Dalang Legendaris Ki Anom Suroto Dimakamkan di Klaten, Sebelah Orang Tua dan Adiknya Warseno Slank
Dalang legendaris, Ki Anom Suroto dimakamkan di Desa Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2025) ini.
"Surtanah nama tradisinya. Sebagai bentuk doa, termasuk sodakoh. Agar apa yang dilakukan semua selamat," jelas Subowo.
Pantauan Tribun Solo, sebanyak 14 orang tampak duduk bersama mendaraskan doa di Makam Depokan.
Tujuh orang tukang gali kubur diantaranya telah menggali liang lahat sejak pukul 09.00 WIB tadi.
Mereka duduk bersama pasca aktivitas penggalian liang lahat yang diperuntukkan dalang kondang Ki Ageng Anom Suroto.
Liang lahat yang digali ini, berada di sebelah ayah dan ibundanya, almarhum Ki Sadiyun dan almarhumah Sawini, serta saudara Ki Anom Suroto, Ki Warseno Slenk.
Kabar Duka hingga Pesan Terakhir Ki Anom Suroto
Ki Anom Suroto telah berkiprah selama puluhan tahun dalam melestarikan wayang kulit Jawa.
Sosok yang berpengaruh di Indonesia itu, juga produktif menciptakan naskah lakon, gendhing, dan tembang yang masih populer, satu di antaranya Pepeling.
Kepergian Ki Anom Suroto pun menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan penggemarnya, serta dunia seni pedalangan.
Almarhum diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan telah menjalani perawatan selama lima hari terakhir di rumah sakit Dokter Oen Surakarta.
Putra kelima almarhum, Ki Jatmiko Anom Saputro, mengonfirmasi kabar duka sang ayah pada Kamis, hari ini.
“Kira-kira pukul 07.00 WIB, bapak berpulang. Sudah lima hari dirawat di Rumah Sakit Kandang Sapi Dokter Oen. Sebenarnya beliau sudah lama sakit, tapi tidak pernah dirasakan. Riwayatnya sakit jantung,” tutur Jatmiko.
Baca juga: Profil Ki Anom Suroto, Maestro Dalang Masuk Timnas AMIN, Sempat Ditemui Anies hingga Ditanggap PKS
Pesan Terakhir Ki Anom Suroto
Meski dalam kondisi sakit, Ki Anom Suroto sempat memberikan pesan terakhir kepada anak-anaknya.
Salah satu pesannya, yakni melanjutkan perjuangan sang ayah di dunia pedalangan.
“Bapak kemarin masih bisa berbincang dengan saya. Pesannya cuma satu, pokoknya rukun dengan keluarga dan anak-anak."
"Saya dan Mas Bayu disuruh melanjutkan perjuangan bapak lewat pagelaran pedalangan,” ungkapnya.
Masih mengutip Tribun Solo, Jatmiko yang juga seorang dalang itu menambahkan, sang ayah sudah lama tak tampil di panggung wayang.
Terakhir di Sukoharjo tahun 2025 ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Hujan Iringi Kepergian Ki Anom Suroto, Ribuan Pelayat Padati Pemakaman di Juwiring Klaten
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunSolo.com/Zharfan Muhana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.