Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Aksi Tak Biasa saat Demo Ricuh: Pelajar Jarah Tameng Polisi hingga 2 Pemuda Curi Water Barrier
Di tengah kericuhan aksi demo, seorang pelajar SMP di NTB jarah tameng polisi, di Sragen 2 pemuda curi water barrier Dishub
Penulis:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelajar jarah tameng polisi hingga pemuda curi water barrier mewarnai aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia yang berujung ricuh.
Peristiwa pelajar SMP curi tameng polisi terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelajar ini sempat ditangkap dan ditahan, beruntung kasusnya bakal diselesaikan secara diversi.
Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana formal ke proses di luar peradilan pidana. Tujuannya adalah untuk mencapai perdamaian antara korban dan anak.
Kini pelajar tersebut sudah dikembalikan ke orangtuanya.
Peristiwa lainnya, dua pemuda di Sragen Jateng mencuri water barrier milik Dishub. Mereka mengaku iseng mencuri water barrier, kini keduanya jadi tersangka terancam 7 tahun penjara.
Baca juga: Satpam Senyum Lagi Usai Motornya Dibakar, Tukang Sol Sepatu Bingung 3 Sepatu Pelanggan Dijarah Massa
Nasib Pelajar SMP Ditangkap Gegara Rusak dan Jarah Tameng Polisi saat Demo di Polda NTB
Rusak dan jarah tameng milik polisi, seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Mataram, ditahan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelajar SMP itu ditahan bersama beberapa orang termasuk mahasiswa dalam kasus perusakan Mapolda NTB saat aksi unjuk rasa, Sabtu (30/8/2025) lalu.
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram angkat bicara atas kasus ini.
LPA Mataram menyebut akan memberikan perlindungan terhadap siswa tersebut. Terbukti saat ini siswa tersebut sudah dikembalikan ke orang tuanya.
"Kami tetap lakukan pendampingan, kami akan usahakan sesuai dengan Undang-Undang SPPA kemungkinan besar diversi," kata Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Bandung Sempat Memanas Polda Jabar Siaga 1, Mataram Juga Bendera Merah Putih di Polda NTB Diturunkan
Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana formal ke proses di luar peradilan pidana. Tujuannya adalah untuk mencapai perdamaian antara korban dan anak.
Joko menilai ini sepenuhnya bukan kesalahan dari siswa tersebut tetapi juga dari sekolah, pasalnya saat aksi unjuk rasa sekolah memulangkan siswanya lebih cepat.
Inilah yang membuat para siswa ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut dan tidak terkontrol oleh orang tua dan gurunya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.