Berita Viral
Alasan Rumah Penerima Bansos di Bengkulu Dipasang Stiker 'Keluarga Miskin', DPRD Minta Sosialisasi
Kebijakan stiker 'Keluarga Miskin' bikin geger Kepahiang, banyak warga mundur dari penerima bansos karena malu rumahnya ditandai oleh Dinas Sosial.
Ringkasan Berita:
- Dinas Sosial Kepahiang memasang stiker 'Keluarga Miskin' di rumah penerima PKH untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
- Ratusan warga mundur karena malu, sementara yang tetap menerima bansos rela rumahnya ditempeli karena terdesak ekonomi.
- Kebijakan ini dinilai efektif menyeleksi penerima, meski diharapkan ada pendekatan yang lebih halus.
TRIBUNNEWS.COM - Beredar video pegawai Dinas Sosial Kepahiang, Bengkulu, mendatangi rumah penerima bantuan sosial (bansos) untuk memasang stiker bertuliskan "Keluarga Miskin".
Sejumlah penerima bansos memprotes kebijakan tersebut karena malu di rumahnya terpasang stiker.
Bahkan, ada ratusan warga yang mengundurkan diri dari penerima bansos.
Warga yang tetap menjadi penerima bansos rela rumahnya dipasang stiker karena terhimpit ekonomi.
Jenis bansos adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sasaran keluarga miskin yang memiliki komponen seperti ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
Tujuan Dinas Sosial memasang stiker adalah memastikan bahwa bantuan hanya diterima oleh warga yang benar-benar membutuhkan.
Warga yang mundur setelah ada kebijakan ini rata-rata sudah mampu secara ekonomi sehingga malu rumahnya tertempel stiker "Keluarga Miskin".
Penempelan stiker diberlakukan bertahap sejak Senin (20/10/2025).
Anggota DPRD Kepahiang, Nendi Sepriadi, menyatakan langkah Dinsos Kepahian sudah tepat lantaran penerima bansos dapat terseleksi.
“Bansos yang disalurkan akhirnya tepat sasaran. Kita melihat banyak warga yang akhirnya mundur karena merasa mampu dan malu mendapatkan bansos, malu ditempelkan stiker keluarga miskin,” ungkapnya, dikutip dari TribunBengkulu.com.
Ia berharap Dinas Sosial Kepahiang memberikan sosialisasi sebelum penempelan stiker agar bantuan diterima oleh keluarga yang layak dibantu.
Baca juga: Menteri Sosial Pastikan Coret 600 Ribu Penerima Bansos yang Main Judi Online
“Bahasa komunikasinya diperhalus, diberikan pengertian kepada masyarakat kita. Jadi, masyarakat tidak merasa dipermalukan, tidak merasa rendah diri,” lanjutnya.
Stiker tersebut berukuran 40x50 cm, dengan tulisan tebal berwarna merah.
Sebelumnya, Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan, membenarkan banyak penerima bansos mundur diri karena merasa sudah mampu.
“Kita hargai mereka yang mundur. Nanti kita alihkan ke warga lain,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.