Jibril, Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut, Ditemukan Tewas 3,5 Km dari TKP: Sosok Kalem Itu Sudah Tiada
Jibril merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang, asal Desa Krapyak RT 6 RW 9, Kecamatan Tahunan, Jepara.
Ringkasan Berita:
- Enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang hanyut saat bermain air di Tubing Genting Jolinggo, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Selasa (4/11/2025).Â
- Dari enam mahasiswa tersebut, lima orang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, salah satunya adalah Muhammad Jibril Asyarafi (21).Â
- Jibril dikenal kalem, santun, dan tidak pernah neko-neko (macam-macam).
TRIBUNNEWS.COM -Â Mengenang sosok Jibril, satu dari enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang hanyut saat bermain air di Tubing Genting Jolinggo, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Selasa (4/11/2025).
Jibril memiliki nama lengkap Muhammad Jibril Asyarafi. Usianya baru 21 tahun.
Ia merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika, asal Desa Krapyak RT 6 RW 9, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Sejak dikabarkan hanyut, pihak keluarga terus menanti kabar Jibril dan berharap ia ditemukan dalam kondisi selamat.
Akan tetapi, takdir berkata lain.
Jibril ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pencarian hari kedua, Rabu (5/11/2025) pagi, sekitar pukul 09.20 WIB.
Jenazahnya ditemukan di Karet Bulu Sawah Jolinggo atau berjarak sekitar 3,5 kilometer dari lokasi kejadian.
Jibril menjadi satu dari dua mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang ditemukan pada Rabu hari ini.
Sebelumnya, ada Bima Pranawira, mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika asal Sungonlegowo RT 2 RW 1, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Bima ditemukan pada pukul 08:12 WIB di Kedung Mlantingan atau berjarak sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.Â
Penemuan dua jenazah ini dibenarkan langsung oleh Kepala Basarnas Semarang, Budiono.
Baca juga: Sosok Iptu TSH, Perwira Polisi Diduga Peras Pengusaha Batam Rp1 M, Modus Penggerebekan Narkoba
"Iya benar hari ini tim SAR gabungan menemukan dua korban lagi," kata Budiono, Rabu.
"Jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Singorojo," sambungnya.
Sementara itu, Kasi Operasi Basarnas Semarang, Moel Wahyono mengatakan, setelah dibawa ke Puskesmas Singorojo, jenazah Jibril langsung diteruskan ke RSUD Soewondo Kendal.
Sosok Jibril
Tak lama setelah putranya dikabarkan hanyut, ibunda Jibril, Siti Zubaidah, sudah berangkat ke Kendal sejak Selasa (4/11/2025) malam.
“Ibunya dapat kabar sore-sore dari Semarang. Habis magrib baru berangkat ke sana,” kata Yusuf Muhammad Bahtiar (16), keponakan Jibril, saat ditemui di rumahnya, Rabu (5/11/2025), dilansir TribunJateng.com.
Jibril sendiri merupakan putra bungsu pasangan Siti Zubaidah dan mendiang Muhammad Taufik.
Sang ayah, sudah meninggal sejak tahun lalu.
Jibril memiliki seorang kakak perempuan bernama Syafira Unsa, yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Setelah kepergian sang ayah, praktis Jibril menjadi sandaran ibunya.
Ia kerap pulang dari Semarang hanya untuk menemani dan membantu usaha kecil keluarga.
Yusuf menceritakan, terakhir kali bertemu dengan Jibril sekitar sebulan lalu.Â
Saat itu, pemuda berwajah teduh itu pulang ke rumah untuk menjenguk ibunya dan membantu berjualan sembako.
“Meski jarang ngobrol, tapi kalau libur pasti pulang,” kata Yusuf.
Sosok Jibril pun diungkap oleh Yusuf.
“Orangnya lembut, kalem. Sama orangtua itu sopan sekali,” ujarnya.
Di mata masyarakat sekitar, Jibril juga dikenal sebagai anak yang baik dan santun.Â
Seorang tetangga yang enggan disebut namanya bahkan menyebutnya 'kayak kiai muda' karena tutur katanya yang halus dan selalu membantu warga sekitar.
“Kalau pulang, sering bantu ibunya jualan sembako. Ibunya jualan di rumah. Anaknya itu nggak pernah neko-neko,” ujar sang tetangga.
Kendala Pencarian
Jenazah Bima Pranawira dan Muhammad Jibril Asyarafi ditemukan pada hari kedua pencarian, Rabu (5/11/2025) pagi.
Kini, tinggal satu korban yang masih dalam pencarian.
Yakni, Nabila Yulian Desi Pramesti (21), mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam asal Desa Majasari RT 11 RW 2 Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
Menurut Kepala Basarnas Semarang, Budiono, pencarian terkendala medan yang cukup ekstrem. Sehingga dilakukan penyisiran melalui jalur darat di sekitar sungai.
Dalam operasi kali ini, pihaknya menerjunkan 4 SRU (Search and Rescue Unit) dengan total 120 personel gabungan.
"Kendala kesulitan karena tim SAR harus menempuh medan yang luas dengan bebatuan sehingga tim melakukan pencarian dari sisir darat," kata Budiono.
"Total ada 5 yang sudah ditemukan, masih kurang 1 yakni Nabila," imbuhnya.
Sementara itu, dari pantauan di posko tim SAR di Desa Getas, tim BPBD, SAR, TNI-Polri bersama warga terus bersiaga dan melakukan pencarian.
Kronologi Kejadian
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Ahmad Huda Kurniawansah, menjelaskan kronologi kejadian hanyutnya enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Menurut Huda, kejadian itu terjadi pada Selasa (4/11/2025) siang, sekitar pukul 13:53 WIB saat mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang sedang main air di sungai (kecehan).
Namun tiba-tiba, hujan deras mengguyur Kendal bagian atas, yang menyebabkan arus sungai dilanda banjir dari hulu.
"Saat kejadian kondisi arus sungai banjir bandang karena daerah atas hujan deras," kata Huda, saat dihubungi TribunJateng.com, Selasa.
Saat ini petugas gabungan BPBD, SAR hingga relawan masih terus mencari keberadaan korban yang masih hanyut.
"Kami terkendala kondisi arus sungai yang deras," paparnya.
DATA KORBAN
Korban meninggal dunia yang sudah ditemukan:
- Riska Amelia
- Sifa Nadilah
- M Labib Rizki
- Bima Pranawira
- M. Jibril as SarafiÂ
Korban yang Masih Belum Ditemukan:
- Nabila Yulian Desi Pramesti
Korban selamat (9 Mahasiswa):
- Lukluul Maksumah
- Naili nNikmatul Maghfiroh
- Fina Barisatun Ukyun
- Tegar Almahdi
- Siti Fatonatul Ikhwan
- Vivi Mahmudah
- Naila Ilma
- Erin Bunga Damayanti
- Tanto Alfitansah Putro
Identitas Korban yang Hanyut
Nama-nama Korban Menurut Data BPBD Kendal:
- Riska Amelia (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
- Syifa Nadilah (21/P), alamat Pemalang – sudah ditemukan (MD)- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
- Muhammad Labib Rizqi (21/L), alamat Pekalongan – sudah ditemukan (MD)- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
- Muhammad Jibril Asyarofi (21/L), alamat Jepara – sudah ditemukan (MD) - (Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi )
- Bima Pranawira (21/L), alamat Gresik –sudah ditemukan (MD) - (Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi)
- Nabila Yulian Dessi Pramesti (21/P), alamat Bojonegoro – belum ditemukan- (Prodi Hukum KeIuarga Islam, Fakultas Syari'ah dan Hukum)
(Tribunnews.com/Rizki A.) (TribunJateng.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.