Mengenal Bal-Balan Cilik FC: Komunitas Open Play Fun Football di Solo dengan Ratusan Anggota
Berikut ini profil tentang Bal-balan Cilik, Komunitas Open Play Fun Football di Solo dengan Ratusan Anggota
Penulis:
timtribunsolo
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Jauh dari hingar bingar kompetisi profesional, antusiasme terhadap bola justru kembali bersemi dari level akar rumput.
Berawal dari keresahan lima orang rekan kerja di sebuah sekolah swasta di Solo, Jawa Tengah yang kekurangan personil untuk bermain sepak bola, lahirlah sebuah komunitas yang kini menjadi wadah 'rekreasi' ratusan penggemar sepak bola di Solo Raya.
Komunitas ini menamai dirinya sebagai 'Bal-Balan Cilik', sebuah terjemahan dalam Bahasa Jawa dari mini soccer, yang mana olahraga ini memang populer.
"Awalnya itu dari teman kantor yang suka main bola tapi populasi guru cowoknya dikit, jadi pengen main bola tapi kan anaknya kurang," ungkap Berlidio Rizky Agazzi (30), salah satu pendiri Bal-Balan Cilik FC pada Senin (25/08/2025).
Perjalanan Bal-Balan Cilik dimulai pada awal tahun 2023, tepatnya di bulan Februari.
Awalnya upaya dalam mencari personil komunitas ini dilakukan melalui unggahan di grub Facebook komunitas sepak bola Solo, menggunakan akun pribadi salah seorang pendiri.
Tak disangka, respons yang di dapat cukup positif dan berhasil menarik antusiasme tinggi dari para pencinta bola untuk bergabung.
Dari sana, komunitas ini mulai berkembang dan akhirnya membuat akun Instagram sendiri untuk menjangkau lebih banyak orang.
Niat awal komunitas ini adalah bermain dengan format mini soccer, namun niat tersebut terbentur oleh harga sewa lapangan mini soccer yang dianggap cukup tinggi.
Alhasil, mereka pun beralih ke lapangan sepak bola konvensional yang lebih terjangkau.
Meskipun format permainan berubah, nama Bal-Balan Cilik tetap dipertahankan.
Nama ini awalnya sempat menimbulkan kesalahpahaman, di mana banyak orang mengira bahwa komunitas ini adalah sekolah sepak bola untuk anak kecil.
Seiring berjalannya waktu, komunitas yang memiliki grub WhatsApp dengan ratusan anggota ini mengembangkan sistem yang terbilang unik.
Pendaftaran untuk setiap pertandingan dibuka dua minggu sebelumnya melalui sistem polling di WhatsApp.
Dengan kuota 44 orang per pertandingan (dibagi menjadi empat tim), para anggota harus adu cepat untuk mengamankan posisi mereka.
Sumber: TribunSolo.com
Dari Hobi Menjahit hingga Fashion Berkelanjutan: Kisah Inspiratif Anita Alvin dari Klaten |
![]() |
---|
Mamnich, UMKM Solo yang Mengangkat Budaya Lewat Tas Etnik |
![]() |
---|
Cenderaloka Tak Pungut Biaya Administrasi Bagi Pelaku UMKM yang Ingin Bergabung |
![]() |
---|
Cenderaloka Tribun Network, Beri Solusi 100-an Pelaku UMKM di Solo Raya Untuk Dongkrak Penjualan |
![]() |
---|
Tak Tahu, TKN Duga Beredarnya Tabloid Indonesia Maju di Solo Dibuat Relawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.