Selasa, 7 Oktober 2025

Berita Viral

Silsilah Keluarga Yai Mim, Dosen Filsafat yang Berseteru dengan Sahara, Ternyata Saudara Gus Iqdam

Yai Mim ternyata memiliki latar belakang keluarga yang sekarang menjadi tokoh-tokoh terkenal di Jawa Timur.

Tangkapan layar Youtube Dedi Mulyadi
KELUARGA YAI MIM - Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, Selasa (30/9/2025). Yai Mim ternyata memiliki latar belakang keluarga yang sekarang menjadi tokoh-tokoh terkenal di Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Filsafat Muhammad Imam Muslimin atau dikenal Yai Mim yang berseteru dengan tetangganya pemilik rental mobil, Nurul Sahara, ternyata memiliki latar belakang keluarga yang sekarang menjadi tokoh-tokoh terkenal di Jawa Timur.

Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang itu ternyata merupakan saudara dari pendakwah kondang asal Blitar, yakni Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam.

Tidak hanya itu, Yai Mim juga masih bersaudara dengan kyai senior di Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH Marzuki Mustamar.

Hal itu Yai Mim ungkapkan saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi.

Ia mengaku juga berasal dari Blitar, Jawa Timur.

"Saya itu saudaranya Kyai Marzuki, Gus Iqdam, itu masih saudara dengan saya," kata Yai Mim, dikutip dari YouTube Dedi Mulyadi, Kamis (2/10/2025).

Yai Mim sendiri juga pernah mengaku sebagai keturunan keenam dari dua anggota Wali Songo, yaitu Sunan Ampel dan Sunan Bonang.

Baca juga: Alasan Ilmiah di Balik Viralnya Drama Stroke Yai Mim dan Tersungkur saat Konflik dengan Sahara

Ia merupakan anak dari pasangan H. Achmad Mochammad Mardi Hasan Karyantono dan Hj. Siti Katmiyati.

Kepada Dedi Mulyadi, Yai Mim juga mengaku, dirinya memiliki pondok pesantren bernama Pondok Pesantren Al Adzkiya’ Nurus Shafa (Anshofa).

Saat dipuji Dedi Mulyadi ia adalah keluarga dari ulama-ulama terkenal di Jawa Timur, Yai Mim berusaha untuk merendah.

Ia menegaskan, dirinya bukan sosok ulama terkenal seperti Gus Iqdam dan Kyai Marzuki tersebut.

"Saudara tokoh-tokoh terkenal Jawa Timur ya?" tanya Dedi Mulyadi.

"Saya nggak terkenal tapi, saya di bawahnya," jawab Yai Mim.

Di sisi lain, Yai Mim mendapatkan pujian dari Dedi Mulyadi saat menjelaskan tafsir musyarokah.

Yai Mim mengaitkan konsep musyarokah dengan konsep hidup berdampingan bersama alam.

Ia menilai istilah musyrik sering dipahami dengan negatif.

Padahal, kata itu bisa dimaknai sebagai kebersamaan atau kerja sama dalam menjaga ciptaan sang pencipta, Allah SWT. 

"Kang Dedi, itu ajarannya kan itu yang musyrik-musyrik lah. Saya justru kalau ada pohon besar, orang-orang tak ajak musyrik dulu untuk apa? Untuk musyarokah, itu artinya kerja sama," ujarnya.

"Musyrik itu apa? Memelihara kepada sesuatu, misalnya pohon itu besar, lalu kita pelihara, kita obong-obong, kita jaga kita supaya dia mengeluarkan oksigen."

"Kita memelihara pohon, dia memberikan perlindungan pada kita. Namanya musyarokah. Syirik, musyarokah menuju Allah," imbuhnya.

Penjelasan Yai Mim mendapatkan pujian dari Dedi Mulyadi 

KDM, sapaan akrap Dedi Mulyadi tampak mengapresiasi cara pandang mantan dosen Filsafat Tasawuf tersebut. 

"Waduh ini Pak Yai, malah nge-fans sama berandalan kayak saya. Tafsir musyarokah-nya keren banget dan semoga menambah wawasan netizen sekalian," tulis Dedi Mulyadi di akun Instagramnya.

Baca juga: Sosok Yai Mim, Eks Dosen UIN Kota Malang Berkonflik dengan Sahara, Keduanya Saling Lapor

Dedi menyebut istilah musyarokah bisa dimaknai seakar dengan diksi 'masyarakat' bermakna kebersamaan dalam komunitas. 

"Betapa kita hidup dalam komunitas manusia dan komunitas alam, baik yang kasat mata maupun tidak kasat mata. Duh pagi-pagi malah kuliah shorof dan ma'ani," pungkasnya. 

Awal mula perseteruan Yai Mim vs Nurul Sahara

Kasus perseteruan Yai Mim dengan tetangganya berawal dari parkir mobil rental sembarangan hingga menjadi konflik dramatis.

Sahara kerap memakirkan kendaraannya di depan pagar rumah Yai Mim di kawasan Kota Malang, Jawa Timur.

Yai Mim yang merasa tergganggu melakukan berbagai cara untuk mencegah hal tersebut, mulai dari menegur secara langsung hingga memasang tulisan peringatan di pagarnya.

Akan tetapi, Sahara tetap mengulangi perbuatannya.

Puncaknya Sahara melontarkan berbagai tuduhan negatif terhadap Yai Mim di media sosial TikTok.

Mulai dari pelecehan seksual hingga perusakan mobil rental. 

Akibat tuduhan tersebut, Yai Mim dinonaktifkan dari jabatannya sebagai dosen di UIN Malang. 

Pada 22 September 2025, ia bersama keluarganya diusir dari rumahnya sendiri oleh warga.

Pihak Sahara, melalui kuasa hukumnya, Mohammad Zaki, juga melaporkan Yai Mim ke Polrestabes Malang, Kamis (18/9/2025) lalu. 

Yai Mim dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah, yang diatur dalam Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). 

(Tribunnews.com/Rakli)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved