Kasus Mutilasi di Mojokerto
Pengakuan Alvi Maulana Bunuh dan Mutilasi Tiara Jadi 65 Bagian: Emosi, Saya Dikunci di Kos
Alvi Maulana bunuh dan mutilasi Tiara jadi 65 bagian. Emosi, tekanan ekonomi, dan konflik asmara picu tragedi di Surabaya–Pacet.
Pemindaian sidik jari
Setiap jari diletakkan satu per satu di papan pemindai, lalu sistem mencocokkan dengan data e-KTP.
Pemindaian retina mata
Jika jaringan mata korban masih utuh, alat ini bisa membaca pola retina dan mengakses data kependudukan.
Terintegrasi dengan database Dukcapil
MAMBIS terhubung langsung ke sistem Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri, sehingga identitas bisa muncul dalam hitungan detik.
Bentuk dan Penggunaan
Bentuknya menyerupai mesin kartu kredit dengan pemindai di atasnya.
Digunakan di lapangan oleh tim forensik untuk mengidentifikasi jasad korban bencana, pembunuhan, atau pelaku kejahatan tanpa identitas.
Jika sidik jari atau retina tidak bisa dipindai karena kerusakan jaringan, identifikasi akan dilanjutkan dengan tes DNA sebagai langkah lanjutan
Kasus ini mengangkat isu kekerasan dalam pacaran, tekanan ekonomi, dan lemahnya deteksi dini konflik relasi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS - Pengakuan Alvi Tega Bunuh dan Mutilasi Pacar, Dendam sering Diomeli Korban,
Sumber: Tribun Jatim
Kasus Mutilasi di Mojokerto
| Alvi Beraktivitas Seperti Biasa usai Mutilasi Tiara, Tinggal di Kos Lokasi Tulang Korban Disimpan |
|---|
| 4 Lokasi Alvi Maulana Simpan Potongan Tubuh dan Tulang Tiara, Ada yang Terjatuh di Bangunan Kosong |
|---|
| Alvi Sembunyikan Tulang Tiara di Bangunan Kosong, Tercecer di Rooftop saat Mengambilnya Kembali |
|---|
| Jenazah Korban Mutilasi di Mojokerto Disambut Isak Tangis Keluarga, Harap Pelaku Dihukum Maksimal |
|---|
| Orangtua Tiara Rehat Jual Sempol Usai Anaknya Tewas Dimutilasi, Alami Trauma dan Mengurung Diri |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.