Prada Lucky Namo Meninggal
Pengakuan Kakak Prada Lucky: Lihat Perut Korban Ada Bekas Sepatu, Adik Pernah Cerita Dipukul Senior
Mengenai dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky, sang kakak memberikan pengakuan bahwa pernah cerita dipukul senior.
"Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” jelasnya.
Prada Lucky Pernah Cerita Dipukul Senior
Lusi menambahkan, beberapa hari sebelum koma, Prada Lucky masih berkomunikasi lewat panggilan video dan terlihat dalam kondisi baik.
Prada Lucky juga sempat bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit.
“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” tambah Lusi.
Terkejut saat Prada Lucky Masuk RS
Lusi menjelaskan, kabar masuknya Prada Lucky ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang diminta tolong oleh korban untuk menghubungi orang tuanya di Kupang, NTT.
Lusi pun mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, adiknya tidak pernah mengalami sakit parah.
“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah."
"Selama ini hanya sakit biasa, saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," imbuhnya.
Baca juga: Kasus Kematian Prada Lucky, Komisi I DPR Tak Akan Biarkan Kasus Berlalu Tanpa Pertanggungjawaban

Pemakaman Prada Lucky
Ratusan pelayat menghadiri prosesi pemakaman Prada Lucky pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Ibadah pelepasan berlangsung di rumah duka di Rumah Dinas Asrama Tentara (Asten), Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
Prosesi ibadah dipimpin oleh Pendeta Lenni dari Jemaat GMIT Batu Karang Kuanino Kupang.
Di hadapan ratusan pelayat, Otniel selaku perwakilan keluarga menyampaikan permintaan tegas agar pimpinan TNI mengusut tuntas kematian Prada Lucky, yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya.
"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas. Mereka adalah preman yang berseragam. Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," katanya, Sabtu, dikutip dari POS-KUPANG.com.
Otniel menegaskan, keluarga akan menerima jika Prada Lucky gugur di medan tugas, namun kenyataan yang dihadapi berbeda.
"Anak kami meninggal dalam pembantaian," katanya dengan suara bergetar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.