Rabu, 15 Oktober 2025

Sosok Dini Pitria, Kepala SMAN 1 Cimarga Lebak Disebut Tampar Siswa karena Merokok: Saya Pukul Pelan

Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, disebut menampar siswanya yang ketahuan merokok.

TribunBanten.com/Misbahudin
DIDUGA ANIAYA SISWA - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Pitria, saat ditemui pada Senin (13/10/2025). Dini buka suara terkait aksi dugaan kekerasan yang menyeret nama dirinya. 
Ringkasan Berita:
  • Kepala SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten, Dini Pitria, disebut memukul siswanya yang merokok.
  • Siswa SMAN 1 Cimarga pun kompak melakukan mogok sekolah sebagai bentuk protes.
  • Buntut kejadian itu, Dini telah dilaporkan orang tua korban, Tri Indah Alesti, ke Polres Lebak, Jumat (10/10/2025).

TRIBUNNEWS.com - Kepala SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Dini Pitria, dilaporkan ke polisi buntut dugaan menampar siswanya, ILP (17), karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Orang tua ILP, Tri Indah Alesti, memastikan dugaan penganiayaan itu akan diproses ke jalur hukum.

"Saya tidak ikhlas, tidak ridho anak saya ditampar. Pokoknya akan saya bawa ke jalur hukum, karena tidak terima," kata Indah kepada TribunBanten.com, Senin (13/10/2025).

Terpisah Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lebak, Ipda Lembong, mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan dari Indah.

Laporan itu dibuat Indah pada Jumat (10/10/2025), dan kini masih dalam penyelidikan.

"Betul, ada laporan terkait kekerasan fisik," ujar Limbong, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Siswa SMA Negeri 1 Cimarga Lebak Mogok Sekolah Buntut Kepala Sekolah Tampar Siswa: 19 Kelas Kosong

Sosok Dini Pitria

Dini Pitria adalah Kepala SMAN 2 Cimarga yang memiliki gelar pendidikan S.Pd atau Sarjana Pendidikan.

Gelar S.Pd diberikan kepada lulusan perguruan tinggi di bidang pendidikan, seperti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Dikutip dari laman resmi SMAN 1 Cimarga, Dini lahir pada 8 Agustus 1980.

Hal ini terlihat dari Nomor Induk Pegawai (NIP) milik Dini yang termuat di laman resmi sekolah.

Ia diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 20 Februari 2005.

Artinya, Dini sudah mengabdi kepada negara selama 20 tahun.

Pada 2023, Dini pernah diterpa dugaan korupsi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).

Ia dituding menggelapkan dana BOS reguler tahun 2022-2023 SMAN 1 Cimarga yang nilainya mencapai Rp1,8 miliar.

Akui Perbuatannya

Dini Pitria mengakui ia memang menampar ILP, namun hanya pelan.

Aksi itu dilakukan Dini karena ia memergoki ILP merokok di lingkungan sekolah, namun tak mengakui perbuatannya.

"Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi."

"Tapi, saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," jelas Dini dalam video yang diterima TribunBanten.com, Senin.

Ia juga membantah tudingan yang mengatakan dirinya menendang ILP.

Dini memastikan ia hanya menepuk punggung ILP secara spontan.

"Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung, itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun," imbuh dia.

Dugaan penamparan itu sendiri terjadi ketika Jumat Bersih di sekolah, Jumat (10/10/2025).

Saat itu, Dini mendapati ada asap rokok di tangan ILP.

Ia pun memanggil ILP dengan suara agak keras sebab jarak cukup jauh.

Tapi, alih-alih merespons panggilan Dini, ILP disebut melarikan diri.

"Jumat Bersih itu bagian dari rangkaian kegiatan pembentukan karakter para siswa. Saya lihat dari jarak sekitar 20-30 meter, ada asap rokok di tangan anak itu," ujar Dini.

"Saya panggil dengan suara agak keras, karena jaraknya cukup jauh. Anak itu langsung lari," lanjutnya.

Dini berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran, agar lebih berhati-hati dan menjaga komunikasi antara guru, siswa dan orang tua.

"Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi," pungkasnya. 

Siswa Kompak Mogok

Sebagai bentuk protes terhadap sikap Dini Pitria, ratusan siswa SMAN 1 Cimarga kompak melakukan mogok sekolah.

Pada Senin (13/10/2025), ada 19 kelas kosong tanpa kehadiran siswa. Namun, dewan guru di sekolah masih beraktivitas seperti biasanya.

"Iya, benar siswa mogok sekolah. Tapi, kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja," ujar Dini Pitria, Senin, masih dari TribunBanten.com.

Dini mengaku, sebelum terjadi mogok sekolah dirinya sudah berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) untuk menginformasikan melalui grup WhatsApp. 

"Kemarin juga saya koordinasi dengan Wakasek tolong share di grup. Ada grup di-HP, share, tolong KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) jaga kondusif," ujarnya.

Menurutnya, aksi mogok sekolah yang dilakukan para siswanya, buntut dirinya  melakukan tindakan penganiyaan.

Dini menyebut, hanya bisa berpasrah dengan apa yang dilakukan para siswanya tersebut. 

Terlebih, tambah Dini, mogok sekolah diduga ada yang membekingi.  

"Siswa memilih untuk tidak masuk sekolah. Saya sih enggak mau apriori. Tetapi saya dapat bocoran-bocoran. Ada yang beking di belakang ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunBanten.com/Misbahudin, Kompas.com/Acep Nazmudin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved