Kamis, 4 September 2025

Ikhtiar Telkomsel Berdayakan Potensi Masyarakat dan UMKM Desa Pampang Gunungkidul Lewat Digitalisasi

Telkomsel memberdayakan potensi masyarakat dan UMKM di Desa Pampang, Gunungkidul, Yogyakarta melalui digitalisasi.

Tribunnews.com/Ist
DIGITAL CENTER - Telkomsel Creative Digital Center menjadi pusat energi baru bagi warga Kalurahan Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Pembuatan pusat digital kreatif di Desa Pampang menjadi satu dari sejumlah kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan Telkomsel: Baktiku Negeriku 2025, yang dilaksanakan pada 3-5 Juli 2025 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Siang itu, diskusi ringan tercipta dari balik dinding bangunan kantor desa di Kalurahan Pampang, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bukan obrolan biasa, melainkan tentang bagaimana teknologi digital dimanfaatkan untuk pemasaran produk dan perkembangan desa sebagai daya tarik wisata.

Di ruangan itulah, Telkomsel Creative Digital Center menjadi pusat energi baru bagi warga desa yang sebelumnya dinilai memiliki literasi digital rendah, kini mulai merasakan manfaat digitalisasi.

Pembentukan pusat digital kreatif di Desa Pampang menjadi satu dari sejumlah kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan Telkomsel: Baktiku Negeriku 2025, yang dilaksanakan pada 3-5 Juli 2025 lalu.

Corporate Communications Telkomsel Regional Jawa Tengah & DIY, Wildan Adi Nugraha mengungkapkan Telkomsel membangun Creative Digital Center di Desa Pampang dengan memanfaatkan bangunan kantor desa yang sebelumnya tidak digunakan secara optimal.

"Fasilitas ini difungsikan sebagai pusat literasi digital, pelatihan kewirausahaan, dan pengembangan ekonomi kreatif, khususnya bagi generasi muda dan pelaku usaha lokal," ungkap Wildan saat dihubungi Tribunnews, Jumat (22/8/2025).

"Kehadirannya tidak hanya menghidupkan kembali aset desa, tetapi juga memperkecil kesenjangan digital serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan Telkomsel," imbuhnya.

DIGITAL CENTER - Telkomsel Creative Digital Center menjadi pusat energi baru bagi warga Kalurahan Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Pembuatan pusat digital kreatif di Desa Pampang menjadi satu dari sejumlah kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan Telkomsel: Baktiku Negeriku 2025, yang dilaksanakan pada 3-5 Juli 2025 lalu.
DIGITAL CENTER - Telkomsel Creative Digital Center menjadi pusat energi baru bagi warga Kalurahan Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Pembuatan pusat digital kreatif di Desa Pampang menjadi satu dari sejumlah kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan Telkomsel: Baktiku Negeriku 2025, yang dilaksanakan pada 3-5 Juli 2025 lalu. (Tribunnews.com/Ist)

Sejumlah fasilitas terdapat di Telkomsel Digital Center Desa Pampang, seperti Computer & Internet Lab, yang di dalamnya terdapat komputer dan laptop dengan akses internet berkecepatan tinggi, serta Wi-Fi gratis untuk masyarakat dan peserta pelatihan.

Selain itu, ada juga Ruang Kreatiff & Co-Working Space yang di dalamnya terdapat meja kerja, Android TV, serta ruang terbuka untuk bekerja bersama, diskusi, maupun berkolaborasi dalam pengelolaan dan pengembangan potensi desa dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Tak cuma itu, ada pula Perpustakaan Digital & Resource Center yang mana masyarakat desa dapat mengakses koleksi e-book, modul pelatihan, dan literatur kewirausahaan serta akses ke platform pembelajaran online.

Desa Pampang Punya Potensi

EKOWISATA - Salah satu sudut persawahan di Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta.
EKOWISATA - Salah satu sudut persawahan di Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. (Tribunnews.com/Ist)

Pampang dipilih bukan tanpa alasan. Meski Kabupaten Gunungkidul dikenal dengan garis pantainya, namun Kalurahan Pampang tidak berlokasi di pesisir pantai.

Desa Pampang memiliki potensi utama di sektor pertanian, seni, dan ekowisata. Selain itu, adat istiadat dan budaya juga masih dilestarikan sampai saat ini. 

Tetapi, pemanfaatannya masih terbatas karena rendahnya literasi digital, keterbatasan akses teknologi, serta dominasi pola ekonomi subsisten berbasis pertanian tradisional.

Kondisi ini menunjukkan mayoritas penduduk masih bergantung pada sektor pertanian dengan produktivitas rendah.

"Sehingga menegaskan perlunya intervensi berupa peningkatan kapasitas pertanian dengan membuat demplot integrated farming dan kewirausahaan, serta  literasi digital dan ekonomi  agar masyarakat mampu mengoptimalkan potensi lokal secara baik dan berkelanjutan," ungkap Wildan.

Selain itu, faktor kesenjangan digital memperlihatkan kebutuhan strategis untuk menghadirkan program yang mampu menjembatani akses masyarakat terhadap teknologi dan informasi.

"Program Baktiku Negeriku relevan dengan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Gunungkidul yang menekankan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, serta selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs)," tambah Wildan.

Warga Desa Pampang Rasakan Manfaat

Lindu Adjie, pemuda di Kalurahan Pampang menilai program Baktiku Negeriku dari Telkomsel sangat diterima baik oleh masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dan usaha lokal begitu dirasakan warga desa.

“Program CSR Telkomsel ini efeknya sangat bagus untuk masyarakat, mulai dari pertanian, UMKM, hingga pemenuhan gizi dan ketahanan pangan,” ujar Lindu Adjie kepada Tribunnews, Jumat (22/8/2025). 

PROGRAM CSR TELKOMSEL - Telkomsel melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) Baktiku Negeriku 2025 di Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta pada 3-5 Juli 2025 lalu.
PROGRAM CSR TELKOMSEL - Telkomsel melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) Baktiku Negeriku 2025 di Desa Pampang, Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta pada 3-5 Juli 2025 lalu. (Tribunnews.com/Ist)

Seluruh program yang dihadirkan Telkomsel bermuara pada meningkatnya roda perekonomian desa.

“Hadirnya program integrated farming, pemberdayaan UMKM serta pemusatan dunia digital untuk mendukungnya, sangat bermanfaat bagi masyarakat,” imbuh Lindu Adjie.

Lindu Adjie kini juga diberi kepercayaan menjadi koordinator Telkomsel Creative Digital Center di Desa Pampang.

Pria yang juga aktif sebagai blogger ini bahkan telah membuat blog untuk menyampaikan segala informasi mengenai Telkomsel Creative Digital Center di laman digitalcenterpampang.blogspot.com.

“Blog tersebut buatan saya yang sudah ada sebelum Telkomsel masuk dengan nama sebelumnya kedungdowokulonrt20.blogspot.com. Lalu diubah setelah ada program Telkomsel,” ungkapnya.

Melalui laman tersebut, masyarakat dapat melihat bagaimana kegiatan dan potensi wisata yang ada di Desa Pampang

Sementara bagi masyarakat desa, mereka dapat mengakses berbagai informasi seperti cek bantuan sosial, cek pajak yang harus dibayarkan, hingga informasi terbaru dari desa. 

Lindu Adjie mengaku senang Telkomsel juga menyediakan pembuatan marketplace, web desa wisata, serta perpustakaan online di Digital Center.

Berbagai fasilitas yang ada juga dinikmati berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Mulai dari para siswa yang mencari bahan tambahan pelajaran, hingga pelaku UMKM yang mulai ramai mendapat orderan.

Tidak hanya berkaitan dengan teknologi komputerisasi dan internet, Digital Center juga tersedia mesin penetas telur, kandang kastari, perlengkapan pertanian, serta kompor gas untuk produksi paving blok, dan fasilitas lainnya. 

"Sektor pertanian, perekonomian, hingga UMKM yang tadinya sepi sudah mulai merasakan manfaat seperti adanya pesanan, seperti perajin gitar, kraf, jamu, serta perak," ungkap Adjie.

Digitalisasi ini juga bermuara pada publikasi massal di internet sehingga mendatangkan tamu untuk berkunjung atau berwisata di Desa Pampang.

UMKM Desa Pampang Melesat

Para pelaku UMKM Desa Pampang mulai merasakan manfaat signifikan berkat hadirnya program CSR Telkomsel ini.

Lurah Pampang, Saiful Khohar menilai hadirnya Telkomsel Creative Digital Center hingga pembangunan pariwisata terintegrasi mulai berdampak pada perekonomian warganya.

Salah satunya adalah para pelaku UMKM di Desa Pampang mulai mempraktikkan ilmu pemasaran digital alias digital marketing seperti yang dibagikan Telkomsel.

"Alhamdulillah sedikit demi sedikit mulai terasa dampaknya, terutama bagi pelaku UMKM di Kalurahan Pampang," ungkapnya kepada Tribunnews, Jumat (22/8/2025).

"Contoh manfaat dirasakan perajin gitar yang semakin banyak kebanjiran pesanan, setelah didampingi pelatihan digital marketing dari Telkomsel, ada peningkatan penjualan," ungkap Saiful.

UMKM PEMBUAT GITAR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengunjungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) milik Pak Widodo yang bergerak di bidang pembuatan gitar di Kedungdowo Kulon, Kalurahan Pampang.
UMKM PEMBUAT GITAR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengunjungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) milik Pak Widodo yang bergerak di bidang pembuatan gitar di Kedungdowo Kulon, Kalurahan Pampang. (Tribunnews/Ist)

Saiful mengatakan, banyak pesanan gitar dari berbagai daerah dari luat Jawa.

"Berarti memang memiliki kualitas bagus dan siap bersaing," imbuhnya.

Secara umum, Saiful mengapresiasi hadirnya program Telkomsel di desanya. Tidak hanya menghadirkan berbagai program, namun Saiful menyebut Telkomsel tetap membersamai dan memantau perkembangan digitalisasi di Kalurahan Pampang.

"Telkomsel selalu mengawal, mereka juga siap memberikan pelatihan lanjutan, kami tinggal mengajukan saja, mereka akan datang," pungkasnya.

Adapun untuk diketahui, selain diselenggarakan di Desa Pampang, program CSR Telkomsel Baktiku Negeriku 2025 juga dilaksanakan di Desa Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur.

Program ini dijalanakan sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dengan semangat majukan negeri dalam memperkuat pembangunan nasional. 

Hal ini Selaras dengan prioritas pembangunan pemerintah, terutama dalam mendukung implementasi Agenda Pembangunan Desa Berkelanjutan, pencapaian SDGs Desa, serta visi Indonesia Emas 2045.

Baktiku Negeriku 2025 memiliki tujuan meningkatkan daya saing, produktivitas, serta potensi masyarakat desa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar melalui perluasan serta pemerataan akses digital dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan