Jumat, 10 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Kata Menteri PU hingga Kemenag DIY dan Sragen soal Ramai Bangunan Ponpes Ambruk

Inilah tanggapan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Doddy Hanggodo hingga Kemenag DIY dan Sragen terkait ramai perbincangan bangunan ponpes ambruk

TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK/KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH/IST
EVAKUASI MUSALA AMBRUK - Tim gabungan saat berusaha mengevakuasi para korban di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Inilah tanggapan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Doddy Hanggodo hingga Kemenag DIY dan Sragen terkait ramai perbincangan bangunan ponpes ambruk 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ambruk dan menyebabkan banyak korban berjatuhan.

Ambruknya bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai tersebut terjadi pada Senin (29/9/2025) pukul 15.00 WIB.

Tercatat, sudah ada 158 orang yang jadi korban dalam insiden ini.

Di media sosial, banyak yang memberikan sorotan soal ambruknya bangunan tersebut.

Bahkan, timbul isu soal apakah bangunan tersebut sudah mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) atau belum.

Bahkan, isu tersebut merembet ke berbagai pondok pesantren di Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Doddy Hanggodo sendiri mengatakan bahwa di Indonesia, saat ini baru ada 50 Ponpes yang telah memiliki IMB atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

"Ke depan, pesantren harus memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) atau sekarang namanya ganti PBG (Persetujuan Bangunan Gedung)," kata Doddy saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta Minggu (5/10/2025).

Mengutip TribunJogja.com, hal tersebut disampaikan sebagai tanggapan kasus robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny.

Doddy menuturkan, peristiwa tersebut menjadi pengingat pentingnya memiliki izin sebagai bentuk sertifikasi kelayakan bangunan pesantren.

Saat ini, kasus di Jawa Timur tersebut masih dalam status tanggap darurat.

Baca juga: 10 Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sudah Teridentifikasi

Setelah selesai, pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah kementerian untuk sosialisasi pentingnya PBG di lingkungan pesantren.

"Kalau ini sudah selesai, kami akan duduk bersama dengan menteri agama dan menteri dalam negeri. Untuk menyosialisasikan PBG, sebagai sertifikasi layak bangunan," urainya.

Kemenag Sragen Sebut Ratusan Gedung Ponpes Masih Aman

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Jawa Tengah juga turut berbelasungkawa terkait kasus yang terjadi di Ponpes Al Khoziny.

"Tentunya saya turut berbela sungkawa, berduka terhadap peristiwa yang terjadi di Sidoarjo, mudah-mudahan semua santri-santrinya diberi kesabaran, ketabahan, dan pengelola ke depan mudah-mudahan lebih baik lagi," ujar Ihsan kepada TribunSolo.com, Senin (6/10/2025).

Ditanya soal kelayakan bangunan ponpes di Kabupaten Sragen, ia mengatakan bahwa ada ratusan ponpes yang kondisi gedungnya masih baik.

"Dan di Kabupaten Sragen, saat ini terdapat 152 pondok pesantren, dengan berbagai variasinya, ada yang pendidikan formal, ada yang mengikuti pendidikan kesetaraan," sambung Ihsan.

Ia menyebut, mayoritas pondok pesantren di Kabupaten Sragen hanya memiliki dua lantai saja.

"Dari 152 ponpes itu tentunya kami memiliki satu kesempatan untuk berkunjung kesana, diantaranya melalui monitoring yang dilakukan bersamaan dengan jadwal tes yang ada di ponpes,"

"Sehingga di dalam pelaksanaan kegiatan itu, kita juga bersama-sama berbagi tugas, bisa saling melihat kondisi Ponpes, meski kita tidak bisa secara detail menjelaskan tentang kondisinya, tapi rata-rata semua baik, di pandangan kami rata-rata baik, maksimal lantai 2, dan itupun alhamdulillah terkelola dengan baik," ujarnya.

Untuk menghindari kasus seperti di Ponpes Al Khoziny, pihaknya bakal memberikan saran dan masukan dalam merancang bangunan.

"Misalnya ini mau didirikan bangunan 3 lantai, meskipun belum selesai tahap pembangunan, tapi minimal di lantai dasar itu sudah disiapkan untuk pembangunan yang mungkin nanti dilanjutkan di lantai berikutnya,"

"Agar ini semua dalam rangka ikhtiar kita bersama, menyiapkan pembangunan berkelanjutan, sehingga benar-benar bisa mendapatkan kenyamanan, keamanan konstruksi, dan tentunya ini membuat ketenangan dari para santri," pungkas Ihsan.

Kemenag DIY Bakal Panggil Pimpinan Ponpes

Sementara itu, di DI Yogyakarta, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DIY berencana memanggil ratusan pimpinan Ponpes untuk membahas keamanan konstruksi bangunan.

Hal tersebut untuk meminimalisir kejadian seperti di Ponpes Al Khoziny.

Baca juga: 13 Orang Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Diduga Korban di Lantai Dasar Gedung

"Rencana itu (mengumpulkan pimpinan Ponpes) paling mengimbau kepada para pengasuh berhati-hati membuat bangunan," kata Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam, Kanwil Kemenag DIY, Aidi Johansyah, saat dihubungi TribunJogja.com.

Kejadian di Sidoarjo, Jawa Timur tersebut menjadi bahan pembelajaran bagi pihaknya untuk lebih melindungi para santri.

Terlebih di DIY sendiri ada 461 ponpes dengan 60 ribu lebih santri aktif.

"Kami ikut prihatin atas musibah di Sidoarjo, harapan ke depan tidak terjadi seperti ini lagi. Paling tidak kami evaluasi keberadaan bangunan Ponpes, harapan kami sesuai spek yang ditetapkan pemerintah atau oleh ahlinya," ungkapnya.

Aidi menjelaskan, di wilayahnya ada beberapa ponpes yang dibangun bersama pemerintah, sehingga kualitasnya sudah sesuai standar.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan evaluasi di ponpes-ponpes lainnya.

"Di Jogja tidak banyak Ponpes yang bangunannya tinggi, kecuali dari bantuan PU (Kementerian Pekerjaan Umum, seperti Daarul Quran. (Ponpes) Assalam di Gunungkidul," kata Aidi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Menteri PU Sebut Baru 50 Pondok Pesantren di Indonesia Miliki Izin Mendirikan Bangunan dan di TribunSolo.com dengan judul Ramai Runtuhnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Kondisi 152 Gedung Ponpes di Sragen Diklaim Masih Baik

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Nanda Sagita Ginting/Miftahul Huda)(TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved