BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir Semarang dan Grobogan
Hujan deras turun nyaris tanpa henti sejak Rabu (22/10/2025) menyebabkan Semarang hingga Grobogan diterjang banjir. Modifikasi cuaca dilakukan.
Di Rumah Pompa Tenggang, enam unit pompa disiapkan, namun hanya dua yang beroperasi karena empat lainnya tengah dalam proses peningkatan dari sistem diesel ke listrik.
Dua pompa apung berkapasitas 2.000 liter per detik serta dua pompa mobile berkapasitas 500 liter per detik turut membantu mempercepat aliran keluar air.
Situasi serupa terjadi di Rumah Pompa Sringin yang mengoperasikan dua pompa utama dan dua pompa mobile, sementara tiga unit lainnya sedang dalam perbaikan. BPBD Provinsi Jawa Tengah juga mengerahkan pompa tambahan berkapasitas 250 liter per detik, disusul tujuh unit pompa dari Pusdataru Jawa Tengah yang memperkuat upaya di lapangan.
Meski sejumlah pompa telah dikerahkan, perjuangan seolah masih jauh dari kata selesai.
Potensi Hujan di Langit Semarang
Langit masih tampak berat, menggantung dengan awan kelabu yang menutupi hampir seluruh cakrawala.
Hasil prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang menyatakan potensi hujan masih ada hingga beberapa hari ke depan.
Artinya, genangan air pun berpotensi kembali meninggi jika tidak ditangani secara terpadu.
Grobogan Siaga, Banjir Masih Bertahan
Bergeser ke arah timur Kota Semarang, kondisi yang sama turut dirasakan sebagian warga Kabupaten Grobogan.
Menurut catatan BPBD Kabupaten Grobogan, banjir yang terjadi sehari lebih awal, atau sejak Selasa (21/10/2025) dipicu kombinasi curah hujan ekstrem, meluapnya beberapa sungai besar seperti Serang, Lusi, Tuntang, Renggong, dan Jajar, serta jebolnya tanggul di dua lokasi strategis.
Hingga Jumat (24/10/2025) pukul 22.00 WIB, genangan air di sebagian besar wilayah berangsur surut, namun ada beberapa titik yang masih bertahan dan justru semakin bertambah.
Hujan sedang hingga lebat yang turun pada Jumat sore menjadi pemicunya. Status siaga masih diberlakukan.
Baca juga: Dampak Rel Terendam Banjir di Grobogan, KA Tujuan Jakarta Alami Keterlambatan, Penumpang Mengeluh
BPBD Kabupaten Grobogan mencatat, sebanyak 2.263 rumah di 28 desa pada 14 kecamatan telah terdampak.
Genangan air setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa merendam permukiman, jalan antar desa, hingga areal persawahan seluas 285 hektare yang baru saja ditanami padi.
Di Kecamatan Gubug, tanggul kanan Kali Tuntang di sekitar Desa Rowosari jebol tepat di sisi rel kereta lintas Jakarta–Surabaya.
Debit air yang berarus deras membuat tanggul sepanjang 10 meter tak kuasa menahan tekanannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.