Jumat, 7 November 2025

Sarasehan Komunitas Kandang Kebo & Disbud Sleman: Nisan Makam Penanda Zaman, Kupas Nilai Sejarah

Nisan artefak budaya yang menyimpan informasi penting tentang sejarah, seni, dan sistem kepercayaan masyarakat pada masanya.

Editor: Febri Prasetyo
Dokumentasi Komunitas Kandang Kebo untuk Tribunnews
SARASEHAN BUDAYA - Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman dan Komunitas Kandang Kebo menyelenggarakan Sarasehan Induk Kelompok Kebudayaan dengan tema “Nisan sebagai Penanda Zaman”, Sabtu, (1/11/2025).  

Ringkasan Berita:
  • Dinas Kebudayaan Sleman dan Komunitas Kandang Kebo menggelar sarasehan tentang nisan sebagai penanda zaman.
  • Nisan tidak hanya menjadi penanda makam, tetapi juga artefak budaya yang menyimpan informasi penting tentang sejarah, seni, dan sistem kepercayaan masyarakat pada masanya
  • Artefak makam penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari upaya menjaga kesinambungan nilai budaya dan sejarah lokal.

 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui kerja sama dengan Komunitas Kandang Kebo menyelenggarakan Sarasehan Induk Kelompok Kebudayaan dengan tema “Nisan sebagai Penanda Zaman”, Sabtu, (1/11/2025). 

Kegiatan yang berlangsung penuh keakraban ini menghadirkan Yaser Arafat, pengkaji nisan dan makam kuno sekaligus dosen Program Studi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, sebagai narasumber utama.

Acara ini digelar di markas Komunitas Kandang Kebo yang berada di Dusun Ngalian, Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, dan diikuti oleh 50 peserta yang terdiri atas rois, juru kunci, tokoh masyarakat, serta pemerhati budaya dari berbagai wilayah di Sleman.

Dalam sambutannya, Sekretaris Disbud Kabupaten Sleman Arif Wibowo, yang turut hadir dalam acara, menyampaikan bahwa kegiatan sarasehan ini menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk memahami warisan budaya lokal, khususnya dalam konteks peninggalan sejarah yang sering terabaikan, seperti nisan dan makam kuno.

“Nisan bukan sekadar batu penanda makam, tetapi juga menjadi artefak budaya yang menyimpan informasi penting tentang sejarah, seni, dan sistem kepercayaan masyarakat pada masanya,” ujar Arif Wibowo.

Sementara itu, Yaser Arafat mengulas secara mendalam makna simbolik dan perubahan bentuk nisan dari masa ke masa.

Ia menyoroti bagaimana nisan dapat menjadi penanda peradaban, jejak perjalanan religi, serta refleksi nilai sosial masyarakat. Melalui penelusuran ragam hias yang terkandung dalam nisan, masyarakat dapat membaca perjalanan sejarah lokal yang kaya akan makna.

Yaser Arafat menjelaskan nisan makam
GAYA NISAN MAKAM - Yaser Arafat (memegang mikfofon) sedang menjelaskan makna simbolik dan perubahan gaya nisan makam dari masa ke masa.

Peserta tampak antusias mengikuti diskusi, terutama ketika membahas contoh-contoh nisan tua di berbagai wilayah Sleman yang memiliki bentuk dan inskripsi khas. Dalam sesi tanya jawab, para rois dan juru kunci berbagi pengalaman mereka dalam menjaga situs pemakaman tradisional yang menjadi bagian dari identitas budaya desa.

Yaser berkata bentuk dan ukuran nisan setiap kuburan umumnya berbeda-beda. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya pernisanan sendiri yang bergantung pada tatanan kebudayaan setempat.

Baca juga: Gandeng Komunitas Kandang Kebo, Disbud Sleman Merapah Jejak Peradaban Klasik di Lereng Ratu Boko

“Nisan pada masa Raden Patah dari Kesultanan Demak di Jawa dan pada masa Sultan Malikul Saleh dari Kesultanan Pasai di Aceh, sebagaimana telah banyak dikaji, memiliki kekhasan sendiri,” ujar Yaser dalam keterangan yang disampaikan kepada Tribunnews, Minggu malam, (2/11/2025).

Mengenai nisan dan makam sepuh di Jawa, Yaser memberikan “resep” untuk mendeteksinya.

Makam tua biasanya ada di sisi utara pasarean. Konsepnya ialah bahwa arah utara adalah arah tertinggi, seumpanya gunung.

“Orang yang sudah meninggal lebih dulu atau orang pertama atau generasi awal yang meninggal akan dimakamkan di arah paling utara, paling atas. Mulai dari utara-timur, utara-tengah, utara-barat. Begitulah paugerannya,” kata dia menjelaskan.

Yaser menjelaskan bahwa nisan berkaitan sangat erat dengan makam.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved