Isu Pemanasan Global, Generasi Muda Diajak Terlibat Dalam Pelestarian Lingkungan di Jatim
Pemanasan global makin nyata, pelajar di Jawa Timur diajak tanam pohon dan jaga lingkungan lewat Spirit of Adventure 2025.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emisi karbon kendaraan, penebangan pohon, pembakaran hutan, peningkatan gas rumah kaca dan pembakaran sampah menyebabkan pemanasan global.
Dampaknya, menurut BMKG di tahun 2025 Indonesia mengalami musim kemarau yang lebih pendek, ini terjadi akibat La Nina yang melemah.
Hal ini tentu berpengaruh terhadap proses panen pada sektor pertanian kurang optimal, pembangunan infrastruktur yang terhambat dan naiknya permukaan air laut yang menyebabkan banjir rob diberbagai wilayah Indonesia.
Tak hanya itu, pemanasan global menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia dan menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 31,89 persen berdasarkan kemampuan sendiri serta 43,20?ri dukungan internasional di tahun 2030.
Guna mengatasinya, dengan melakukan transisi ke energi terbarukan, konservasi lingkungan dengan menanam pohon di hutan atau lahan yang kritis, terkhususnya tanaman penyerap karbon yang dilakukan melalui program reboisasi dan penghijauan, penerapan kebijakan Reduce, Reuse, Recycle (3R), serta mengembangkan sektor pertanian rendah karbon dengan memanfaatkan pupuk organik dan biogas.
Tak hanya pemerintah, isu lingkungan hidup seperti pemanasan global juga menjadi perhatian khusus bagi pelajar.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Aju Mustika Dewi menyebut, pelibatan generasi muda khususnya pelajar dalam pelestarian lingkungan dan alam harus terus dilakukan.
Apalagi, generasi muda harus memiliki rasa untuk terus menjaga lingkungan demi terjaganya lingkungan masa depan.
Hal ini pula yang membuat pihaknya turut mengapresiasi kegiatan ‘Spirit of Adventure’ 2025 yang digagas oleh sekolah BPK Penabur Jakarta.
“Sejak usia belia mereka sudah diperkenalkan bagaimana cara melestarikan lingkungan hidup dengan lebih baik yang berguna bagi kehidupan dimasa kini dan dimasa depan. Lewat generasi penerus bangsa inilah kita berharap lingkungan hidup kita jauh lebih asri dan lebih baik,” kata Aju Mustika Dewi, Kamis (25/9/2025).
Aju turut menyampaikan bahwa bumi yang dipijak ini adalah tempat hidup dan berkegiatan, sehingga penting untuk menjaga bersama-sama agar tidak terkontaminasi polusi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan maupun dalam kita berpikir.
“Pengalaman berharga untuk melakukan langkah nyata menjaga lingkungan,” jelasnya.
Ketua BPK Penabur Jakarta, Kenny Lim mengatatakan, kegiatan ini bagian dari salah satu caranya dengan menerapkan program Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) terkhususnya bagi peserta didik jenjang SMP.
Para generasi Z ini diajak untuk membuat proyek bertemakan ‘Sustainable Public Space’ pada Tahun Pelajaran 2024/2025 dan ‘Zero Hunger’ di tahun pelajaran 2025/2026.
Lebih dari itu, program ‘Spirit of Adventure’ yang sudah diadakan secara berkelanjutan sejak 2019, juga mengajak peserta ikut berpartisipasi untuk mengenal, menghargai dan mencintai alam ciptaan Tuhan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
UT Gandeng UI GreenMetric, Dorong Kolaborasi Pentahelix Wujudkan Kampus Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Surabaya Besok Kamis, 25 September 2025, BMKG Juanda: Berpotensi Cerah Berawan |
![]() |
---|
Pasutri di Ponorogo Tewas Diduga Dibunuh Anak Kandung, Dimakamkan Satu Liang Lahat |
![]() |
---|
Pertamina Peringati Hari Bahasa Isyarat, Tegaskan Komitmen Budaya Kerja Inklusif |
![]() |
---|
Sosok Bupati Jember Gus Fawait yang Disebut Cuek pada Wakilnya hingga Diadukan ke KPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.