Otak Komplotan Calo Akpol di Semarang Adalah Seorang Sopir, Kerja Sama dengan 2 Polisi
Joko Witanto menjadi dalang sekaligus koordinator lapangan. Dia juga mendapatkan jatah paling besar dari hasil kejahatan yang mencapai Rp2,6 miliar.
Ringkasan Berita:
- Pelaku berjumlah empat orang yakni 2 polisi dua warga sipil
- Joko Witanto, seorang sopir disebut sebagai otak kejahatan
- Stephanus Agung Prabowo mengaku sebagai adik Kapolri
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Joko Witanto (44) disebut polisi sebagai otak penipuan bermodus calo masuk Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah.
Joko Witanto bukan lah pejabat. dia hanya seorang sopir. Dalam beraksi, Joko bekerja sama dengan dua orang polisi yakni Aipda Fachrorurohim (41) yang bertugas sebagai Kepala SPKT Polsek Paninggaran dan Bripka Alexander Undi Karisma (38) yang bertugas di Polsek Doro.
Satu pelaku lainnya adalah warga sipil bernama Stephanus Agung Prabowo (55) yang bekerja di bidang keuangan.
Baca juga: Warga Pekalongan Rugi Rp2,6 M Usai Tertipu Seleksi Masuk Akpol, Ujungnya Gagal Seleksi
Joko Witanto disebut menjadi dalang sekaligus koordinator lapangan. Dia juga mendapatkan jatah paling besar dari hasil kejahatan yang mencapai Rp2,6 miliar.
Joko Witanto ternyata juga dikenal sebagai penipu ulung.
Dia memiliki banyak identitas palsu mulai dari kartu anggota dan lencana palsu dari lembaga TNI, Badan Intelijen Negera (BIN), hingga Badan Penelitian Aset Negara.
"Otak kejahatan kasus ini adalah JW (Joko Witanto). Dia bersama tersangka lainnya sudah saling kenal saat ada acara di Semarang. Mereka lantas merencanakan aksi kejahatan tersebut," ucap Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio kepada Tribunjateng.com, Rabu (5/11/2025).
Peran Pelaku
Para tersangka memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksi kejahatannya.
Dua polisi bertugas mencari para korban hingga bertemulah dengan D. Korban sangat menginginkan anak laki-lakinya menjadi polisi.
Aipda Fachrorurohim dan Bripka Alexander kemudian mempertemukan korban D dengan dua tersangka lainnya Stephanus dan Joko Witanto.
Pertemuan itu berlangsung antara Desember 2024 hingga April 2025 di Kabupaten Pekalongan dan Kota Semarang.
Selama pertemuan itu, Stephanus Agung Prabowo berlagak menjadi adik Kapolri.
Baca juga: Sosok Aipda F, Polisi Aktif Tipu Rekannya hingga Rp2,6 Miliar, Janjikan Anak Korban Masuk Akpol
Dalam aksinya, dia dibantu Joko Witanto yang mengaku mengenal berbagai pejabat penting di kepolisian dan TNI, bahkan pemerintahan.
Joko juga menyodorkan foto-fotonya saat dirinya berfoto dengan para pejabat tersebut.
Kombes Pol Dwi mengatakan, untuk memuluskan aksinya, tersangka Stephanus Agung Prabowo mengaku sebagai adik Kapolri.
Sumber: Tribun Jateng
| Siber Polda Metro Jaya Ungkap Ratusan Kasus Penipuan Online, Korban Rugi Puluhan Miliar |
|
|---|
| Polda Metro Ungkap Kejahatan Penipuan Online Timbulkan Kerugian Negara Rp142 Triliun |
|
|---|
| Polda Metro Jaya Bongkar Sindikat Penipuan Investasi Saham Jaringan Malaysia, 3 Orang Jadi Tersangka |
|
|---|
| Profil Irjen Pol Helfi Assegaf, Jebolan Akademi Kepolisian 1992 Kini Resmi Jabat Kapolda Lampung |
|
|---|
| Anggota Polisi Jadi Tersangka Kasus Penipuan Jual Beli Sapi yang Menyeret Anggota DPRD Takalar |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.