Rabu, 20 Agustus 2025

Pelaku Pencuri Motor Mahasiswa KKN di Lumajang: Cowoknya Sombong, Gak Mau Nyapa

Pelaku pencurian motor mahasiswa KKN di Lumajang ternyata tetangga sendiri. Pelaku sakit hati karena mahasiswanya enggan menyapa

TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
PENCURIAN MOTOR MAHASISWA - Saman (32) salah satu maling sepeda motor milik mahasiswa KKN di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, saat diinterogasi polisi, Sabtu (16/8/2025). Pelaku pencurian motor mahasiswa KKN di Lumajang ternyata tetangga sendiri. Pelaku sakit hati karena mahasiswanya enggan menyapa 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan mahasiswa Universitas Jember (Unej) Jawa Timur ditarik saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lumajang beberapa waktu lalu.

Penarikan 1.307 mahasiswa Unej ini merupakan buntut dari hilangnya motor milik mahasiswa di kantor Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, dan dua motor mahasiswi KKN di Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso.

KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan program dari kampus untuk melakukan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.

Dilakukan di semester akhir, para mahasiswa yang jalani KKN biasanya membawa program yang bisa berguna bagi warga di wilayah yang akan didatangi.

Dalam praktiknya, tujuan KKN ini selain untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus, juga untuk memberdayakan masyarakat serta mengembangkan karakter mahasiswa.

Setelah kejadian pencurian motor tersebut, seluruh mahasiswa Unej yang KKN di Kabupaten Lumajang pun ditarik oleh pihak kampus.

Terbaru ini, polisi berhasil meringkus pelaku pencurian motor yang terjadi di Kantor Kades Alun-alun.

Pelaku bernama Saman (32) yang merupakan warga setempat.

Ia beraksi bersama temannya, SO yang kini masih belum diketahui keberadaannya.

Mengutip TribunJatim.com, pelaku mengaku nekat mencuri motor mahasiswa KKN karena sakit hati.

Saman merasa tersinggung dengan perilaku mahasiswa, terutama yang laki-laki karena dianggap sombong dan tak ramah.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Kolom Abu Vulkanik Capai 1 Kilometer Dua Kali dalam Sehari

"Sombong mereka gak mau nyapa, kalau yang perempuan sih masih nyapa,"

"Namun yang laki-laki disapa tidak jawab," beber Saman.

Karena tersinggung tersebut, Saman mengajak rekannya, SO, untuk mencuri motor mahasiswa.

Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Pelaku yang berhasil kita ungkap ini yang di Desa Alun-alun. Tersangka yang di Desa Alun-alun ini ada dua orang, yang satu orang masih kami selidiki guna pengejaran lebih lanjut," terang Alex, Sabtu (16/8/2025).

Saman, ujar Alex, berkediaman di dekat lokasi tempat para mahasiswa KKN asal Jember tinggal.

Alex menuturkan, Saman dipercaya oleh kepala desa untuk membantu menjaga keamanan para mahasiswa.

Saman cukup licik melakukan pencurian.

Pasalnya, saat mahasiswa KKN panik karena ada laporan kehilangan motor, Saman justru berada di kantor kepala desa untuk menemani para mahasiswa tersebut.

Motor milik mahasiswa yang tengah KKN tersebut disembunyikan Saman di semak-semak, lalu Saman kembali menemani para mahasiswa yang kebingungan.

Saat ini, pihak Polres Lumajang tengah memburu tiga pelaku pencurian lainnya.

Tiga pelaku tersebut melakukan pencurian di Desa Tempeh Tengah.

Jadi, total ada empat orang buronan pencurian sepeda motor.

"Secara praktik pencuri ini beda kelompok, ini masih permulaan dan kita akan terus kejar pelaku sampai dapat," tandasnya.

Baca juga: Berapa Batas Bunyi yang Dapat Didengar Manusia? Pasien THT di Lumajang Meningkat usai Ada Hajatan

Kata Pihak Unej

Sebelumnya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unej, Yuli Witono mengatakan, para mahasiswa ditarik dan akan mendapatkan dispensasi dari kompensasi nilai karena situasi darurat.

"Karena situasi darurat, jadi kami telah siapkan instrumen penilaian sehingga anak-anak tidak perlu khawatir," ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Ia menuturkan, para mahasiswa Unej yang KKN di Lumajang punya hubungan baik dengan warga setempat.

"Asalkan desanya sudah kondusif dan aman. Karena penempatan KKN tersebut berhubungan dengan desa tempat mereka tinggal, pasti mereka punya hubungan baik," katanya.

Ia pun berharap, kejadian ini bisa jadi renungan bagi pemerintah daerah setempat.

"Serta Kamtibmas yang bertanggung jawab. Sebab kejadian ini sangat serius, bukan hal bisa, termasuk bagi Universitas Jember dan mitra perguruan tinggi KKN kolaboratif," ujar Yuli, dikutip dari TribunJatim.com.

Menurut Yuli, penarikan mahasiswa ini merupakan cara kampus untuk melindungi keselamatan mahasiswa.

"Daripada memikirkan aset mahasiswa, sebab keselamatan jiwa jauh lebih penting," paparnya.

Ditangisi Warga

Divisi KKN LP2M Unej, Agustin Wulan Suci menuturkan, selama mengabdi di Lumajang, mahasiswanya menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat.

Bahkan, banyak warga menangis karena ribuan mahasiswa ditarik dari tempat KKN.

"Saat pemulangan, sempat terjadi hujan tangis juga,"

"Artinya kalau (pencurian kendaraan) akibat keteledoran mahasiswa dan kurang berhubungan baik dengan masyarakat, saya kira tidak. Kondusif banget untuk menjalankan program," tuturnya.

TribunJatim.com, mewartakan, tempat kejadian perkara (TKP) hilangnya motor mahasiswa di Desa Alun-alun memang jadi lokasi yang rawan.

"Karena di belakang kantor desa itu kebun. Jadi proses pembobolannya itu lewat tembok belakang itu, tepat di tempat tidur para mahasiswi," katanya.

Baca juga: Kronologi Wanita di Lumajang Tewas setelah Nonton Sound Horeg, Keluarga Tak Menuntut Penyelenggara

Motor yang dicuri juga saat itu berada di ruangan, bukan di halaman.

"Lokasi sepeda motor adik-adik itu, ruangan samping kamar mandi kantor desa," paparnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cara Licik Saman Curi Motor Mahasiswa KKN di Lumajang, Sembunyikan Curian hingga Temani Korban Panik

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Erwin Wicaksono/Imam Nawawi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan