Kamis, 30 Oktober 2025

Tingkah Pelaku Tabrak Lari di Sragen: Sempat Matikan HP, Tak Lapor meski Lintasi 2 Kantor Polisi

Satu keluarga meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Jalan Gedongan–Pungsari, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
TABRAK LARI - Pelaku tabrak lari yang menewaskan 4 orang di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, saat dihadirkan di Mapolres Sragen, Selasa (28/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, rasa takut membuat pelaku melarikan diri, padahal ia sempat melintasi dua kantor polisi berbeda. 

Selain itu, lampu jarak jauh mobil pikap yang dikendarai pelaku dalam kondisi mati.

"Artinya saudara R tidak mempersiapkan kendaraan dengan baik ketika akan mengemudikan kendaran," terangnya.

Setelah kecelakaan terjadi, pelaku menyadari bahwa ada empat korban yang terkapar di jalan.

"Pada saat setelah kejadian, menyadari ada 4 korban yang terkapar, dan sudah sempat turun dari mobil, kemudian meninggalkan lokasi kejadian."

"Sehingga memenuhi Pasal 312 Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan, meninggalkan orang yang membutuhkan pertolongan, kemudian sudah melewati 2 kantor polisi, yang seharusnya apabila merasa takut, bisa mengamankan ke kantor polisi, dan melaporkan peristiwa namun hal itu dilakukan," tutur Kukuh.

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi guna memastikan apakah mobil pikap tersebut menabrak para korban atau sepeda motor terlebih dahulu.

"Ada salah satu warga yang melihat kejadian tersebut, berjarak sekitar 20 sampai 30 meter dari kejadian, karena jarak pandang yang memang pencahayaan gelap, sehingga pada saat kejadian, antara korban atau kendaraannya yang berbenturan dengan pikapnya, saksi ini tidak dapat memastikan," ujarnya.

Korban Dimakamkan pada Dini Hari

Empat liang lahat berjajar menjadi tempat peristirahatan terakhir para korban.

Suasana duka menyelimuti pemakaman warga Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, pada Selasa dini hari.

Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 00.00 WIB. Kemudian, pemakaman berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB dan selesai pada pukul 02.00 WIB.

Paman korban, Harno, mengatakan bahwa seluruh jenazah dimakamkan di empat liang lahat berbeda, tetapi posisinya berdampingan.

"Tidak dimakamkan satu liang lahat, ada empat liang lahat, tapi berjajar," ujarnya, Selasa.

Harno menyatakan, keluarga tidak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa maut tersebut terjadi.

"Tidak ada (firasat), tidak ada sama sekali. Baru mendapat informasi jika meninggal itu sebelum Isya," sambungnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved