Banjir di Denpasar Bali
Identitas 9 Korban Meninggal Banjir di Bali, BNPB Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir
Banjir melanda 123 titik di Bali, terbanyak di Denpasar, menewaskan sembilan orang dan enam lainnya masih hilang menurut data BNPB.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 123 titik wilayah di Bali dilanda banjir dengan rincian 81 titik di Kota Denpasar, 14 titik di Kabupaten Gianyar, 8 titik di Kabupaten Tabanan, 4 titik di Kabupaten Karangasem, 4 titik di Kabupaten Jembrana, dan 12 titik di Kabupaten Badung.
Banjir menerjang Bali pada Rabu (10/9/2025) dini hari akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa (9/9/2025).
Provinsi Bali terdiri dari delapan kabupaten dan satu kota, yaitu Kota Denpasar sebagai ibu kota.
Kabupaten-kabupaten di Provinsi Bali meliputi, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sembilan korban meninggal tercatat hingga Rabu (10/9/2025) pukul 19.45 WITA.
Selain itu masih ada enam orang yang dinyatakan hilang dan proses pencarian masih berjalan.
Berikut identitas korban meninggal berdasarkan wilayahnya:
Kota Denpasar:
- Nadira (48), perempuan
- Ni Wayan Lenyod, perempuan
- Rio Saputra (20), laki-laki
- Mrs. X, perempuan (belum teridentifikasi)
- Endang Cahyaning Ayu (42), perempuan
Baca juga: Polri Siapkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Korban Bencana di Bali
Kabupaten Gianyar:
- Ni Made Latif (70), perempuan
- Ni Made Rupet (87), perempuan
Kabupaten Jembrana:
- Komang Oka Sudiastawa (34), laki-laki
- Nita Ulam (23), perempuan
Identitas korban hilang:
- Made Suwitri (43), perempuan
- Tasnim (54), perempuan
- Maimunah, perempuan
- Ni Ketut Merta, perempuan
- Ni Nyoman Rai, perempuan
- Farwa Husein (32), laki-laki
Baca juga: Banjir Landa Bali, Personel Polda Ikut Turun Bersihkan Sampah dan Evakuasi Warga
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, menerangkan sebagian warga harus mengungsi karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir.
Di Kabupaten Jembrana tercatat 85 jiwa mengungsi, di Kota Denpasar terdapat 108 jiwa mengungsi.
Dalam rapat koordinasi dengan pemerintah daerah di Bali, BNPB menyatakan fokus utama yakni pencarian dan pertolongan korban terdampak.
Peninjauan ke titik banjir dan pemenuhan kebutuhan warga yang mengungsi masih dilakukan.
Status darurat bencana banjir telah dikeluarkan dan ditandatangani Gubernur Bali, Wayan Koster.
“Jadi Pak Gubernur ini malam ini sudah keluar, sudah tanda tangan. Tadi diskusi semula tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan 2 minggu tetapi karena sifat bencananya ternyata tidak terlalu besar maka akan diralat menjadi cukup 1 minggu."
"Sehingga nanti langsung kita melakukan langkah-langkah untuk perbaikan, rehabilitasi, rekonstruksi pasca bencana,” paparnya, dikutip dari TribunBali.com.
Pihaknya memastikan debir air sudah mulai menurun.
Berdasarkan laporan BMKG, gelombang moresbi kelvin yang mengakibatkan hujan intensitas tinggi sudah bergeser ke barat.
“Jadi ya memang yang harus kita intervensi sekarang adalah justru Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, kami juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Daerah di 3 Provinsi itu untuk segera siap siaga, melaksanakan operasi mitigasi cuaca,” bebernya.
Baca juga: Ibu Telepon Anak saat Terjebak Banjir Bali, Selang Beberapa Jam Ditemukan Tewas Terseret Arus
Kata BMKG
Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menerangkan selama dua hari intensitas hujan di Bali tinggi disertai angin kencang.
“Kondisi cuaca di wilayah Bali (Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Klungkung dan Karangasem) menunjukkan akumulasi curah hujan harian berada dalam kategori lebat (>50 mm/hari) hingga kategori ekstrem (> 150 mm/hari),” bebernya.
Menurutnya, kondisi seperti ini diakibatkan aktifnya gelombang ekuatorial rosby, yang memicu pertumbuhan awan-awan konvektif.
Gelombang ekuatorial Rosby adalah jenis gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sepanjang ekuator dan berperan penting dalam dinamika cuaca tropis.
Selain itu, kondisi kelembaban udara dalam kategori lembap hingga lapisan 200 mb (12.000 meter).
“Kondisi ini mendukung pembentukan awan konvektif dengan puncak awan yang tinggi, sehingga menimbulkan hujan lebat disertai kilat/petir,” tandasnya.
Hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di wilayah Bali selama tiga hari ke depan.
Sebagian artikel telah tayang di TribunBali.com dengan judul Bali Dikepung Banjir, 9 Orang Meninggal dan 2 Orang Masih Hilang Ratusan Warga Mengungsi
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBali.com/Putu/Zaenal Nur)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.