Senin, 10 November 2025

Motif Pria Pengangguran Bunuh Ibu Kandung di Jember, Korban Sempat Mengantarkan Makanan

Imam Ghozali membunuh ibunya, Susiyanti (62), dengan besi tambal ban usai dimarahi karena tak ikut tahlilan di Jember. Pelaku diduga gangguan jiwa

Surya/Imam Nahwawi
PEMBUNUHAN - Wajah Imam Ghozali (37), pria yang tega membunuh ibu kandungnya, Susianti (62), di Dusun Kertonegoro Selatan, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa, (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Susiyanti (62), warga Jember, tewas dipukul anak kandungnya Imam Ghozali (37) dengan alat tambal ban.
  • Imam diduga mengalami gangguan jiwa sejak bercerai lima tahun lalu dan hidup bergantung pada ibunya.
  • Pelaku telah diamankan polisi dan dijerat pasal pembunuhan, sementara keluarga menolak autopsi jenazah.

TRIBUNNEWS.COM - Warga Dusun Kertonegoro Selatan, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, digegerkan dengan kasus pembunuhan wanita bernama Susiyanti (62), Selasa (4/11/2025).

Ibu rumah tangga itu dibunuh anak kandung yang bernama Imam Ghozali (37) menggunakan besi untuk tambal ban.

Pelaku telah diamankan dan menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Berdasarkan keterangan tetangga, pelaku mengalami gangguan mental setelah cerai dengan istrinya lima tahun lalu.

Pelaku tak memiliki pekerjaan sehingga korban harus menyiapkan makanan setiap hari.

Meski tidak serumah, mereka tinggal bersebelahan.

Kasus pembunuhan bertepatan dengan 40 hari meninggalnya ibu korban atau nenek pelaku.

Awalnya, korban mendatangi rumah pelaku untuk mengantarkan makanan.

Korban sempat bertanya alasan pelaku tak ikut tahlilan atau tradisi doa bersama untuk orang meninggal.

Kapolsek Jenggawah, AKP Eko Basuki Teguh, menerangkan korban memarahi pelaku karena tak menjawab pertanyaannya.

"Akhirnya korban memarahi pelaku. Pelaku tidak terima dan tiba-tiba mengamuk dan memukul korban dengan tangan kosong," ungkapnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Bripda Waldi Bunuh Dosen di Jambi Pakai Gagang Sapu, Korban Dicekik Saat Berbaring

Pelaku kemudian memukul korban menggunakan alat tambal ban hingga tewas.

Adik pelaku sempat mendengar teriakan, namun terlambat menolong korban.

Tetangga beserta keluarga mengamankan pelaku dan melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

"Motif pembunuhan itu, tersangka kesal karena kerap sekali dimarahi oleh korban (ibu kandungnya)," lanjutnya.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), menunjukkan pemukulan dilakukan secara sengaja.

"Di TKP kami juga amankan alat yang digunakan untuk melakukan penganiayaan," tukasnya.

Keluarga menolak proses autopsi sehingga jenazah langsung dimakamkan.

Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 338 Subsider pasal 351 ayat 3 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pembunuhan.

Baca juga: Dikenal Baik, Istri di Bengkulu Histeris Lihat Suami Bunuh Anak Tiri dalam Rumah

Sementara itu, Kepala Dusun Kertonegoro Selatan, Oki Daniar, menjelaskan korban sudah pisah dengan suami selama dua tahun.

"Ibu korban 40 hari lalu telah meninggal, dan ayahnya juga baru meninggal lima hari yang lalu," jelasnya.

Korban tak bekerja dan mengandalkan uang pemberian anak-anaknya.

Warga sempat mendengar teriakan korban dan tak menyangka terjadi pembunuhan.

"Saat ditemukan, korban sudah jatuh di lantai rumah. Ternyata sudah dipukul oleh Imam mengunakan tambal ban atau vulkanisir," katanya.

Ia membenarkan pelaku mengalami gangguan jiwa sehingga jarang bersosialisasi.

"Sejak itu tersangka cenderung tertutup dan tidak berkomunikasi dengan warga sekitar," pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Fakta Baru Anak Bunuh Ibu di Jember, Korban Tewas Usai Memperingati 6 Hari Meninggalnya sang Ayah

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Imam Nawawi)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved