Senin, 6 Oktober 2025

Efek Radiasi Belum Terasa, Tawa Anak-anak Cikande ‘Diselimuti’ Radioaktif C-137

PT Peter Metal Technology menjadi sumber penyebaran radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

TribunBanten.com/Muhammad Uqel
PAPARAN RADIOAKTIF - Kondisi salah satu lapak peleburan besi di kawasan modern Cikande, Kabupaten Serang dipasang garis polisi. 

Pasalnya, dia tidak merasakan langsung dampak dari radioaktif C-137 tersebut. 

“Saya jujur juga tidak tau, apa itu radioaktif. Kalau ditanya apa saya pernah sakit, enggak juga. Saya sehat-sehat saja,” ujarnya.

Sementara, Rani, bukan nama sebenarnya juga mengatakan dirinya yang telah tinggal sejak lama diperkampungan itu sempat khawatir soal kabar penyebaran radioaktif C-137 di kawasan tempat tinggalnya. 

Bahkan, ia sempat dinasehati oleh keluarga dan orang terdekat untuk mengungsi.

“Kalau di tanya khawatir atau enggak, ya pasti khawatir. Katanya efek samping setelah beberapa tahun. Tapi mau gimana kita disini tinggal sudah lama. Mau ngungsi kemana juga,” kata dia.

Rani juga mengungkapkan, jika belum ada pihak tenaga kesehatan maupun instansi terkait yang datang ke pemukimannya untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi warga Kampung Comrang.

“Belum ada gimana-gimana ke kita, termasuk pemeriksaan kesehatan sama sekali,” ujarnya.

Rani pun berharap, pabrik yang menyebarkan radioaktif atau polusi yang membahayakan masyarakat untuk segera di tutup.

“Mending pabrilnya aja di tutup,” tegasnya.

Terpisah, Ketua RT 04 Kampung Comrang, Sayuti menceritakan bahwa warganya sempat merasa khawatir tentang kabar penyebaran radioaktif C-137 yang terjadi di wilayahnya.

Apalagi, hal ini diduga terjadi sejak pabrik peleburan tersebut sejak kurang lebih 2 tahun lalu.

Sayuti juga mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk dilakukan pengecekan kesehatan bagi warganya. Namun, hasilnya warga diminta untuk datang langsung ke pusat kesehatan maupun Puskesmas terdekat.

“Sudah diinformasikan pemerintah mau cek ke Puskesmas, disuruh ke Puskesmas saja,” kata Sayuti.

Dia juga menceritakan, selama PT PMT beroperasi, warganya mengaku tak mengetahui bahaya dari partikel peleburan logam stainless steel.

Apalagi, selama ini ia menyebut hanya terganggu oleh suara bising PT PMT ketika melakukan peleburan. Sementara, untuk debu atau asap saat peleburan jarang terlihat karena tergantung arah angin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved