Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

5 Fakta Kasus Dugaan Keracunan Nasi Goreng MBG di Agam, Status KLB hingga Dapur Tak Berizin

5 fakta tentang kasus keracunan MBG di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kejadian ini menyebabkan ratusan siswa mengalami keracunan hingga status KLB.

Penulis: Falza Fuadina
Editor: Nuryanti
TribunPadang.com/Panji Rahmat
KERACUNAN MBG AGAM - Pasien mendapatkan perawatan diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (2/10/2025). Total korban keracunan yang diduga berasal dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melonjak tajam hingga mencapai 108 orang pada Kamis (2/10/2025) siang. 

"Karena nasi goreng, siswa antusias memakannya, tapi ternyata kejadiannya seperti ini," tutur Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Manggopoh, Yuli Sakban, dengan nada kecewa.

Semangat siswa muncul seiring dimulainya Program MBG pada 1 September 2025, yang diyakini dapat menghadirkan gizi seimbang dengan menu yang juga menyenangkan.

Menurut Yuli, selama sebulan penuh tak ada keluhan sama sekali.

"Persis satu bulan sejak program diterima, ternyata berdampak pada sejumlah siswa," kata Yuli. 

Sementara itu, guru yang mengalami keracunan, Weri Oktavia, mengaku sempat mencicipi menu MBG tersebut sebelum dibagikan kepada muridnya.

“Kalau secara rasa, bentuk dan bau tidak ada masalah. Saat saya cicipi semuanya tidak menandakan makanan kadaluarsa dan memunculkan bau,” ujarnya, dalam keadaan terbaring setelah menjalani pemeriksaan.

Namun setelah menyantap menu tersebut, Guru yang mengajar di TK Aisyah Kampung Tangah itu mengalami pusing dan mual berkepanjangan pada malam hari.

Ia menduga bahwa gejala tersebut merupakan dampak dari kondisi tubuhnya yang sedang menurun.

“Makanya pagi tadi saya tetap ke sekolah dan mengajar seperti biasa. Lalu ada imbauan bagi yang mengalami gejala pusing dan mual disuruh periksa ke rumah sakit. Makanya saya beranikan diri dan memang benar kiranya gejalanya sama,” ujarnya.

Selain dirinya, dari total 15 murid TK Aisyah yang menyantap makanan itu, hanya Weri dan satu muridnya yang mengalami gejala keracunan.

“Kalau menurut saya mungkin karena daya tahan tubuh sudah menurun, makanya terdampak,” ujarnya.

3. Bupati tetapkan status KLB

Bupati Agam, Benni Warlis
KERACUNAN MBG AGAM - Bupati Agam, Benni Warlis saat diwawancarai, Kamis (2/10/2025). Benni menegaskan bahwa SPPG bermasalah harus ditutup sementara hingga layak beroperasi.

Akibat kejadian ini, Bupati Agam, Benni Warlis, menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Keputusan tersebut diambil oleh Benni Warlis setelah memimpin rapat darurat bersama Forkopimda Agam, jajaran Pemkab Agam, pihak RSUD Lubuk Basung, tim BPBD Agam, dan instansi terkait lainnya.

Selain itu, penetapan ini juga dilakukan setelah jumlah korban keracunan MBG bertambah.

Diduga menu MBG tersebut diolah dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved