Penampakan Lumba-Lumba 5 Meter Terdampar di Bali, Warga Berjuang Evakuasi Secara Dramatis

TRIBUNNEWS.COM - Penampakan seekor lumba-lumba berukuran lima meter di pesisir Pantai Gilimanuk, Jembrana, Bali, menggegerkan warga pada Minggu (24/8/2025) siang. 

Mamalia laut itu ditemukan dalam kondisi lemah dan nyaris tak bergerak di tepi pantai oleh seorang nelayan. 

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas dan termasuk dalam ordo Cetacea, keluarga Delphinidae. 

Meskipun hidup di air dan bentuk tubuhnya menyerupai ikan, lumba-lumba bukan ikan.

Hal ini, karena lumba-lumba  bernapas dengan paru-paru, bukan insang, sehingga harus naik ke permukaan untuk menghirup udara.

Melahirkan dan menyusui anaknya, seperti mamalia darat.

Memiliki kulit licin dan ramping yang meminimalkan gesekan air, membuat mereka sangat efisien saat berenang.

Hidup dalam kelompok sosial atau kawanan, dan sering menunjukkan perilaku bermain serta kerja sama.

Menggunakan sistem sonar (ekolokasi) untuk berkomunikasi dan mendeteksi objek di sekitarnya, mirip teknologi radar pada kapal selam.

Seperti dilansir dari laman Fauna dan Flora.com, terdapat lebih dari 40 spesies lumba-lumba di dunia, dan 16 di antaranya hidup di perairan Indonesia.

Mereka bisa ditemukan di lautan, perairan payau, bahkan sungai air tawar seperti di Amazon dan Asia Selatan. Lumba-lumba berkerabat dengan paus dan pesut.

Spesies terbesar dalam keluarga lumba-lumba adalah orca (paus pembunuh), yang bisa mencapai panjang hingga 9 meter.

Jika melihat pada penjelasan tersebut, maka ada spesies lumba-lumba yang bisa mencapai panjang 5 meter, bahkan lebih. Berikut penjelasannya:

Spesies Lumba-Lumba Terbesar

Spesies

Orca (Paus Pembunuh)

Panjang Maksimal

Hingga 9 meter

Berat Maksimal

Hingga 6 ton

Catatan Khusus

Meski disebut paus, orca adalah lumba-lumba

Spesies

Paus Pilot

Panjang Maksimal

Hingga 7.6 meter

Berat Maksimal

Hingga 2.3 ton

Catatan Khusus

Termasuk dalam keluarga lumba-lumba

Spesies

Lumba-Lumba Hidung Botol

Panjang Maksimal

Hingga 4 meter

Berat Maksimal

Hingga 635 kg

Catatan Khusus

Spesies paling dikenal dan ramah

Lumba-lumba berukuran 5 meter sangat mungkin, terutama jika itu adalah paus pilot atau orca muda.

Jika warga menyebutnya “lumba-lumba” dan ukurannya sekitar 5 meter, kemungkinan besar itu adalah spesies besar seperti paus pilot, bukan lumba-lumba hidung botol biasa.

Ini bukan kasus pertama Lumba-Lumba terdampar di perairan.

Seekor lumba-lumba Risso (Grampus Gresius) yang ditemukan terdampar dalam kondisi mati telah dikubur di pesisir Pantai Perancak, Jembrana, Bali, Minggu (29/6/2025) siang.

Mamalia laut dengan panjang 2,7 meter tersebut dipastikan mati karena terkena pancing berukuran sekitar 5 centimeter lebih. Setelah kena pancing, mulut lumba-lumba tersebut menderita luka parah.

Pada 14 Agustus 2025, delapan lumba-lumba terjebak pasang surut di pesisir pantai Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, namun mamalia lia ini berhasil diselamatkan dengan digiring ke laut selah air pasang.

Ada sejumlah alasan mengapa Lumba-Lumba bisa terdampar di Bali.

Yaitu

Kesalahan Navigasi atau Keluar Jalur

Lumba-lumba menggunakan ekolokasi untuk bernavigasi. Gangguan sonar dari kapal atau kondisi laut bisa membuat mereka tersesat ke perairan dangkal.

Pasang Surut yang Cepat

Perubahan pasang surut yang ekstrem dapat membuat lumba-lumba terjebak di perairan dangkal sebelum sempat kembali ke laut lepas.

Mengejar Makanan ke Dekat Pantai

Lumba-lumba sering mengikuti gerombolan ikan kecil ke dekat pantai. Jika terlalu jauh masuk, mereka bisa terdampar karena tidak cukup ruang untuk bermanuver.

Kondisi Fisik Lemah atau Sakit

Beberapa kasus menunjukkan lumba-lumba yang terdampar dalam kondisi lemah atau luka, seperti terkena mata kail besar atau infeksi.

Gangguan Lingkungan atau Polusi

Aktivitas manusia seperti budidaya kerang, lalu lintas kapal, atau pencemaran bisa mengganggu habitat dan jalur migrasi lumba-lumba

Upaya Evakuasi

Warga pesisir Pantai Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana bahu membahu menyelamatkan seekor mamalia laut yang sempat terdampar untuk didorong ke tengah laut, Minggu 24 Agustus 2025 siang. 

Mamalia laut berukuran sekitar lima meter tersebut berlangsung dramatis karena ukurannya cukup besar. 

Akhirnya, setelah tiga kali percobaan, mamalia laut tersebut berhasil selamat dan kembali hidup di habitatnya di lautan lepas. 

"Awalnya dilihat oleh nelayan di Lingkungan Asih saat siang hari. Saat dilihat, mamalia laut disebut warga diduga jenis lumba-lumba terdampar dalam kondisi lemah," ungkap Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma saat dikonfirmasi, Minggu 24 Agustus 2025. 

Melihat mamalia laut itu mendekat ke tepi pantai dalam kondisi lemah, kata dia, warga yang diketahui bernama Poniran (55) segera meminta bantuan warga dan nelayan lain di sekitarnya.

Karena ukurannya yang sangat besar, upaya awal untuk mendorongnya kembali ke laut sempat mengalami kesulitan. 

Dengan sigap, warga menggunakan tali untuk mengikat lumba-lumba agar bisa ditarik lebih jauh ke tengah.

"Setelah tiga kali percobaan, mamalia tersebut akhirnya berhasil berenang kembali ke perairan yang lebih dalam dan selamat," tuturnya.

Tony mengapresiasi tindakan cepat dan kepedulian warga serta nelayan di Lingkungan Asih Barat. 

Berkat kerja sama mereka, nyawa mamalia yang terdampar dapat diselamatkan dan kembali hidup ke habitatnya.

"Kami harap kepedulian masyarakat kita di Gilimanuk tetap seperti ini. Sehingga, ketika melihat mamalia atau lainnya di laut bisa segera dibantu agar kembali selamat dan hidup di laut bebas," harapnya. 

Proses penyelamatan berlangsung dramatis, dengan tiga kali percobaan dan bantuan tali untuk menarik tubuh lumba-lumba ke perairan dalam.

Berkat kerja sama dan kepedulian warga, mamalia laut tersebut akhirnya berhasil kembali ke habitatnya di laut lepas.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Mamalia Laut Panjang 5 Meter Ditemukan Terdampar di Bali, Tony: 3 Kali Percobaan, Berhasil Selamat,