Program Makan Bergizi Gratis
Guru Ikut Keracunan Sajian MBG di Sragen, Ternyata Santap Makanan Siswa yang Absen
Beberapa guru di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diduga keracunan setelah ikut menyantap sajian program makan bergizi gratis (MBG).
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Whiesa Daniswara
"Yang pertama nasi kuning asing, sayur-sayuran timun sama selada sudah bolong-bolong hitam, tidak saya makan, sudah berbeda, sama telurnya asin, yang saya makan apel, nasi kuning, orek telur, sama susu," kata F.
F mengaku menghabiskan nasi itu meski rasanya asin.
Umumnya siswa mulai merasakan gejala setelah pukul 19.00 WIB. Namun, ada pula yang baru merasakan gejala pada dini hari pukul 02.00 WIB. Gejala itu misalnya pusing, mual, hingga diare.

Dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Udayanti Proborini mengonfirmasi insiden dugaan keracunan di SMPN 1 Gemolong.
"Ini saya nanti ke Gemolong, bersama Pak Bupati dan jajaran, ketemu disana ya," kata Udayanti, Selasa.
Baca juga: Kesaksian Pelajar di Sragen yang Keracunan MBG: Nasi Kuning Asin Banget, Telur Suwirnya Amis
Dia menyebut ada ada posko darurat di Puskemas Gemolong untuk menangani kasus keracunan.
Sementara itu, kini sudah dibuka posko darurat di Puskesmas Gemolong.
"Poskonya di Puskesmas Gemolong, kita buka 2 x 24 jam, nanti kita lihat kondisinya seperti apa, jika belum membaik, kita perpanjang," katanya
SPPG diminta tak salurkan makanan untuk sementara
Bupati Sragen Sigit Pamungkas mengeluarkan beberapa kebijakan setelah ratusan siswa diduga keracunan.
Salah satu adalaha meminta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Gemolong tidak mendistribusikan makanan untuk sementara waktu.
"Atas apa yang kita amati, kita mengambil kebijakan, yang pertama untuk pendistribusian makan bergizi gratis yang berasal dari penyedia yang dimungkinkan mengakibatkan keracunan, ini dijeda setidaknya 2 hari untuk dilakukan investigasi," kata Sigit, Selasa, (12/8/2025).
"Yang kedua kita melakukan pengobatan kepada siswa-siswi kita yang diduga terkena keracunan, serta kegiatan membentuk crisis center, respon cepat, menyiagakan Puskesmas 24 jam untuk merespon laporan masyarakat terkait dengan kemungkinan ada gejala keracunan lagi, semoga tidak ada."
Kepala BGN ingin SOP lebih baik lagi
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana turut mengomentari kasus ratusan siswa di Sragen yang keracunan.
Dadan berkata hal itu akan menjadi pelajaran bagi BGN agar bisa meningkatkan standar operasional prosedur (SOP).
Baca juga: 196 Orang Diduga Keracunan MBG di Sragen, Kepala Puskesmas: Murid, Guru, Karyawan dan Keluarga
"Ya, pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya," ujar Dadan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.