Minggu, 28 September 2025

Pengakuan Guru SMA di Boyolali yang Injak Siswa Tidur di Kelas: Gak Tahu, Ada Setan Lewat

H, guru SMA di Boyolali yang injak siswa tidur di kelas mengaku tak sadar dengan tindakannya. Ia meminta maaf dan mengaku keliru.

TribunSolo.com/Tri Widodo
GURU INJAK SISWA - Suasana SMA Negeri Cepogo. Puluhan warga mendatangi SMA Negeri Cepogo pada Rabu (10/9/2025) untuk menuntut agar salah satu oknum guru dikeluarkan dari sekolah. Tuntutan itu muncul setelah guru tersebut diduga melakukan kekerasan terhadap seorang siswa kelas XI. H, guru yang injak siswa tidur di kelas mengaku tak sadar dengan tindakannya. Ia meminta maaf dan mengaku keliru. 

Meski jadi sorotan usai injak siswa, H tak punya rekam jejak melakukan kekerasan terhadap siswa sebelumnya.

Ia bahkan dikenal sebagai pribadi yang santun dan tak pernah marah. Pihak sekolah pun tak pernah melihat H kehilangan kesabaran menghadapi muridnya.

"Malah saya dulu kira beliau guru agama. Nesu (marah) itu saya belum pernah lihat. Waktu kejadian itu katanya sambil bercanda," kata Plt Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, kepada TribunSolo.com, Minggu (14/9/2025).

Djoko pun menegaskan, tindakan H murni kesalahan pribadi dan sama sekali tak ada hubungannya dengan kebijakan sekolah.

"Memang tak ada SOP (Standar Operasional Prosedur) khusus untuk membangunkan siswa yang tidur di kelas."

"Tapi sekolah sudah menetapkan SOP anti-bullying dan anti-kekerasan. Tindakan menginjak siswa itu jelas tak dibenarkan," ungkap Djoko.

Djoko menuturkan, sebelum menginjak tiga siswa yang tidur di kelas, H sempat melontarkan kalimat yang dinilai bercanda.

"Yo cah yo di idak-idak gen mari kesel e (Ya anak-anak ya, diinjak biar sembuh capeknya)," ucapan H yang ditirukan Djoko.

Guru H Dicopot

Baca juga: Guru Injak Murid di SMAN Cepogo Boyolali: Dari Sosok Santun Jadi Sorotan Publik, Kini Dipolisikan

Usai gaduh tindakan kekerasan yang dilakukannya, H kini tidak lagi mengajar di SMA Negeri Cepogo.

Guru Matematika itu resmi dikembalikan ke Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

"Guru tersebut statusnya saat ini tidak lagi mengajar di sini," ungkap Djoko kepada TribunSolo.com, Senin (15/9/2025).

Keputusan ini diambil setelah puluhan warga Desa Mliwis mendatangi sekolah beberapa hari pascakejadian.

Mereka menuntut agar H dikeluarkan dari sekolah karena dianggap melakukan tindakan yang tak pantas terhadap siswanya.

Selain dikeluarkan dari SMA Negeri Cepogo, H kini harus bersiap menghadapi masalah hukum.

Sebab, wali murid tetap membawa kasus tersebut ke ranah hukum dengan membuat laporan resmi ke Polsek Cepogo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan