Siswa SMP Diamankan usai Jarah Tameng Polisi saat Demo di Polda NTB, LPA: Pihak Sekolah juga Salah

"Sehingga ketika anak pulang ini tidak terkontrol. Harusnya kan dalam situasi seperti ini anak-anak biarkan saja tetap di sekolah dulu sampai kondisi aman," kata Joko.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Selamatkan Foto Pahlawan Nasional dari Kobaran Api saat Gedung DPRD NTB Terbakar

Terpisah, Kasubdit I Bidang Keamanan Negara Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Hurri Nugroho menjelaskan, hingga Selasa malam sebanyak enam orang telah diamankan terkait kerusuhan tersebut.

Jumlah itu kemungkinan masih akan bertambah seiring berjalannya proses penyelidikan. 

"Masih (terus) kita dalami dan update setiap harinya," katanya.

Dari enam orang yang diamankan, tiga sudah ditetapkan sebagai tersangka, sementara tiga lainnya masih diperiksa untuk mengetahui peran mereka. 

"Ini proses masih berjalan, masih running dan akan ada pengumuman setelah ini karena kami masih bekerja," katanya.

Baca juga: Bocah 14 Tahun Akui Hanya Ikut-ikutan Jarah Rumah Ahmad Sahroni, Jam Richard Mille Dikembalikan Ibu

Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti batu, kayu, rekaman CCTV, serta keterangan para saksi. 

Bukti-bukti ini diyakini akan memperkuat penanganan hukum terhadap para pelaku.

"Ada alat-alat bukti berupa batu, kayu dan rekaman cctv, dan proses penyelidikan masih terus berlanjut," ungkapnya.

Hurri menegaskan, pelaku perusakan tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum. 

Hingga kini, penyidik masih terus mengembangkan perkara ini guna mengungkap pihak lain yang diduga terlibat.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pelajar SMP di Mataram Ditangkap Gegara Ambil Tameng Polisi saat Demo di Polda NTB dan Dalami Kasus Pengerusakan Markas Polda NTB, Pelaku Bukan hanya Mahasiswa.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunLombok.com/Robby Firmansyah)