Jumat, 10 Oktober 2025

Duel Maut Saudara Kandung di Kampar Riau, Penyesalan Ahmad Kholis Sang Adik Terbunuh di Tangannya

Duel maut dipicu perkara tanah warisan. Permintaan sang adik agar kakaknya menandatangani surat tanah ditolak.

Editor: Willem Jonata
Polres Kampar
DUEL MAUT - Ahmad Kholis alias Holis mendapat perawatan di RSUD Bangkinang, Kampar, Riau, Jumat (3/10/2025). Ia mengalami luka setelah berduel dengan adiknya. Dalam duel tersebut sang adik tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Duel maut saudara kandung yang terjadi di Desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Riau, dipicu tanah warisan.

Dalam duel tersebut, sang kakak menghabisi nyawa adiknya. Pelaku diketahui bernama Ahmad Kholis (49). Sementara korban adalah Risman Riyanto (43).

"Gara-gara pembuatan tanah warisan, pelaku dan korban berkelahi, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kampar, AKP Gian Wiatma Jonimandala, seperti diberitakan Tribun Pekanbaru.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita di Bombana Sultra, Suami Pura-pura Temukan Jasad dan Buang Barang Bukti

Kasus ini ditangani oleh Polsek Kampar. Polisi sudah mengamankan Ahmad Kholis. Sementara korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Ahmad, kepada wartawan Kompas.com, mengungkap penyesalannya.

"Saya menyesal," ucap Ahmad.

Secara pribadi, ia mengaku selama ini tidak pernah merasa punya masalah dengan Risman, adiknya.

Namun, Ahmad tak bisa menghindari perkelahian setelah Risman datang ke warung miliknya untuk meminta tanda tangan, sebagai syarat pembuatan surat tanah warisan orang tua.

"Tanah warisan kami bagi dua. Cuma kami berdua anak laki-laki. Jadi, dia datang ke warung saya, minta tanda tangan sempadan tanah. Saya bilang, biar akurat suratnya dibuat sempadannya. Bukan dibuat parit-parit," jelas Ahmad Kholis.

Karena alasan tersebut, Ahmad menolak membubuhkan tanda tangan.

Risman sontak emosi. Ia langsung menyerang Ahmad menggunakan pisau yang diarahkannya ke bagian perut sebelah kiri dan kepala.

Warga bernama Nurman mencoba melerai. Upayanya gagal.

Ahmad sempat melarikan diri untuk menghindari perkelahian. Namun, Risman terus memburunya.

"Saya lari, dia mengejar," kata Ahmad.

Merasa terancam, Ahmad mengambil palu dan parang untuk membela diri. Serangan balik Ahmad kemudian menewaskan Risman.

"Saya membela diri," ujarnya.

Ahmad mengayunkan parang ke arah tangan dan kepala adiknya.

Luka serius akibat sabetan parang itu membuat Risman meregang nyawa. 

"Berdasarkan keterangan pihak RSUD Bangkinang saat melakukan visum, saluran di tangan korban yang terhubung ke jantung putus sehingga korban meninggal di tempat," kata Kapolsek Kampar, AKP Asdisyah Mursyidnya, Minggu (5/10/2025).

Ahmad sendiri mengalami luka dalam. Ia sempat dirawat di RSUD Bangkinang dan saat ini ditahan di Polsek Kampar untuk proses hukum lebih lanjut.

Sengketa tanah warisan 

AKP Asdisyah Mursyid, mengungkapkan bahwa tanah yang menjadi sumber sengketa tersebut memiliki luas dua hektare.

Tanah tersebut dibagi dua bersaudara laki-laki, yakni Ahmad dan Risman.

Namun, pengurusan surat tanah memerlukan tanda tangan pihak terkait, yang kemudian menjadi pemicu konflik.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Curhat Kakak yang Tewaskan Adik dalam Duel Maut Gegara Warisan Tanah 2 Ha di Kampar, 'Saya Menyesal'

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved