Sabtu, 13 September 2025

Mahasiswi Unram Ditemukan Tewas Usai Kencan di Pantai Nipah, Ada Luka Robek di Alat Vital

Mahasiswi Unram tewas telungkup di Pantai Nipah usai kencan. Visum ungkap luka kelamin, polisi selidiki dugaan kekerasan seksual.

Editor: Glery Lazuardi
Dok. Polres Lombok Utara
Made Vaniradya Puspa Nitra (19), mahasiswi Universitas Mataram, ditemukan tewas telungkup di tepi Pantai Nipah, Lombok Utara, usai pergi kencan. Hasil visum menunjukkan luka robek di bagian kelamin, memunculkan dugaan kekerasan seksual. Polisi masih menunggu hasil tes DNA dan pemeriksaan saksi kunci. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi Universitas Mataram (Unram), Made Vaniradya Puspa Nitra (19), ditemukan tewas dalam posisi telungkup di tepi Pantai Nipah, Lombok Utara, Rabu pagi (27/8/2025), usai pergi kencan bersama kekasihnya.

Lokasi kejadian berada di Pantai Nipah yang berada di tepi jalan raya dan mudah diakses. Lokasi ini berjarak sekitar 7 kilometer dari kawasan wisata Senggigi. 

Pantai ini dikenal sebagai tujuan wisata dengan pasir putih bersih, air laut jernih berwarna toska, dan pemandangan matahari terbenam yang memukau. 

Selain itu, Pantai Nipah juga populer sebagai tempat kuliner ikan bakar dan konservasi penyu Nipah Beach.

Korban adalah seorang mahasiswi Universitas Mataram. UNRAM adalah Perguruan Tinggi Negeri yang berlokasi di Kota Mataram, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Didirikan pada 1 Oktober 1962, UNRAM berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

Made Vaniradya Puspa Nitra ditemukan tewas di kawasan Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Rabu (27/8/2025) dini hari.

Korban dikabarkan awalnya pergi kencan bersama Radit Ardiansyah (19), mahasiswa asal Sumbawa. Radir juga menjadi korban penganiayaan, namun beruntung selamat.

Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean mengungkapkan, kedua korban awalnya berangkat dari kampus mereka di Mataram pada Selasa (26/8/2025) sore sekitar pukul 16.30 WITA.

Keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor Honda PCX hitam bernomor polisi EA 5502 AI untuk menuju Pantai Nipah menikmati suasana senja.

“Korban RA bersama rekannya MVPN berangkat dari kampus Universitas Mataram menuju Pantai Nipah dengan mengendarai sepeda motor Honda PCX hitam No. Pol EA 5502 AI untuk melihat matahari terbenam (Sun set,” ungkap Punguan dalam keterangan tertulis/

Namun hingga tengah malam, keluarga mulai khawatir karena korban Made Vaniradya tak kunjung pulang.

Orang tua korban kemudian menghubungi teman kuliah anaknya untuk menanyakan keberadaan mereka.

Dengan melacak check post lokasi terakhir, keluarga menemukan posisi korban berada di sekitar Pantai Nipah.

Pencarian pun dilakukan terus berlanjut hingga akhirnya sekitar pukul 01.30 WITA, Radit ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Nipah untuk mendapatkan pertolongan medis.

Selang beberapa jam kemudian, korban Made Vaniradya ditemukan tak bernyawa dengan posisi mengenakan baju dalam.

“Pagi harinya, sekitar pukul 06.30 Wita, korbanMade Vaniradya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi yang sama dengan posisi terlungkup,” ungkapnya.

AKP Punguan Hutahaean masih menunggu hasil tes DNA awal dari laboratorium forensik Bareskrim Polri. 

Polisi juga melakukan tes DNA tambahan menyusul ditemukannya bercak darah di tempat kejadian perkara (TKP). 

Tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah prosedur laboratorium yang digunakan untuk menganalisis materi genetik seseorang guna mengetahui identitas biologis, hubungan keluarga, atau kondisi kesehatan tertentu. 

DNA adalah cetak biru kehidupan yang terdapat di setiap sel tubuh dan menentukan karakteristik fisik serta genetik individu.

Tujuan Tes DNA untuk m encocokkan DNA dari TKP dengan tersangka atau korban. Menentukan hubungan biologis antara anak dan orang tua. Mengetahui risiko bawaan terhadap penyakit tertentu.

Melacak asal-usul genetik dan nenek moyang. Tes DNA sering digunakan dalam penyelidikan kriminal untuk 

mengidentifikasi pelaku kejahatan. Mengungkap korban dalam kasus pembunuhan atau kecelakaan.

"Langkah ini penting untuk memastikan kecocokan barang bukti dengan korban maupun pihak lain yang kemungkinan ada kaitannya dengan peristiwa tersebut," kata Punguan, Selasa (9/9/2025). 

Punguan mengatakan, penyidik belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap saksi kunci Radit Ardiansyah yang merupakan kekasih korban, karena terkendala kesehatan yang belum stabil. 

Kendati demikian, penyidik terus berkoordinasi agar keterangan bisa didapatkan setelah saksi dalam kondisi membaik, sehingga kasus ini bisa terungkap secepatnya. 

"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan mempercayakan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian dan segera terungkap," kata Punguan. 

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, dari hasil visum ditemukan luka robek dibagian kelamin korban. 

Diduga sebelum ditemukan tewas, Made Vanira diduga menjadi korban pemerkosaan. Namun polisi belum menetapkan pelaku pemerkosaan ini. 

"Ada kemungkinan (korban pemerkosaan), hasil visum ada robek, tapi kita belum tahu (pelakunya) korban atau pelaku (penganiayaan)," kata Syarif, Jumat (29/8/2025). 

Mantan Wakapolres Mataram itu mengatakan, dari kasus ini sudah ada satu orang yang diamankan oleh polisi. Namun Syarif enggan membeberkan inisial terduga pelaku yang diamankan itu. 

Kantongi Daftar Nama Terduga Pelaku

Pihak kepolisian bahkan sudah mengumpulkan daftar nama yang berpotensi menjadi dalang di balik kematian Vany yang ditemukan tak bernyawa di Pantai Nipah Desa Malaka beberapa waktu lalu.

Hal tersebut diungkapkan Kasi Humas Polres Lombok Utara, I Made Wiryawan setelah dikonfirmasi TribunLombok.com, Kamis (4/9/2025).

“Yang pasti, Satreskrim masih terus bekerja (mengungkap kematian Vany). Daftar sudah jelas ada, tapi masih dalam status terduga. Kita akan terus usahakan agar jelas suatu tindak pidananya,” ucapnya.

Dikatakan Made, pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku. Ia juga meluruskan informasi yang beredar terkait adanya terduga pelaku yang disebut sudah diamankan.

“Kalau yang diamankan sementara kemarin, itu kasus penganiayaan juga, tapi bukan dari kejadian di Nipah,” katanya.

Meski demikian, dia memastikan, pihak kepolisian akan terus mengusut kasus ini secara maksimal agar penyebab kematian korban segera terungkap.

Selain itu, Polres Lombok Utara juga telah mengirimkan sejumlah barang bukti ke laboratorium forensik di Bogor untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Langkah itu dilakukan karena fasilitas uji forensik tidak tersedia di NTB, termasuk di Bali.

“Anggota reskrim sudah di Bogor untuk lakukan uji labor atas hasil olah TKP dan barang bukti lainnya. Karena di sini tidak ada laboratorium forensik, dan di Bali juga sama, jadi dibawa ke Bogor,” jelasnya.

“Hingga kini, hasil otopsi dan uji laboratorium masih belum keluar. Nanti kalau sudah ada hasilnya akan kami sampaikan lebih lanjut,” demikian Made.

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Polres Lombok Utara Kantongi Daftar Nama Terduga Pelaku Pembunuhan Siswi Unram di Pantai Nipah, 

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Polres Lombok Utara Lakukan Tes DNA Kasus Tewasnya Mahasiswi Unram di Pantai Nipah, 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan