Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Teman yang Tinggalkan Rheza saat Demo Sudah Minta Maaf, Ayah Rheza: Jangan Bully, Saya Sudah Rela
Yoyon Surono, ayah Rheza meminta masyarakat tak merundung teman yang meninggalkan anaknya saat demo. Ia sudah ikhlas atas kepergian Rheza.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal dunia saat mengikuti demonstrasi di depan Polda DIY, Minggu (31/8/2025).
Saat kejadian, Rheza mengendarai sepeda motor KLX bersama temannya.
Rheza jatuh bersama motornya, sedangkan temannya yang membonceng berhasil menyelamatkan diri.
Ayah Rheza, Yoyon Surono menyebut, ia telah bertemu dengan teman anaknya itu.
Ia mengungkapkan, teman putranya itu telah meminta maaf lantaran meninggalkan Rheza saat kejadian.
Yoyon pun meminta masyarakat agar tidak merundung pembonceng motor Rheza yang menyelamatkan diri.
"Sudah ketemu, itu temennya (yang membonceng motor Rheza). Hari pertama itu ketemu. Dia minta maaf."
"Jangan menjadi bully-bully-an (bahan perundungan). Saya sudah rela, sudah ikhlas. Temennya juga kena tembakan (peluru karet) kakinya biru," katanya, Selasa (02/09/2025), dilansir TribunJogja.com.
Pihak keluarga menganggap peristiwa yang menimpa Rheza sebagai musibah dan tidak menuntut proses hukum.
Selain itu, orang tua Rheza juga menolak jenazah putranya diautopsi lantaran tak tega.
Meski mendapat banyak dukungan untuk melanjutkan ke proses hukum, namun Yoyon tetap pada pendiriannya.
Baca juga: Sri Sultan HB X Minta Kematian Rheza Mahasiswa Amikom Diselidiki, Polda DIY Periksa 10 Saksi
"Intinya waktu kami di rumah sakit itu jenazah langsung dibawa pulang, dimandikan, disalatkan, dan dimakamkan selayaknya pada umumnya. Kami memang tidak mau diautopsi, tidak tega, biar Rheza tenang," tandasnya.
Penyebab Kematian Rheza
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito telah mengungkapkan penyebab kematian Rheza.
Manajer Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, Rheza tiba di rumah sakit pada Minggu sekira pukul 06.30 WIB.
Banu menuturkan, Rheza tiba di RSUP dr Sardjito dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri.
"Tim medis kami melakukan RJP, resusitasi jantung, secara maraton sekitar 30 menit. Namun demikian, pukul 07.06 WIB kami menyatakan beliau meninggal dunia," ucap Banu, Senin (1/9/2025), melansir TribunJogja.com.
Banu menjelaskan, tim medis telah berupaya semaksimal mungkin memberikan Resusitasi Jantung Paru (RJP) terhadap Rheza.
Bahkan saat di perjalanan, lanjutnya, tim medis dari Polda DIY juga melakukan RJP kepada Rheza.
RJP merupakan tindakan pertolongan darurat yang menyelamatkan nyawa ketika napas atau detak jantung seseorang terhenti. Seperti pada kasus serangan jantung, tenggelam, atau kecelakaan.
"Jadi sampai sini (RSUP dr Sardjito), kami lanjutkan (RJP) dengan tambahan alat dan oksigenasi. Sampai ada tanda-tanda yang kami upayakan," jelasnya.
Terkait penyebab kematian Rheza, Banu menyebut belum diketahui pasti. Namun, secara medis, penyebab kematian Rheza dikarenakan henti jantung atau cardiac arrest.
"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan sudah sesuai mekanisme. Kami belum bisa membuka kondisi fisik dan hasil pemeriksaan yang ada masih kami simpan, serta akan diserahkan ke pihak berwenang."
"Kebetulan kemarin pihak keluarga juga tidak berkenan untuk melakukan tes kesehatan, sehingga diagnosanya cardiac arrest," papar Banu.
Polda DIY Periksa 10 Saksi
Baca juga: Kematian Mahasiswa Amikom Jogja Rheza Sendy: Polisi Telusuri, Keluarga Minta Kasus Tak Berlarut
Di sisi lain, Bidpropam Polda DIY terus melakukan langkah-langkah penyelidikan internal terkait kematian Rheza.
Sejak Senin (1/9/2025), Propam Polda DIY telah meminta keterangan dari delapan orang saksi.
Kemudian, pada Selasa (2/9/2025) Bidpropam Polda DIY kembali meminta keterangan dua orang saksi.
Hingga saat ini, total sudah ada 10 saksi yang telah dimintai keterangan terkait peristiwa yang menimpa mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta itu.
“Total 10 saksi telah dimintai keterangan sebagai bagian dari proses pendalaman terhadap peristiwa yang terjadi pada Minggu lalu,” ungkapnya, Selasa.

Ihsan menambahkan, proses penyelidikan masih akan terus dilakukan guna untuk mengungkap penyebab pasti kematian Rheza.
Kronologi Rheza Meninggal Dunia
Ayah korban, Yoyon Surono menceritakan awal mula dirinya mengetahui kabar duka tersebut.
Yoyon mengatakan, pagi hari, seorang tetangga datang membawa foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik putranya.
Tetangga itu juga memberitahu, Rheza Sendy tengah berada di RSUP Dr Sardjito.
"Saya tanya kenapa? Katanya kena gas air mata. Pas saya ke sana, ternyata anak saya sudah terbujur kaku begitu," kata Yoyon dengan suara bergetar, dikutip dari TribunJogja.com.
Yoyon menjelaskan, putranya diantar ke rumah sakit oleh Unit Kesehatan Polda DIY, namun tanpa ada keterangan lengkap terkait peristiwa yang dialami putranya.
Yoyon menyebut, ada sejumlah luka pada tubuh putranya itu.
Meski melihat banyak kejanggalan, pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dan memilih menerima peristiwa itu sebagai musibah.
"Kami pasrah. Autopsi kami tidak mau," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ayah Rheza Sendy Minta Pembonceng Motor Putranya Tidak Dirundung
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Christi Mahatma Wardhani/Miftahul Huda/Bunga Kartikasari)
Sumber: TribunSolo.com
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel Dibakar Massa, 11 Tersangka Dijerat Pasal Berbeda |
---|
Pandji Pragiwaksono Sebut Akar Kemarahan Rakyat Indonesia, Singgung Warisan Masa Lalu |
---|
Demo Ricuh di Kabupaten Kediri, 24 Orang jadi Tersangka dan Kerugian Capai Rp500 Miliar |
---|
Ferry Irwandi Kritik Pemerintah yang Fokus Kejar Aktor Demo, Sesalkan Adanya Gas Air Mata di Kampus |
---|
Prabowo Undang Ormas Islam di Tengah Gelombang Demo, Mahfud MD: Bagus, tapi Tak Tepat |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.