Senin, 24 November 2025

Pembina Pramuka Tak Sadar Ada Siswa Hilang saat Outbond di Gunungkidul, Bocah SD Tewas di Sungai

GS (8), siswa kelas 2 SD di Kabupaten Gunungkidul, ditemukan tewas tenggelam setelah mengikuti kegiatan outbond Pramuka, Rabu (15/10/2025).

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
RUMAH DUKA - Suasana rumah duka siswa SD yang meninggal saat outbond sekolah, di padukuhan Kamal, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul yang didatangi pelayat, pada Kamis (16/10/2025). Pembina Pramuka tak menyadari korban hilang dan tak ada dalam rombongan siswa kembali ke sekolah setelah outbond. 
Ringkasan Berita:
  • GS (8), siswa kelas 2 SD di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, ditemukan tewas tenggelam setelah mengikuti kegiatan outbond Pramuka.

  • Pihak sekolah tak menyadari GS hilang dan tak berada dalam rombongan kembali ke sekolah.

  • Ayah korban Supriyadi mengaku tak mengetahui anaknya mengikuti kegiatan outbond Pramuka di sungai.

TRIBUNNEWS.COM - GS (8), siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Negeri Kamal, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tewas saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Peristiwa itu terjadi saat korban bersama sekira 80 siswa dari enam kelas mengikuti kegiatan outbond yang menjadi bagian dari agenda Pramuka sekolah, Rabu (15/10/2025).

Kapolsek Wonosari, Kompol Edy Purnomo mengatakan, kegiatan yang dipimpin dua pembina Pramuka itu dimulai pukul 13.00 WIB.

Para siswa berjalan kaki sejauh lebih kurang 2,5 kilometer menuju area Sungai Kamal untuk mengamati lingkungan, hewan, dan tumbuhan.

Kemudian sekira pukul 14.15 WIB, rombongan tiba di lokasi dan kegiatan pengamatan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB.

Ketika itu, sejumlah siswa tampak bermain di tepi sungai. Bahkan, sebagian lainnya masuk ke area sungai yang dangkal.

Pembina lantas menginstruksikan seluruh siswa kembali ke sekolah. Rombongan pun bergerak meninggalkan lokasi.

Namun, pihak sekolah tak menyadari GS hilang dan tak berada dalam rombongan.

Setibanya di sekolah sekira pukul 16.00 WIB, pembina menemukan tas dan sepatu korban yang masih tertinggal.

Akan tetapi, pembina tidak menaruh curiga dan malah meminta teman korban membawakan barang GS.

"Karena sebagian siswa sudah dijemput orangtua di jalan, pembina belum mencurigai adanya anak yang belum kembali dan meminta salah satu teman korban membawa barang tersebut ke rumahnya," katanya saat dikonfirmasi TribunJogja.com, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Siswa SD di Gunungkidul Tewas Tenggelam saat Outbound Pramuka, Ortu Tak Dapat Izin Sekolah

Hingga magrib, korban tak kunjung pulang. Orang tua GS lantas mencari keberadaan anaknya.

Pencarian pun dilakukan dengan melibatkan warga sekitar dan teman-teman korban yang menyebut GS terakhir terlihat di sekitar Sungai Kamal.

Warga kemudian menyisir area sungai. Saat seorang saksi menyelam, ia menemukan korban dalam kondisi sudah kaku di dasar air sedalam sekira dua meter pukul 20.00 WIB.

Berdasarkan pemeriksaan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua jam sebelum ditemukan.

"Terdapat darah keluar dari telinga sebelah kiri dan diduga ada benturan di bagian kepala akibat terbentur batu sungai. Tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan," jelas Edy.

Ayah Tak Tahu Anaknya Ikut Outbond Pramuka

Sementara itu, ayah korban, Supriyadi mengaku tak mengetahui anaknya mengikuti kegiatan outbond Pramuka di dekat sungai.

"Saya tahunya, pagi itu anak berangkat sekolah biasa saja, tidak ada cerita kalau kegiatan outbound apalagi di dekat sungai," jelasnya di rumah duka, Kamis.

Ia baru mengetahui setelah mendapat kabar pada sore hari ketika anaknya tidak kunjung pulang ke rumah.

"Karena, saat itu saya masih kerja. Dapat telepon, kalau anak saya tidak pulang padahal sudah sore hari," terangnya.

Ia dan warga kemudian menyusuri Sungai Kamal yang menjadi lokasi terakhir korban berada.

Benar saja, GS akhirnya ditemukan. Namun nahas, nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

Supriyadi menyesalkan sikap sekolah yang tidak memberitahukan terlebih dahulu kepada orang tua terkait aktivitas outbond di sungai.

Jika tahu, ia tak akan mengizinkan GS untuk ikut. Sebab anaknya itu tidak bisa berenang.

"Kalau dari awal dikasih tahu, pasti tidak akan saya izinkan karena anak saya itu tidak bisa berenang. Apalagi anak seusia itu rasa ingin tahunya sangat tinggi," ucapnya sambil menahan tangis.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kronologi Siswa SD di Gunungkidul Tenggelam saat Outbound Pramuka Sekolah, Begini Kata Polisi

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved