Prada Lucky Namo Meninggal
Pengakuan Kakak Prada Lucky: Lihat Perut Korban Ada Bekas Sepatu, Adik Pernah Cerita Dipukul Senior
Mengenai dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky, sang kakak memberikan pengakuan bahwa pernah cerita dipukul senior.
Ia lantas berharap, proses hukum terhadap para pelaku dapat dilakukan secara transparan hingga keluarga mendapatkan rasa keadilan.
Dugaan Penganiayaan Diusut
Sub Denpom IX/1-1 Ende terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky.
Pihak Sub Denpom IX/1-1 Ende telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan dari anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan.
"Intinya kami lagi bekerja biar cepat selesai dalam kasus penyidikan, yang jelas kalau ada yang berbuat kan pasti bertanggungjawab," ujar Dansub Denpom Ende, Kapten CPM Stefanus Kopong Ola kepada POS-KUPANG.com, Sabtu.
Terkait motif dugaan penganiayaan, Stefanus enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebab, pihaknya masih terus bekerja dengan meminta keterangan dari sejumlah oknum anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere yang terlibat.
"Kalau sudah selesai baru kami bisa berikan keterangan, ini kan masih penyidikan jadi belum kami pastikan untuk menyampaikan motifnya," terangnya.
Baca juga: Keluarga Sebut Penganiaya Prada Lucky Adalah Preman Berseragam: Tidak Boleh Dibiarkan
Pelaku Pemukulan
Personel yang terlibat dalam pemukulan terhadap Prada Lucky di antaranya yaitu:
Pemukulan menggunakan selang
- Letda Inf Thariq Singajuru
- Sertu Rivaldo Kase
- Sertu Andre Manoklory
- Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
- Serda Mario Gomang
- Pratu Vian Ili
- Pratu Rivaldi
- Pratu Rofinus Sale
- Pratu Piter
- Pratu Jamal
- Pratu Ariyanto
- Pratu Emanuel
- Pratu Abner Yetersen
- Pratu Petrus Nong Brian Semi
- Pratu Emanuel Nibrot Laubura
- Pratu Firdaus
Pemukulan dengan tangan
- Pratu Petris Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja
Kronologi Dugaan Penganiayaan
Peristiwa bermula saat Staf-1/Intel melakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky yang diduga mengalami penyimpangan seksual (LGBT) pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 21.45 WITA.
Namun, dalam laporan tersebut tidak secara gamblang dijelaskan perilaku penyimpangan seksual (LGBT) yang dilakukan Prada Lucky.
Pada Senin, 28 Juli 2025 sekira pukul 06.20 WITA, Prada Lucky disebut kabur saat izin ke kamar mandi untuk buang air besar.
Hal itu diketahui oleh anggota Staf Intel, Serda Lalu Parisi Ramdani saat mengecek kamar mandi.
Mengetahui juniornya kabur, Serda Lalu Parisi Ramdani kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Sertu Thomas Desambris Awi.
Baca juga: Legislator PDIP Minta Pelaku Penyiksaan Prada Lucky Dihukum Berat, Singgung Kejahatan Kemanusiaan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.