Program Makan Bergizi Gratis
Siswa Minta Burger untuk Menu MBG, DPR: Ada Kesenjangan Pemahaman soal Gizi
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani merespons adanya permintaan burger untuk menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari seorang siswa.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher merespons adanya permintaan burger untuk menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari seorang siswa SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat III (Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cirebon) itu menilai permintaan burger untuk menu MBG jangan hanya dianggap lelucon semata.
Menurut Netty, hal itu menunjukkan edukasi gizi yang lebih masif dan komprehensif di lingkungan sekolah dan keluarga masih perlu dilakukan.
“Permintaan itu jangan dilihat sebagai hal remeh atau lucu semata. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan makanan bergizi, terutama di kalangan anak-anak,” ungkap Netty dalam keterangan resminya, Senin (4/8/2025).
Netty mengatakan, MBG merupakan program strategis pemerintah dalam membangun generasi sehat dan produktif.
Maka dari itu, menu yang disajikan harus berdasarkan standar gizi seimbang, bukan makanan cepat saji yang disukai anak-anak.
“Program MBG adalah investasi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas SDM. Maka menu yang disajikan harus tinggi kandungan protein, serat, dan zat gizi mikro yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan. Bukan makanan tinggi lemak, gula, dan garam seperti burger,” jelasnya.
Doktor lulusan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) itu juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan gizi di sekolah.
“Edukasi sejak dini akan membentuk pola pikir dan kebiasaan makan yang sehat."
"Anak-anak harus tahu mengapa mereka butuh sayur, buah, protein hewani dan nabati, bukan sekadar makan enak dan viral di media sosial,” imbuh Netty.
Netty juga mendorong guru dan orang tua aktif dalam mengarahkan pemahaman anak terkait makanan sehat.
"Program ini jangan sampai berubah makna menjadi sekadar makan gratis. Kita harus pastikan bahwa program ini menjadi alat transformasi kebiasaan makan anak-anak Indonesia menuju pola makan sehat dan cerdas,” ungkap Netty.
Baca juga: Produsen Lokal Keberatan Impor Food Tray untuk MBG Dipermudah, Begini Tanggapan Menteri Budi
Ada Burger hingga Sandwich pada Menu MBG
Permintaan burger sebagai menu MBG oleh siswa di Pontianak masih harapan semata, namun hal ini sudah teralisasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Chalimi, Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo yang menyediakan menu sandwich hingga burger.
Setiap hari, SPPG Ponpes Al Chalimi menyalurkan 3.687 paket makanan bergizi gratis kepada siswa di 17 sekolah, 25 balita, 24 ibu hamil, dan 25 ibu menyusui di sekitar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.