Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Update Demo 3 Daerah di Sulawesi, Mahasiswa Berkumpul Gelar Aksi Damai di Manado

Massa aksi demo mulai berkumpul di Jalan Kairagi, Manado, Sulawesi Utara, tepatnya di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP), Senin (1/9/2025).

Rhendi Umar/Tribun Manado - Ucok/TribunPalu.com
AKSI UNJUK RASA - Kolase foto massa aksi demo mulai berkumpul di Jalan Kairagi, Manado, Sulut, Senin (1/9/2025), di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) (kiri). Aksi unjuk rasa jilid II yang digelar ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Palu di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah, Senin hari ini (kanan). Sejumlah daerah di Pulau Sulawesi menggelar aksi di beberapa titik, hingga Senin (1/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah daerah di Pulau Sulawesi menggelar aksi di beberapa titik, Senin (1/9/2025) hari ini.

Termasuk massa aksi demo yang mulai berkumpul di Jalan Kairagi, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP).

Dikutip dari TribunManado.co.id, suasana di lokasi aksi berlangsung kondusif dengan kawalan aparat kepolisian.

Hingga berita ini ditulis, massa terlihat membawa atribut organisasi, seperti bendera berwarna hijau hitam milik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). 

Para mahasiswa bakal menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara.

Dalam orasinya, seorang perwakilan mahasiswa menegaskan aksi ini tidak bertujuan menciptakan kericuhan, namun sebagai bentuk tekanan moral kepada pemerintah pusat.

"Saya sampaikan aksi ini tidak mengharapkan chaos, melainkan kita mengharapkan mengguncangkan pemerintah pusat. Kami ingin menuntut keadilan, karena saat ini pemerintah pusat membunuh rakyatnya sendiri," seru orator, Senin.

Mereka menyebut aksi ini sebagai evaluasi terhadap kinerja pemerintah yang dinilai semakin menyulitkan rakyat.

Selain menyuarakan kritik terhadap pemerintah, massa aksi menyampaikan kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian.

Sementara itu, penjagaan ketat berlangsung di Kantor DPRD Sulut, Kelurahan Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, jelang unjuk rasa, Senin ini. 

Penjagaan dilakukan oleh aparat kepolisian, TNI, dan Sat Pol PP. Sejumlah kendaraan taktis aparat kepolisian seperti water cannon, parkir di halaman kantor DPRD.

Baca juga: Tuntutan Masyarakat Pati Bersatu dalam Aksi di KPK, Desak Bupati Sudewo Jadi Tersangka Kasus DJKA

Sebelumnya, gelombang demonstrasi telah terjadi sejak 25 Agustus 2025 berawal dari aksi 'Bubarkan DPR RI' di Jakarta.

Aksi tersebut dipicu kemarahan publik terhadap pernyataan kontroversial sejumlah anggota DPR terkait gaji dan tunjangan DPR Rp50 juta, serta tuntutan reformasi lembaga legislatif.

Adapun puncak kemarahan terjadi pada 28 Agustus, ketika Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Kejadian itu berbuntut aksi unjuk rasa di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan berujung ricuh.

- Aksi di DPRD Sulteng

Selain di Manado, aksi unjuk rasa jilid II digelar ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Palu. Tepatnya di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah, Senin (1/9/2025).

Dalam aksi tersebut, memunculkan beragam tuntutan politik dan ekonomi. Mulai dari pembatalan kebijakan PBB-P2, evaluasi pajak UMKM 10 persen di Kota Palu, hingga penolakan RKUHAP, pembubaran DPR, serta evaluasi tambang di Sulawesi Tengah.

Sejak pukul 12.00 WITA, massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat dan Mahasiswa se-Kota Palu memadati ruas Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur. 

Namun, jalan utama yang menghubungkan kawasan utara dan selatan Kota Palu itu terpaksa ditutup karena seluruh badan jalan dipenuhi peserta aksi, dilansir TribunPalu.com.

Aparat kepolisian dari Polresta Palu yang mengawal jalannya aksi pun langsung mengatur rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan parah. 

Kendaraan dari arah selatan diarahkan melewati Jalan Moh Hatta untuk menuju utara, sedangkan kendaraan dari arah utara diarahkan mengambil jalur alternatif melalui Jalan Suprapto jika ingin menuju selatan Kota Palu.

Jalan Sam Ratulangi merupakan jalur vital yang menghubungkan kawasan utara, termasuk Jalan Yos Sudarso dan Jalan RE Martadinata, dengan kawasan pusat dan selatan kota seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Moh Hatta. 

Adapun aksi mahasiswa yang membawa spanduk, poster, dan bendera organisasi ini berlangsung di bawah pengawalan ketat. 

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tadulako, Moh Jen, mendesak aparat kepolisian untuk membebaskan kawan-kawan mereka yang masih ditahan oleh pihak kepolisian.

"Kami meminta aparat kepolisian untuk membebaskan teman kami yang masih ditahan oleh pihak kepolisian, karena kami mendapat informasi masih ada rekan kami yang ditahan di dalam sana," tegas Jen dalam orasinya di depan Kantor DPRD Sulteng Jalan Sam Ratulangi, Besusu Tengah, Palu Timur, Kota Palu, Senin.

Dalam aksi kali ini, para demonstran mengecam tindakan represifitas aparat kepolisian dan meminta untuk menghentikan tindakan kekerasan kepada massa aksi.

Baca juga: Giliran Papua Gelar Demo, Massa Aksi di DPR Provinsi: Kantor Ini Rumah Kami

- Aksi di Pare-Pare Sulawesi Tengah

Sementara itu, Aliansi Mahasiswa Parepare juga menggelar aksi di sejumlah titik di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Senin (1/9/2025).

Aksi dimulai pukul 11.00 WITA dari masing-masing kampus. Di antaranya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Institut Andi Sapada, Kampus 5 UNM, dan Institut Teknologi Habibie (ITH) Parepare.

Setelah orasi di depan kampus, massa bergerak menuju Lapangan Andi Makkasau sebagai titik kumpul.

Selanjutnya, massa menuju Mapolres Parepare di Jalan Andi Mappatola, Kecamatan Ujung. Kemudian, ke Kantor DPRD Kota Parepare di Jalan Jenderal Sudirman.

Koordinator lapangan, Irgi, menyampaikan ada sejumlah tuntutan dalam aksi tersebut. Termasuk menolak tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Ada empat tuntutan, menuntut tindakan represif aparat kepolisian terhadap masyarakat sipil, evaluasi kinerja kepolisian, sahkan RUU perampasan aset dan menolak kenaikan tunjangan DPR," katanya, Senin.

Dikutip dari Tribun-Timur.com, ada empat titik aksi dijaga ketat aparat kepolisian dan TNI.

Kapolres Parepare, AKBP Indra Waspada Yuda, mengatakan pihaknya menurunkan dua per tiga kekuatan personel Polres Parepare.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Ketua BEM Untad Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan Saat Aksi dan TribunManado.co.id dengan judul Massa Mulai Berkumpul di Jalan Kairagi Manado, Bersiap Gelar Aksi Damai di DPRD Sulut

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunPalu.com/Supriyanto/Zulfadli, TribunManado.co.id/Rhendi Umar, Tribun-Timur.com/Rachmat Ariadi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan