Aksi Demonstrasi di Pati
Unjuk Rasa di Pati Ricuh dan Panas: Momen Bupati Sudewo Dilempar Sandal, Polisi Dikejar Warga
Aksi pelemparan tersebut terjadi ketika Bupati Sudewo menemui pendemo dari mobil rantis polisi, pukul 12.16 WIB. Sudewo hanya berbicara 20 detik
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PATI- Unjuk rasa warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah menuntut Bupati Sudewo mengundurkan diri berlangsung panas dan ricuh, Rabu, (13/8/2025).
Unjuk rasa tersebut berlangsung di depan Kantor Bupati Pati, di Jalan Tombronegoro, Kaborongan, Kecamatan Pati.
Saat aksi melempar bupati, massa melempar bupati dan mengejar polisi. Selain itu, massa juga membakar mobil provos milik Polres Grobogan.
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Minta Maaf, Dijawab Massa dengan Lemparan Sandal hingga Botol Air
Massa Lempar Bupati
Aksi pelemparan tersebut terjadi ketika Bupati Sudewo menemui pendemo dari mobil rantis polisi, pukul 12.16 WIB.
Sudewo terlihat mengenakan kemeja putih. Ia juga mengenakan kacamata dan peci berwarna hitam.
Sebelum benar-benar muncul, polisi meminta demonstran tetap tertib.
Inilah kata-kata Bupati Sudewo:
"Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Ke depannya, saya akan berbuat yang lebih baik.
Terima kasih."
Bupati Sudewo hanya 20 detik berbiara dari mobil rantis polisi. Dia akhirnya kembali masuk karena dilempar warga.
Saat berbicara, para demonstran terlihat melempari Bupati Sudewo dengan air minum dan sandal.
Ajudan Sudewo dan anggota brimob nampak melindungi Sudewo dari lemparan masa.
Ajudan dan Brimbob membawa tameng untuk melindungi Sudewo.
Polisi Dikeroyok
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Informasi Seputar Jaken, terlihat seorang anggota polisi dikeroyok oleh sejumlah peserta aksi.
Dalam rekaman tersebut, polisi tersebut tampak dipukul dan dilempari air serta botol plastik oleh beberapa oknum demonstran.
Kejadian itu sontak memicu reaksi dari warga lainnya yang mencoba melindungi aparat tersebut dan menghentikan aksi kekerasan.
Baca juga: Demo Depan Kantor Bupati Pati Ricuh, Polisi Duga Ada Kelompok Penyusup
Polisi tersebut tampak menundukkan kepala dan berusaha menghindari serangan sebelum akhirnya mendapatkan bantuan dari beberapa peserta aksi yang lebih tertib.
Aksi Berlangsung Rusuh
Setelah serangan gas air mata, situasi makin memanas.
Massa bergerak ke sisi timur alun-alun Pati dan membalikkan mobil provos milik Polres Grobogan.
Tak hanya membalik, mobil tersebut dibakar.
Api terlihat membumbung tinggi, sementara massa berada di sekitar lokasi.
Sebagian massa bergerak ke arah utara alun-alun Pati.
Sampai saat ini, pukul 12.57 WIB, pendemo memadati sisi utara alun-alun Pati.
Data mengenai korban gas air mata masih dihimpun.
Tak hanya itu, massa juga merobohkan gerbang Pendapa Pati.
Dari video viral yang beredar di media sosial, terlihat beberapa aparat tumbang diduga akibat gas air mata.
Aparat Siram Water Cannon
Melalui siaran langsung Youtube Tribun Jateng pada Rabu (13/8/2025) terlihat Polisi mengerahkan meriam air atau mobil water cannon untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.
Baca juga: Demo Sampai Bupati Pati Sudewo Lengser, Massa: Kami Tak Mau Jadi Objek Uji Coba Pemimpin
Tak hanya itu, Polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi tersebut.
Beberapa massa terlihat mulai mendorong pintu gerbang dan berusaha merobohkannya.
Terlihat seorang anggota Brimob mulai emosional, ia berteriak ke arah massa dengan mengatakan:
"Bukan hanya kalian yang punya anak istri, perlakuan kalian kayak gini?," teriak seorang anggota Brimob sembari menunjuk ke arah sejumlah polisi yang tengah berjaga.
Aksi para demonstran kali ini dilakukan menyusul kebijakan Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak sebesar 250 persen.
"Bupati harus lengser, bupati lengser," ucap perwakilan massa.
"Turun, turun, turun Sudewo, turun Sudewo sekarang juga,"
"Kita di sini mengikuti tantangan Bupati Sudewo, kita datang 50.000 orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo tidak menampakkan diri. Bupati pengecut," ucap massa di atas panggung.
Awal Mula Desakan Mundur
Aksi demonstrasi yang dipicu kebijakan Bupati Pati Sudewo menaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
Bupati Pati, Sudewo, meminta maaf kepada masyarakat atas polemik kenaikan PBB-P2 yang mencapai 250 persen.
Sadewo juga berjanji akan meninjau ulang kebijakan tersebut.
Sudewo menyampaikan permintaan maaf menyusul viralnya sejumlah video di media sosial yang menampilkan ketegangan antara warga dan pemerintah daerah, termasuk aksi pengangkutan paksa barang donasi oleh Satpol PP dari kelompok Masyarakat Pati Bersatu, yang sedang menggalang dukungan logistik untuk demonstrasi.
Sudewo mengakui adanya kesalahan komunikasi.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak bermaksud melakukan perampasan. Kami hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu acara pemerintah. Kami tidak melarang penggalangan dana," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Sudewo juga menanggapi viralnya video dirinya yang dianggap menantang rakyat.
Dalam video tersebut, Sudewo menyatakan tak gentar meski ada 5.000 hingga 50.000 warga yang berdemo.
"Saya tidak menantang rakyat. Masak rakyatku kutantang? Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo itu murni aspirasi dan tidak ditunggangi pihak tertentu," kata Sudewo.
Bupati Pati Sudewo baru saja dilantik pada 18 Juli 2025 lalu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kata-kata Bupati Sudewo Berkacamata Hitam Temui Pendemo, Hanya 20 Detik: Langsung Dilempari Sandal
Sumber: Tribun Jateng
Aksi Demonstrasi di Pati
Soal Aksi Warga Tuntut Bupati Pati Mundur dari Jabatannya, Pengamat: Masuk Akal |
---|
Unjuk Rasa Warga Menuntut Bupati Pati Mundur Ricuh, Massa Bakar Mobil Polisi |
---|
BREAKING NEWS Bupati Sudewo Akhirnya Muncul Temui Massa, Minta Maaf, Janji Berbuat Lebih Baik |
---|
Ucapan Bupati Sudewo yang Buat Eks Honorer RSUD Pati Sakit Hati, Demo Jadi Kesempatan 'Balas Dendam' |
---|
Demo Tuntut Sudewo Mundur dari Bupati Pati Ricuh, Massa Lempari Botol dan Sayur Busuk ke Polisi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.