Senin, 25 Agustus 2025

Teror Anjing Liar Gigit 11 Warga Padang Pariaman dalam Dua Malam Berturut-Turut

11 warga Padang Pariaman digigit anjing liar diduga rabies. Satu korban kehilangan jari, anjing dibakar untuk cegah penularan.

Editor: Glery Lazuardi
Pexels
ANJING - Warga Padang Pariaman mengevakuasi korban gigitan anjing liar yang diduga terjangkit rabies. Anjing berwarna kuning akhirnya dibakar. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 11 warga Nagari Anduriang, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, menjadi korban gigitan anjing liar dalam dua malam berturut-turut. Serangan brutal itu menyebabkan luka serius, termasuk satu korban yang kehilangan jari telunjuk kirinya.

Anjing berwarna kuning yang diduga terjangkit rabies akhirnya berhasil dilumpuhkan dan dibakar warga untuk mencegah penularan penyakit.

Anjing berwarna kuning yang diduga terjangkit rabies akhirnya berhasil dilumpuhkan dan dibakar warga untuk mencegah penyebaran penyakit.

Anjing liar adalah anjing yang tidak memiliki pemilik, tidak terawat, dan hidup bebas di lingkungan terbuka seperti jalanan, hutan, atau pemukiman. 

Mereka bisa berasal dari:

Anjing peliharaan yang ditelantarkan

Anjing yang berkembang biak tanpa pengawasan

Anjing yang lepas dari kandang atau pemilik

Karena tidak mendapatkan vaksinasi, makanan, atau perawatan medis, anjing liar berisiko tinggi membawa penyakit seperti rabies dan bisa menunjukkan perilaku agresif.

Mengapa Anjing Liar Menggigit Warga?

Ada beberapa alasan umum mengapa anjing liar bisa menyerang manusia:

Terinfeksi rabies, yang menyebabkan perilaku agresif dan tidak terkendali

Merasa terancam atau terganggu oleh kehadiran manusia

Kelaparan atau stres lingkungan, yang memicu insting bertahan hidup

Gangguan neurologis atau trauma fisik

Dalam kasus di Nagari Anduriang, anjing liar yang menggigit 11 warga menunjukkan gejala kuat rabies, menurut Dinas Kesehatan Hewan Padang Pariaman.

Menurut laporan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, sebanyak 257 ekor anjing dan kucing telah divaksinasi di Nagari Anduriang pasca insiden gigitan. 

Ini menunjukkan populasi hewan penular rabies cukup tinggi di wilayah tersebut, sehingga pemerintah daerah rutin melakukan vaksinasi dan sosialisasi.

"Tim melakukan vaksinasi di nagari tersebut (dari Jumat pagi sampai siang)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Pariaman Zulkhailisman di Parik Malintang, Jumat (22/8/2025).

Berikut Fakta-Fakta Aning Liar Gigit 

Awal Kejadian Serangan

Serangan anjing liar bermula saat seekor remaja bernama Willi (18) digigit di Korong Asam Pulau, Rabu (20/8/2025) malam.

Setelah kejadian itu, anjing liar terus mengamuk dan menggigit warga lainnya.

Jumlah Korban Mencapai 11 Orang

Hingga Kamis (21/8/2025), tercatat ada 11 orang yang menjadi korban gigitan.

Korban terdiri dari anak-anak usia 6 tahun hingga orang tua berusia 60 tahun.

Satu Korban Kehilangan Jari Telunjuk

Seorang korban bernama Jafri Jon (52) harus kehilangan jari telunjuk kirinya akibat gigitan.

Korban lainnya mengalami luka di berbagai bagian tubuh.

Anjing Liar Berwarna Kuning

Anjing liar yang mengamuk berwarna kuning.

Setelah menyerang warga selama dua hari berturut-turut, anjing tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh warga.

Bangkai Anjing Dibakar Warga

Usai dibunuh, bangkai anjing langsung dibakar masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit rabies.

Indikasi Rabies Sangat Kuat

Kepala Bidang Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Padang Pariaman, Devi Yanti, menyebutkan 80 persen gejala yang ditunjukkan anjing liar itu mengarah pada rabies.

Sayangnya, bangkai anjing tidak bisa diuji laboratorium karena sudah dibakar.

Seluruh Korban Dirawat di RS dan Puskesmas

Kapolsek 2X11 Kayu Tanam, Iptu Deni Kurniawan, menyampaikan semua korban telah dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Warga Diminta Siaga

Polisi bersama masyarakat setempat kini siaga menghadapi kemungkinan adanya anjing liar lainnya.

Warga diimbau untuk sementara membatasi aktivitas di luar rumah.

Vaksinasi Rabies Digalakkan

Pihak kepolisian dan dinas terkait langsung menggalakkan vaksin rabies untuk hewan peliharaan masyarakat.

Hal ini untuk mencegah penularan lebih luas.

Dampak digigit anjing liar bisa sangat serius, baik secara medis maupun psikologis. Berikut penjelasan lengkapnya:

Dampak Medis

Risiko Terinfeksi Rabies

Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf dan hampir selalu fatal jika tidak segera ditangani.

Gejala awal: demam, nyeri di lokasi gigitan, kesemutan.

Gejala lanjut: halusinasi, kejang, hidrofobia (takut air), koma, dan kematian.

Infeksi Luka

Gigitan anjing bisa menyebabkan infeksi bakteri seperti Pasteurella, Staphylococcus, dan Streptococcus.

Luka bisa membengkak, bernanah, dan menyebabkan demam tinggi.

Kerusakan Jaringan dan Anggota Tubuh

Gigitan dalam bisa merusak otot, tendon, atau saraf.

Dalam kasus ekstrem, seperti di Padang Pariaman, korban bisa kehilangan jari atau bagian tubuh lainnya.

Penyakit Zoonosis Lainnya

Selain rabies, anjing liar bisa menularkan leptospirosis, tetanus, atau parasit seperti cacing gelang.

Dampak Psikologis

Trauma dan Ketakutan Berkepanjangan  Korban, terutama anak-anak, bisa mengalami trauma, mimpi buruk, atau fobia terhadap anjing.

Stres dan Kecemasan  Menunggu hasil observasi rabies selama 14 hari bisa menimbulkan kecemasan tinggi.

Tindakan yang Harus Dilakukan Setelah Digigit

Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.

Segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti-rabies (SAR) jika diperlukan.

Laporkan kejadian ke dinas kesehatan atau pihak berwenang agar dilakukan penelusuran dan vaksinasi hewan di sekitar.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul 9 Fakta Amukan Anjing Liar Gigit 11 Warga di Padang Pariaman, Satu Korban Kehilangan Jari Telunjuk, 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan