Kamis, 6 November 2025

PBMT Indonesia Kukuhkan Pengurus Baru di Yogya, Tekankan Tata Kelola Ekonomi Syariah

PBMT Indonesia lantik MPP & MPW 2025–2030 di Yogyakarta, teguhkan visi ekonomi syariah rakyat berdaya saing global.

(Ho/istimewa)
EKONOMI SYARIAH - Perhimpunan BMT Indonesia resmi melantik Majelis Pengurus Pusat (MPP) dan Majelis Pengurus Wilayah (MPW) periode 2025–2030. Acara pelantikan digelar di Yogyakarta, Senin (3/11/2025). (Ho/istimewa) 

Ringkasan Berita:
  • PBMT Indonesia resmi melantik Majelis Pengurus Pusat dan Wilayah periode 2025–2030 dalam acara di Yogyakarta, menandai awal perjuangan baru menuju ekonomi rakyat berbasis syariah.
  • Organisasi Ketua Umum Mursida Rambe menekankan pentingnya good governance dan komitmen anggota dalam mewujudkan visi PBMT Indonesia sebagai soko guru ekonomi rakyat yang produktif.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan BMT Indonesia resmi melantik Majelis Pengurus Pusat (MPP) dan Majelis Pengurus Wilayah (MPW) periode 2025–2030.

Acara pelantikan digelar di Yogyakarta, Senin (3/11/2025).

Perhimpunan BMT Indonesia adalah organisasi nasional yang mewadahi koperasi syariah dan lembaga keuangan mikro berbasis Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di seluruh Indonesia. 

Organisasi ini berperan sebagai soko guru perekonomian rakyat dengan visi membangun sistem ekonomi berbasis syariah

Wali Amanah, Saat Suharto, yang hadir mewakili Ketua Wali Amanah Eri Sudewo, menyampaikan bahwa sebelumnya telah dilakukan rapat perdana Majelis Wali Amanah pada 31 Oktober.

Rapat tersebut dihadiri lengkap oleh seluruh anggota wali amanah, yaitu Eri Sudewo.

Saat Suharto, Muhammad Ridwan, Siswanto, dan Bambang Edi Asmoro.

“Alhamdulillah, lima wali amanah hadir semua. Rapat juga dihadiri MPP, Ibu Rambe dan Pak Budi Santoso, yang memberikan keputusan penting terkait kepengurusan periode 2025–2030. Keputusan ini telah melalui Majelis Wali Amanah dan akan disampaikan MPP kepada khalayak,” ujar Saat Suharto.

Dalam sambutannya, Saat menyinggung dinamika global yang tengah terjadi. Ia mengibaratkan situasi dunia saat ini seperti masa perang antara Bizantium dan Persia, di mana Islam kemudian muncul sebagai alternatif peradaban baru.

“Hari-hari ini, perang budaya, fisik, dan finansial sedang berlangsung. Harga emas meningkat tajam, sementara dolar kehilangan kendali. Dunia ke depan akan menuju sistem multi-currency,” katanya.

Menurutnya, Indonesia kini berada pada fase politik dan ekonomi yang menantang.

“Segala sesuatu di alam semesta ini berjalan dengan koordinasi yang jelas. Tidak ada yang diciptakan Allah tanpa tujuan. Kita harus melihat dengan mata batin bahwa di balik ancaman, selalu ada peluang. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan,” lanjutnya.

Saat juga menegaskan bahwa koperasi dan lembaga keuangan mikro seperti BMT memegang peran penting dalam sistem ekonomi nasional.

“Koperasi menempati posisi vital. Ini peluang besar. Walau banyak tantangan dan kontraksi di sektor keuangan, kita harus tetap kuat dan solid. Jangan sampai para aktivis BMT kehilangan semangat,” tegasnya.

Ia berharap BMT mampu menjadi alternatif lembaga keuangan syariah yang tangguh.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved