Berita Viral
Di Balik Yai Mim Guling-guling di Tanah dan Pura-pura Stroke, Ingin Buat Sahara Puas
Yai Mim mengungkap alasan mengapa dirinya berguling-guling di tanah dan pura-pura stroke, taktik melawan ancaman santet.
"Pak Sofian datang marah-marah juga, 'ada apa ini?', gini bilang ke saya 'saya ini belum tidur'," kata Yai Mim menirukan ucapan Sofian.
Tak mau memperpanjang permasalahan, Yai Mim kemudian meminta maaf kepada Sahara dan Sofian.
Sahara pun menyambut baik, ia juga berbalik meminta maaf kepada tetangganya itu.
Tak hanya itu, Yai Mim dan Sahara ternyata sebelumnya juga pernah terlibat perselisihan.
Yai Mim pernah membuka lahan kosong di depan rumahnya yang niatnya untuk dijadikan tempat parkir mobil rental Sahara.
Ia sudah meminta izin kepada perangkat desa untuk membersihkan tanah kosong yang ditumbuhi semak belukar tersebut.
"Saya bersihkan sendiri, saya bakar. Gara-gara pembakaran itu juga membuat banyak orang marah, mungkin," ungkapnya.
Baca juga: Alasan Ilmiah di Balik Viralnya Drama Stroke Yai Mim dan Tersungkur saat Konflik dengan Sahara
Total biaya yang ia keluarkan untuk membersihkan lahan itu, termasuk memagarinya mencapai Rp12 juta.
Ia kemudian meminta Sofian untuk membantu biaya membersihkan lahan itu Rp1 juta. Namun, Sofian menolak lantaran dinilai terlalu mahal.
"Setelah sudah jadi, saya bilang 'Pak Alhamdulillah sampeyan (Sofian) sudah punya parkir seluas ini."
"Tapi tolong Pak bantu ya Rp1 juta aja. Itu jawabnya begini, 'kemahalan Rp1 juta, kalau sama saya paling Rp400 ribu aja'," tandas Yai Mim.
Karena tak disepakati, Yai Mim kemudian meminta agar mobil rental milik Sahara tidak parkir di depan rumahnya. Namun ternyata, Sahara masih kerap parkir di depan rumah Yai Mim.
Masalah lain, Yai Mim dituduh cabul oleh Sahara. Kejadiannya saat anak Sahara bermain ke rumah Yai Min.
Sahara yang mengetahui Rosida tengah pergi haji menyusul anaknya sembari membawa makanan.
Namun, ia malah mengunci pintu rumah Yai Mim dari dalam.
Meski telah diprotes Yai Mim, Sahara beralasan hal itu dilakukan agar anaknya tidak keluar.
Setelahnya Yai Mim naik ke lantai tiga rumahnya untuk mencuci baju dan mengenakan celana pendek.
Akan tetapi, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak menyebut Yai Mim cabul.
Kejadian ini menjadi satu di antara alasan Yai Mim diusir dari perumahan tempat tinggalnya.
"Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan."
"Buktinya saya itu diusir dari kampung situ alasannya antara lain karena melakukan pencabulan dengan membuka aurat," tukasnya.
Tuduhan cabul itu juga sempat tersebar di video yang diunggah Sahara.
Dalan unggahan tersebut, Sahara menyebut tetangganya itu sebagai dosen cabul di hadapan mahasiswa yang saat itu berkunjung ke rumah Yai Min.
“Ada apa kalian disuruh ke sini? Ini mahasiswa UIN semua, jangan pergi kalian. Kenapa? Ini dosen kalian yang cabul itu, dia cabulin saya,” ujar Nurul Sahara dalam video tersebut.
Mendengar tudingan itu, Yai Mim justru menanggapi dengan tenang. Ia balik bertanya kepada Sahara.
“Dengarin ya, kapan saya nyabulin kamu?” balas Yai Mim.
Kronologi Perseteruan Versi Sahara
Sementara itu, Sahara menjelaskan, perseteruannya dengan Yai Mim bermula dari dugaan pelecehan seksual, bukan polemik lahan parkir seperti yang viral di media sosial.
Yai Mim sebelumnya juga mengklaim satu di antara pemicu konfliknya dengan Sahara terkait lahan parkir mobil rental.
"Jadi permasalahan utamanya itu sebenarnya bagi saya pribadi itu pelecehan seksual," kata Sahara, dikutip dari YouTube CumiCumi, Jumat (3/10/2025).
"Beliau itu menganggap saya dan teman-teman yang ada di garasi itu terlalu santai dalam menyikapi guyonan-guyonan beliau," lanjutnya.
Sahara menuturkan, guyonan Yai Mim itu kemudian mengarah ke ranah pribadi. Sahara pun menganggap itu sebagai bentuk pelecehan verbal.
Ia mengaku telah mendapat pelecehan dari Yai Mim sebanyak empat kali.
"Sehingga dari situ mulailah beliau itu ada gurauan-gurauan yang mengarah ke ranah intim, sehingga saya merasa itu adalah pelecahan, bagi beliau bukan. Ada empat kali saya dilecehkan," bebernya.
Kuasa Hukum Sahara, Zaky Chong menjelaskan, polemik lahan parkir baru mulai pascadugaan pelecehan terjadi.
Namun, fakta itu sengaja ditutupi sementara oleh kliennya demi melindungi harga diri Yai Mim yang dikenal luas sebagai kyai dan dosen di perguruan tinggi ternama.
"Sedari awal, Mbak Sahara datang ke kami, mengadukan persoalan itu yang berkaitan dengan pelecehan seksual itu."
"Yang sudah sampai empat kali, tiga kali verbal dan yang satu kali ada buktinya," ungkap Zaky.
Akan tetapi, pihak Sahara merasa terus dipojokkan oleh Yai Mim. Sehingga dalam waktu dekat, pemilik usaha rental itu akan melaporkan kasus dugaan pelecehan tersebut ke polisi.
"Mari kita hargai kyai ini, namun ya harus tetap diberikan efek jera, makanya saya sampaikan ke Mbak Sahara, kita hold persoalan pelecehan seksualnya."
"Karena kenapa? Takut menghancurkan harkat dan martabatnya seorang ulama, makanya kami hold. Namun kami lebih memilih melaporkan pencemaran nama baik."
"Ternyata apa kami di-framming sedemikian rupa, sehingga insyaallah berkaitan dengan pelecehan seksual ini kami akan laporkan ke pihak yang berwajib," bebernya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Sahara juga buka suara dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di balik polemik lahan parkir yang selama ini digadang-gadang sebagai awal mula dari perseteruannya dengan Yai Mim.
"Logikanya begini, kalau persoalan parkir itu terjadi setelah kita bertengkar," tandasnya.
Soal mobil HiAce yang terparkir di depan rumah Yai Mim, Sahara membenarkannya. Ia pun mengungkapkan alasannya.
"Kalau untuk mobil HiAce yang panjang seusai di video, itu memang murni kesalahan dari saya sebagai penanggung jawab."
"Karena itu ada driver dari rental kami yang lain yang kemudian datang dari Jogja pada subuh hari."
"Otomatis kan beliau tidak tahu mau parkir di mana dan kembalikan ke siapa itu subuh pas azan," urainya.
Selanjutnya, Yai Mim melalui istrinya, Rosida Vignesvari membangunkan karyawan Sahara yang ada di garasi, namun mereka tak ada yang bangun.
Sahara juga membantah dirinya memberikan akses kepada Yai Mim terkait mobil rentalnya. Ia menegaskan, tak sembarangan memberikan akses usahanya ke orang lain.
Disebutnya, ia baru mengenal Yai Mim selama lebih kurang tiga bulan. Sebab menurut keterangan Ketua RT, Yai Mim baru pindah di lingkungan tersebut pada Maret 2025.
Sahara mengklaim, tak mungkin memberikan
"Saya tidak sembarangan memberikan akses, fasilitas perusahaan termasuk kunci kepada orang lain."
"Saudara sendiri aja belum tentu saya kasih kepercayaan itu apalagi orang lain," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.