Jumat, 31 Oktober 2025

Atap Kamar Santri Putri Ponpes di Situbondo Ambruk: 1 Tewas dan 18 Luka-Luka

Atap ponpes di Situbondo ambruk timpa 19 santri, satu tewas, tiga dirawat intensif akibat hujan deras disertai angin kencang.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun Medan/Array A Argus
ILUSTRASI GARIS POLISI - Petugas mengevakuasi santri yang tertimpa reruntuhan atap Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo, Rabu (29/10/2025) dini hari. 
Ringkasan Berita:Atap kamar santri putri Ponpes Syekh Abdul Qodir Jailani ambruk pukul 00.30 WIB.
 
19 santri tertimpa reruntuhan, satu meninggal, tiga dirawat intensif di rumah sakit.
 
Insiden diduga akibat hujan deras dan angin kencang mengguncang kawasan Besuki.

TRIBUNNEWS.COM - Atap kamar santri putri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo, Jawa Timur, ambruk saat dini hari, Rabu (29/10/2025). 

Sebanyak 19 santri tertimpa reruntuhan, satu di antaranya meninggal dunia dan tiga lainnya dirawat intensif di rumah sakit. 

Insiden terjadi usai hujan deras disertai angin kencang mengguncang kawasan Blimbing, Besuki.

Korban luka dibawa ke puskesmas setempat, Rumah Sakit Besuki, dan Rumah Sakit Jatimet.

Korban tewasdiketahui berinial P, santri asal Dusun Rawan, Desa/ Kecamatan Besuki. 

Siswi SMP ini telah dimakamkan oleh keluarganya di tempat pemakaman umum di desa setempat.

Informasi itu disampaikan Pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan  Nailul Ilmi

Menurutnya, musibah ambruknya atap kamar santrinya itu terjadi sekitar pukul 00.30 atau 01.00 WIB,  setelah turun hujan yang disertai angin kencang.

"Setelah baru terdengar suara gemuruh asrama santri, yang ambruk itu atapnya dan bangunan tembok masih kokoh dan utuh," ujarnya saat ditemui di rumahnya.

Para santri yang menjadi korban, kata KH Muhammad Hasan, seluruh langsung dievakuasi ke puskemas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis para santrinya dinyatakan sehat.

"Hanya empat orang santri yang dirawat inap, dua orang di RS Besuki dan RS Jatimed,  Dua santri yang dirawat du RD Besuki harus dioperasi karena lukanya cukup parah," jelasya.

Sedangkan dua santrinya di rawat di RS Jatimed itu, lanjutnya, salah seorang santrinya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis.

"Ya ada satu yang meninggal dan kondisinya memang sakit dan baru kembali ke pondok," ucanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Besuki, AKP Febry Hermawan mengatakan, pihaknya baru mengetahui insiden runtuhnya atap bangunan di Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani tersebut.

"Berdasarkan laporan pihak pesantren ada belasan korban telah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Belasan santri yang sempat menjani perawatan didua rumah sakit itu, kata AP Fwbri sebelas santri dipulangkan dan empat santri dirawat.

"Yang dilaporkan satu satri meninggal dunia dan tadi sekitae pukul 09.00 WIB telah dimakamkan," katanya.

Dikatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres dan tim identifikasi terkait insiden di Ponpes itu.

"Saat ini Kapolres sudah berangkat ke Besuki," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved