Misi Penyelamatan Tragedi Ponpes Al Khoziny, Anggota BPBD Surabaya: Reruntuhan juga Ancam Nyawa Kami

Terkait keluhan beberapa pihak yang menyebut pencarian lambat, Syafii mengatakan bahwa pihaknya bisa memaklumi itu.

Apalagi yang mengeluh adalah keluarga korban.

Namun, ia menegaskan bahwa Basarnas bergerak sebagaimana aturan dan semua operasi yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan. 

Pancake Collapse

M Syafii juga menyebut, runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny terjadi saat pengecoran atau pembangunan lantai 4.

Lantas, menurutnya, saat pengecoran masih berlangsung, struktur bangunan tidak mampu menahan, sehingga terjadi runtuh dengan material yang saling berlapis yang disebut pancake collapse.

"Pada tanggal 29 September bertepatan dengan waktunya salat, terjadi kedaruratan bangunan yang runtuh di Pondok Pesantren Al Khoziny, di mana pada saat itu anak-anak kita, para santri, sedang melaksanakan salat dan diperkirakan bahwa luas area tempat salat itu 140 jemaah lebih," papar M Syafii.

"Dan pada saat runtuh, ini merupakan bangunan dengan empat lantai, di mana tempat salat lantai dasar ada lantai satu, lantai dua, lantai tiga, dan lantai empat sedang dalam pembangunan," jelasnya.

"Sehingga pada saat pelaksanaan pengecoran terjadi, kekuatan struktur mungkin tidak mampu menahan, sehingga terjadi kolaps yang kita sering namakan structure collapse," kata M Syafii.

"Dan pada saat itu, pada saat kita lihat bahwa reruntuhan ini benar-benar menyatu antara lantai satu, lantai empat ini menyatu, sehingga kita bisa men-declare waktu itu bahwa tipe reruntuhan sebenarnya pancake collapse," jelasnya.

Saat pancake collapse terjadi, material bangunan runtuh dan saling tumpang tindih satu sama lain, sehingga terlihat seperti lapisan-lapisan mirip pancake atau kue panekuk.

(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunJatim.com/M Taufik)