Jumat, 31 Oktober 2025

7 Tewas dalam Dua Hari, Bus Wisata Kecelakaan di Tol Pemalang dan Batang

Dua kecelakaan bus di Tol Pemalang dan Batang tewaskan 7 orang, puluhan luka, penyebab masih diselidiki.

Editor: Glery Lazuardi
Dok PBTR
KECELAKAAN MAUT TOL. Tim SAR gabungan mengevakuasi korban kecelakaan tunggal bus wisata yang terguling di ruas Tol Pemalang–Batang, Sabtu (25/10/2025). Bus yang membawa rombongan dari Semarang menuju Guci ini diduga mengalami rem blong hingga menewaskan tiga penumpang dan membuat belasan lainnya luka-luka. Pertanda awal petaka dalam bus wisata yang melaju di ruas Tol Pemalang-Batang, Sabtu (25/10/2025) pagi, sopir teriak rem los. 
Ringkasan Berita:Kecelakaan bus terjadi di Tol Pemalang dan Tol Batang dalam dua hari berturut.
 
Total 7 orang tewas, 55 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak dan lansia.
 
Rem blong dan jalan licin diduga jadi pemicu, polisi selidiki faktor teknis dan kelalaian.

TRIBUNNEWS.COM - Insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Jawa Tengah dalam rentang waktu satu hari.

Tol Jawa Tengah adalah jaringan jalan tol yang membentang di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan menjadi bagian penting dari sistem transportasi nasional Indonesia.

Jalan tol ini menghubungkan berbagai kota strategis dan merupakan bagian dari Tol Trans Jawa, yang menghubungkan Merak hingga Probolinggo.

Tol Jawa Tengah menghubungkan kota-kota utama seperti Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Salatiga, dan Solo.

Tragedi pertama terjadi di Tol Pemalang pada Sabtu (25/10/2025). 

Bus wisata berisi rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor, Kota Semarang, mengalami kecelakaan maut di ruas Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah.

Empat orang tewas dalam insiden yang diduga terjadi karena rem blong.

Sementara itu, insiden kedua terjadi di Tol Batang pada Minggu (26/10/2025).

Bus pariwisata PO Haryanto dengan nomor polisi B-7394-VGA terguling di ruas Jalan Tol KM 354 Jalur B Semarang–Batang, tepatnya di wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, sekitar pukul 22.35 WIB.

Tiga penumpang tewas di lokasi kejadian dan 21 lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan di Tol Pemalang

Seorang penumpang selamat insiden kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang menceritakan detik-detik insiden terjadi.

Tour leader (TL) rombongan, Ryan (35), mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat mengeluhkan kondisi rem yang tidak berfungsi.

"Sopir sempat bilang remnya los, enggak bisa ngerem," ujar Riyan saat ditemui Tribunjateng.com, di RSU Siaga Medika Pemalang.

Ia menjelaskan, bus melaju dengan kecepatan sekitar 50 kilometer per jam dan tengah bersiap keluar dari gerbang tol.

"Awalnya enggak kenceng, soalnya baru mau keluar exit tol. Sudah mau belok, remnya tiba-tiba blong," ucapnya.

Menurutnya, sopir sempat berusaha mengendalikan laju kendaraan dengan menurunkan gigi dan menarik rem tangan.

Namun, usaha itu sia-sia.

"Transmisi sudah dikurangi, rem tangan juga sudah main, tapi remnya tetap enggak bisa," tuturnya.

Bus yang membawa total 34 orang, termasuk tiga kru, akhirnya terguling ke arah kanan di tikungan exit tol menuju Gerbang Gandulan, KM 313 B arah Semarang-Jakarta. Beberapa penumpang terlempar keluar, dari dalam bus akibat benturan keras.

"Saya duduk di depan. Begitu jatuh, kaca pecah dan saya terlempar keluar. Setelah itu langsung menjauh dari bus karena takut kalau busnya meledak," ucapnya.

Ia menambahkan, sebelum keberangkatan, kondisi bus disebut dalam keadaan baik dan telah melalui pemeriksaan rutin.

"Dari awal bus sehat, sudah dicek semua. Kami berangkat dari Salatiga, tujuan ke Guci untuk wisata satu hari," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief, membenarkan peristiwa kecelakaan tersebut. Ia menyebut dugaan awal penyebab kecelakaan karena kendaraan tidak bisa mengontrol laju saat berbelok akibat rem tidak berfungsi dengan baik.

"Penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Kami akan berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah untuk menurunkan Tim TAA (Traffic Accident Analysis) guna memastikan apakah ada faktor kelalaian pengemudi atau kerusakan teknis," ujar AKP Arief.

Evakuasi korban berlangsung sekitar dua jam. Petugas gabungan dari Satlantas Polres Pemalang, PBTR, BPBD, dan tim SAR mengevakuasi korban ke beberapa rumah sakit terdekat, di antaranya RSU Siaga Medika Pemalang dan RSI Al-Ikhlas Taman. Setelah proses evakuasi selesai, arus lalu lintas di lokasi kejadian kembali normal.

Kasatlantas Polres Pemalang AKP Arief Wiranto saat ditemui Tribunjateng.com, di RSU Siaga Medika memberikan keterangan terkait korban kecelakaan.

"Total ada 4 orang korban jiwa dalam kejadian ini," kata Kasatlantas Polres Pemalang AKP Arief Wiranto.

Jenazah saat ini berada di dua rumah sakit, yaitu RSU Siaga Medika dan RS Prima Pemalang.

Korban yang meninggal dunia tiga perempuan dan satu laki-laki.

"Di RSU Siaga Medika ada tiga orang, dan 1 orang berada di RS Prima Pemalang," ucapnya.

Sedangkan untuk sopir dan kernet bus semuanya selamat.

"Sopir masih berada di RSU Siaga Medika, masih perawatan medis di IGD rumah sakit setempat," imbuhnya. 

 AKP Arief menambahkan, ada 34 orang penumpang yang berada di dalam bus tersebut.

Para penumpang bus yang mengalami kecelakaan berada di tiga rumah sakit yang ada di Kabupaten Pemalang. Di antaranya, RSU Siaga Medika, RS Prima, dan RSI Al Ikhlas.

"Evakuasi para penumpang bus yang terjepit tadi, membutuhkan waktu dua jam," tambahnya.

Berikut data nama-nama korban yang meninggal dunia:

1. Komsyiah, warga Kecamatan Gajahmungkur, jenazah berada di RS Prima Medika Pemalang,

2. Sri Fitriyati, warga Semarang, jenazah berada di RSU Siaga Medika,

3. Endah Cipta Ningrum, warga Semarang, jenazah berada di RSU Siaga Medika, 

4. Abdul Ghofur, warga Semarang, jenazah berada di RSU Siaga Medika.

Kecelakaan di Tol Batang

Berselang satu hari kemudian insiden terjadi di Tol Batang.

Peristiwa terjadi pada sekitar pukul 22.35 WIB.

Kasat Lantas Polres Batang AKP Eka Hendra Ardiansyah membenarkan kejadian tersebut.

Kecelakaan diduga dipicu oleh kondisi jalan licin akibat hujan deras.

“Bus melaju dari arah timur ke barat di lajur kiri. Saat di lokasi kejadian, ban diduga selip karena jalan basah, sehingga kendaraan oleng dan menabrak pembatas jalan.

Bus kemudian terguling ke kanan dan berhenti dalam posisi terbalik menghadap timur,” jelasnya, Senin (27/10/2025).

Tiga korban meninggal dunia (MD), yakni:

1. Anis Tya Mayzahra (17), warga Tangerang.

2. Suyatmi (46), warga Tangerang.

3. Seorang penumpang perempuan yang belum teridentifikasi (Mrs. X).

Ketiganya mengalami luka berat di bagian kepala dan dada, dan meninggal di tempat.

Sementara itu, 20 penumpang lainnya menderita luka-luka dengan tingkat luka bervariasi mulai dari patah tulang, memar, hingga luka robek. 

Seluruh korban luka telah dievakuasi ke RSUD Batang dan RS QIM Batang untuk mendapatkan perawatan medis.

Sopir bus Ali Yudiyanto (36), warga Pati, selamat dari kecelakaan.

Pengemudi tersebut telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Kecelakaan ini sempat menyebabkan arus lalu lintas di Tol Batang terganggu selama beberapa jam karena proses evakuasi bus yang terguling melintang di badan jalan.

Petugas Jasa Marga, Polisi Tol, dan Damkar Batang diterjunkan untuk mengevakuasi korban serta menormalkan arus kendaraan.

Selain menimbulkan korban jiwa, kejadian ini juga mengakibatkan kerugian materiil sekitar Rp20 juta akibat kerusakan berat pada bodi bus.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi rem dan ban kendaraan serta kemungkinan kelalaian pengemudi.

“Kami mengimbau para pengemudi bus agar berhati-hati saat melintas di tol dalam kondisi hujan. Pastikan kecepatan terkendali dan kendaraan dalam kondisi layak jalan,” tambah AKP Eka.

Berikut daftar korban luka yang kini dirawat di RSUD dan RS QIM Batang:

Sulasih (52), warga Tangerang – luka memar pada pelipis dan dada dirawat di RSUD Batang.

Fitri Indah Sari (30), warga Tangerang - luka memar di dada kanan di RSUD Batang.

Alnaira Mecca Elshanum (4), warga Tangerang – luka di dahi dan hidung berdarah di RSUD Batang.

Ahmad Safiq (38), warga Pati – patah tulang tangan kanan dan lecet di dahi.

Windarwati (52), warga Jepara – patah tulang bahu kanan dirawat di RS QIM.

Bayu Nyoman Saputra (29), warga Tangerang - luka robek tangan dirawat di RSUD Batang.

Ibrahim (35) warga Pati - luka memar dada dirawat di RSUD Batang.

Eddi Supriyo, (49) warga Jakarta Barat - memar pada kaki dirawat di RSUD Batang.

Sriyani (44), warga Tangerang - luka patah tulang bahu dirawat di RSUD Batang.

Budi Utomo (35), warga Jepara - luka memar pada punggung dirawat di RSUD Batang.

Windarwati (52), warga Jepara - luka patah tulang pada bahu kanan dirawat di RSUD Batang.

Saironji (54), warga Pati - luka robek lengan kanan memar pada pinggang dan kepala belakang, lecet pada pelipis kanan dirawat di RSUD Batang.

Dimas Aldiansyah (24) warga Tangerang - luka patah tulang pada tangan kanan, sadar, dirawat di RS QIM Batang

Siti Sholichah (44), warga Pati - luka memar pada pinggang dirawat di RS QIM Batang

Ahmad Refano Elfrida (8), warga Tangerang - luka lecet pada tangan kanan, memar pada hidung dan mulut, sadar, dirawat di RS QIM Batang

Ummu Jauhari (35), warga Pati - luka nyeri pada kedua lutut, hidung keluar darah, dirawat di RS QIM Batang.

Andika Galuh Setyawan (36), warga Pati - mengalami luka lecet pada telapak tangan, memar pada pelipis kanan, sadar, dirawat di RS QIM Batang.

Kastari (69) warga Pati - luka cidera kepala ringan, sadar, dirawat di RS QIM Batang 

M Sa'durofiq (51), warga Jakarta Timur - luka nyeri pada pinggang, sadar, dirawat di RS QIM Batang.

Susilowati Endang Purwani (50), warga Jakarta Timur - mengalami luka nyeri pada pinggang dan dada, sadar, dirawat di RS QIM Batang 

Joko Siswanto (30), warga Pati - luka patah tulang pada bahu kanan, memar pada dada kiri, robek pada telinga kanan dirawat di RS QIM Batang.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved