Guru Tolak Perintah Pemkab Cicipi MBG Sebelum Dibagi imbas Keracunan Massal, Sekda Sleman Minta Maaf
Diminta cicipi MBG sebelum dibagikan ke siswa imbas insiden keracunan massal, guru di Sleman mengaku ogah jadi korban, Senin (25/8/2025).
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Bobby Wiratama
“Menjadi gaduh di tempat kami. Gaduh karena dampak dari keracunan itu, seolah-olah kami ini kemudian menjadi korban dari kebijakan yang belum matang untuk distribusi makanan,” tegasnya.
J menilai kebijakan ini kurang tepat karena seharusnya pengecekan dilakukan oleh pihak penyedia makanan, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah terkait.
Sebab, SPPG seyogyanya memiliki standar operasional prosedur (SOP) di mana telah diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Harusnya dari sana (SPPG) yang mengecek. Kita kalau mau ngetes (mencicipi) itu mengurangi jam pelajaran. Distribusi itu saja sudah mengurangi jam pelajaran,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jika guru yang mencicipi MBG mengalami gejala keracunan, proses belajar mengajar akan semakin terganggu.
“Itu kan justru menimbulkan masalah baru, memindahkan masalah ke sekolah,” katanya.
Meski keberatan, J mengungkapkan para guru di sekolahnya sudah mulai melaksanakan instruksi ini.
“Yang mencicipi, ini tadi sudah dimulai,” tuturnya.

Baca juga: Tepis Polemik, Sekda Sleman Klarifikasi Pernyataan Guru Harus Cicipi Makanan Bergizi Gratis
Sekda Sleman minta maaf
Menanggapi keberatan instruksi mitigasi dari pihak guru, Sekda Sleman, Susmiarto kemudian memberi klarifikasi.
Dalam keterangan tertulis, dia menyampaikan permintaan maaf sekaligus meluruskan pernyataannya terkait kebijakan mencicipi menu MBG.
"Pertama, saya memohon maaf. Kedua, saya ingin meluruskan bahwa sekolah dalam hal ini guru dapat ikut mengecek kelayakan MBG berdasarkan bentuk, warna, atau aroma," ujar Susmiarto, Senin (25/8/2025).
Dia menyampaikan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian agar peristiwa keracunan massal tak terulang kembali,
"Jika menemukan MBG kurang layak, sekolah segera komunikasikan dengan penyedia," kata dia.
Susmiarto berharap ke depan koordinasi dengan BGN maupun SPPG akan lebih terbuka dan baik, sehingga penyediaan dan penyaluran MBG di Kabupaten Sleman dapat berlangsung aman dan lancar.
"BGN di tingkat kabupaten segera terbentuk. Harapannya, ke depan, ada standar operasional prosedur yang jelas terkait penyediaan dan penyaluran MBG kepada siswa," urainya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Sekda Sleman Minta Maaf, Luruskan Pernyataan soal Guru Cicipi MBG sebelum Dibagikan ke Siswa.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.