Kopi Sumatra dari Langkat Berpeluang Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Global
Langkat dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung memiliki peluang untuk memperkuat posisi kopi Sumatra di kancah global.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT – Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam sektor kopi.
Tidak hanya dikenal di tingkat lokal, kopi asal daerah ini dinilai mampu menembus pasar internasional jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan.
Kopi bukan hanya sekadar komoditas pertanian, tetapi juga dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat jika pengelolaannya serius dan berorientasi pada kebutuhan pasar global.
“Kopi ini bukan hanya soal rasa, tapi juga bisa menjadi kebanggaan masyarakat Langkat sekaligus peluang ekonomi baru jika dikelola dengan baik,” ujar Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH, saat meninjau salah satu pabrik pengolahan kopi, Kopi Hoda di Kelurahan Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, belum lama ini.
Dikatakannya, Sumatra sejak lama dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbaik dunia.
Baca juga: Menjajal Kopi Gerobak Dimas, Kopi Sederhana di Pinggir Kota Bengawan
Daerah-daerah seperti Lintong, Takengon, hingga kawasan pesisir sudah menorehkan reputasi internasional berkat cita rasa kopi khasnya.
Langkat dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung memiliki peluang untuk memperkuat posisi kopi Sumatra di kancah global.
"Potensi ini semakin terbuka lebar dengan adanya pelaku usaha lokal yang mulai mengembangkan industri kopi berbasis kualitas," katanya.
Salah satunya adalah pabrik Kopi Hoda, yang saat ini telah memproduksi berbagai varian seperti Arabika, Robusta, hingga campuran khusus (blend).
Produk-produk ini tidak hanya beredar di berbagai daerah Indonesia, tetapi juga mulai masuk ke pasar internasional.
“Kami memproduksi bubuk kopi Robusta, Arabika, hingga Liberika dengan standar kualitas tinggi. Produk ini tidak hanya dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga telah menembus pasar internasional,” ungkap Sultan Habib, founder Kopi Hoda dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).
Dikatakannya, banyak tenaga kerja lokal terlibat dalam proses, mulai dari petani, pekerja pabrik, hingga distribusi.
"Jadi setiap cangkir kopi yang dihasilkan membawa nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Dikatakannya, Berkembangnya industri kopi di Langkat bukan hanya soal ekspor dan nilai jual, tetapi juga membawa dampak sosial yang nyata.
Diantaranya lapangan kerja baru, dari petani, pekerja pabrik, hingga rantai distribusi, peningkatan keterampilan lokal: masyarakat dilibatkan langsung dalam pengolahan dan pemasaran.
10 Makanan Tak Boleh Dikonsumsi Saat Minum Kopi, Termasuk Bisa Perparah Asam Lambung |
![]() |
---|
Promo Kopi Spesial Kemerdekaan Senin 18 Agustus 2025: Ada Kopi Kenangan hingga Fore Coffee |
![]() |
---|
Cara Minum Kopi yang Bikin Sehat, Bukan Bikin Sakit |
![]() |
---|
Jessica Kumala Wongso Kaget MA Tolak Peninjauan Kembali untuk Kedua Kalinya |
![]() |
---|
4 Jari Pasien Diamputasi usai Persalinan Caesar, RS di Jakarta Timur Klarifikasi dan Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.