Kamis, 7 Agustus 2025

Banjir Bandang Terjang Sungai Klawing Purbalingga, 3 Pekerja Proyek Masih dalam Pencarian

Tiga pekerja proyek di Sungai Klawing, Purbalingga dinyatakan hilang setelah diterjang banjir bandang, Minggu (3/8/2025).

Dok. BPBD Purbalingga
PROSES EVAKUASI - Tim SAR Gabungan saat sedang melakukan proses evakuasi terhadap 6 pekerja yang terjebak banjir bandang di Sungai Klawing Purbalingga, Minggu (3/8/2025). Tiga pekerja proyek di Sungai Klawing, Purbalingga dinyatakan hilang setelah diterjang banjir bandang, Minggu (3/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang terjadi di Sungai Klawing Desa Panaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (3/8/2025) malam.

Tiga orang pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing dinyatakan hilang.

Sungai Klawing juga dikenal sebagai penghasil batu akik Klawing yang biasa jadi souvenir khas Purbalingga.

Sungai tersebut memotong batuan dan menghasilkan batuan jasper yang langka dan bernilai tinggi

Mengutip TribunBanyumas.com, total ada enam pekerja proyek yang bekerja sesaat sebelum banjir bandang tiba.

Prayitno, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga menceritakan, para pekerja awalnya mengerjakan jembatan akses alat berat.

Di tengah pekerjaan, tiba-tiba air meluap dan memicu banjir bandang sekira pukul 19.30 WIB.

Para pekerja berbegas menyelamatkan diri dan menaikkan alat berat ke daratan yang lebih tinggi.

"Para pekerja pun bergegas menyelamatkan diri dan menaikan alat berat ke tempat yang lebih tinggi di shelter yang berada di tanggul sodetan Sungai Klawing," kata Prayitno saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2025). 

Tiga orang berhasil menuju shelter atau posko kerja mereka saat menaikkan alat berat dan berhasil bertahan.

Sementara tiga lainnya dinyatakan hilang saat berusaha mengevakuasi diri.

Baca juga: Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG Pekan Ini, Waspadai Banjir dan Karhutla

Tim BPBD yang menerima laporan adanya banjir bandang pun bergegas ke lokasi bersama Basarnas.

Prayitno menuturkan, Tim SAR tak bisa mengevakuasi lantaran derasnya aliran sungai.

"Operasi SAR mulanya sempat terhambat akibat hujan lebat dan arus yang sangat deras."

"Sehingga, mesin tempel perahu tidak mampu karena hanya berkekuatan 25 HP," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan