Program Makan Bergizi Gratis
Sosok Bupati Citra Pitriyami, Ngaku Tak Tahu Data SPPG saat Singgung Keracunan MBG di Pangandaran
Rekam jejak Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, tak tahu operasional MBG di wilayahnya, simak juga harta kekayaan sosok kakak Cakra Khan itu.
Untuk diketahui, SPPG adalah unit dapur yang dibentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan program MBG.
Fungsi SPPG yaitu memproduksi makanan bergizi untuk anak sekolah sesuai standar gizi nasional.
Menurut Citra, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran tidak mengetahui secara pasti jumlah dan lokasi dapur yang digunakan oleh pengelola MBG.
"Jadi kita tidak tahu dapur ada berapa, letaknya di mana, yayasannya punya siapa, jujur kita tidak tahu," tutur Citra.
Citra menjelaskan bahwa pihaknya baru berencana mengundang koordinator SPPG untuk mendapatkan data tersebut, namun kasus dugaan keracunan sudah terlanjur terjadi.
"Tadinya saya mau tanya, di kita itu ada berapa dapur? Baru mau mengundang, eh ternyata ada kejadian," ungkapnya.
Di sisi lain, Citra menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi evaluasi bersama.
"Saya tidak akan menyalahkan siapa yang salah, tapi dengan kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari," ujar Citra.
Sebagai tindak lanjut, Citra pun akan mengerahkan tim satuan tugas (satgas) untuk mengecek dan mengevaluasi langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Mulai minggu ini, tim kita akan sering turun ke lapangan. Mau tidak mau, wayahna. Kita harus menjaga betul agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan dalam Program MBG ini," kata Citra kepada sejumlah wartawan di Pangandaran, Sabtu (4/10/2025) pagi, dilansir dari TribunJabar.id.
Sebelumnya, Pemkab Pangandaran telah membentuk Satgas Percepatan Program MBG untuk memastikan distribusi dan kualitas makanan berjalan sesuai standar.
Kini, satgas tersebut juga akan difokuskan untuk mengevaluasi menyeluruh termasuk di sekolah-sekolah penerima Program MBG.
Citra menilai bahwa kasus keracunan bisa dicegah apabila pengawasan internal di tingkat penyelenggara program lebih ketat dan profesional.
Belajar dari kejadian ini, Citra lantas berharap agar Program MBG yang bertujuan meningkatkan gizi pelajar tetap berjalan dengan aman.
"Insyaallah dalam minggu ini saya akan keluarkan surat tugas untuk satgas agar selalu berkoordinasi ke lapangan, termasuk ke SPPG. Ini untuk memastikan semua proses pengolahan dan distribusi makanan aman," papar Citra.
Adapun gejala keracunan yang dialami 8 siswa MIS Attarbiyah Leuwiliang mulai dirasakan pada Rabu sekitar pukul 08.30 WIB, tak lama setelah mereka mengonsumsi sajian MBG yang menunya terdiri dari capcay, ayam kecap, tahu, jeruk, dan nasi.
Delapan siswa dari kelas berbeda yang menjadi korban ini antara lain Salsa (10), Putri (11), Pika (11), Yola (8), M. Riska (9), Hamed (11), Ika (8), dan Aleksa (11).
Para korban kemudian dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Cigugur untuk mendapatkan pertolongan medis.
Hingga Kamis, 7 dari 8 siswa yang mengalami gejala keracunan tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah kondisi mereka membaik.
Sedangkan, 1 anak masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Cigugur.
Sampel makanan dan sisa muntahan telah diambil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah setempat.
Sementara itu, Polres Pangandaran akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh SPPG yang ada di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Keracunan MBG di Pangandaran: Bupati Citra Akui Tak Tahu Jumlah dan Lokasi Dapur SPPG
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Padna)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.