubu MRS yaitu FPI. Massa PWI-LS hanya membawa bambu dan kayu yang didapat dari pekarangan warga setelah mengetahui massa pro MRS memprovokasi,” jelasnya.

15 Orang Alami Luka, Termasuk Polisi

Dikutip dari Tribun Jateng, bentrokan antara FPI dan PWI LS mengakibatkan adanya 15 orang menderita luka.

Adapun rinciannya adalah sembilan korban luka dari PWI LS, dua dari FPI, dan sisanya adalah empat anggota kepolisian.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.

Terkait korban dari kepolisian, Artanto mengatakan mereka terluka karena terkena lemparan batu.

"Korban polisi ini terkena lemparan batu di bagian kepala maupun wajah. Ada yang dirawat di rumah sakit, adapula yang rawat jalan," katanya.

Pemicu Bentrokan Masih Diselidiki

Artanto juga mengungkapkan terkait pemicu bentrokan masih terus diselidik termasuk memburu pihak-pihak yang dianggap melakukan provokasi dan tindakan kekerasan.

"Kami juga sedang meminta keterangan para saksi untuk membuat terang peristiwa," bebernya.

Dari kejadian ini, Polda Jateng meminta kepada kedua pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri.

"Kami imbau dari kedua pihak menjaga simpatisan masing-masing agar tidak terulang kembali," ujarnya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "4 Polisi Terluka Buntut Bentrok Ormas Saat Rizieq Shihab Ceramah di Pemalang"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Iwan Arifianto)(Kompas.com/Dedi Muhsoni)

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan