Kamis, 13 November 2025

Berita Viral

Sekolah Ambil Langkah Tegas, 4 Pelaku Bullying di Blora Dikeluarkan

Ada empat siswa SMPN 1 Blora yang dipindah sekolah atau dikeluarkan karena jadi pelaku dan provokator aksi perundungan di sekolah

KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA
PERUNDUNGAN DI BLORA - Para siswa yang diduga terlibat aksi perundungan diperiksa polisi di Mapolsek Blora, Jawa Tengah, Senin (10/11/2025). Ada empat siswa SMPN 1 Blora yang dipindah sekolah atau dikeluarkan karena jadi pelaku dan provokator aksi perundungan di sekolah 

Ringkasan Berita:
  • SMPN 1 Blora mengeluarkan empat siswa pelaku dan provokator perundungan yang viral.
  • Pihak sekolah membantu koordinasi dengan dinas agar pelaku tetap bisa bersekolah.
  • Polisi periksa 33 siswa dan melakukan pembinaan serta penyelidikan motif perundungan.

TRIBUNNEWS.COM - Empat siswa pelaku dan provokator perundungan (bullying) dikeluarkan dari SMPN 1 Blora, Jawa Tengah.

Diketahui aksi perundungan tersebut sempat viral setelah videonya tersebar di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat seorang siswa yang memakai seragam olahraga dipukuli berkali-kali oleh siswa yang memakai seragam pramuka.

Tampak korban berusaha melindungi kepalanya dari pukulan pelaku.

Aksi tersebut juga disaksikan oleh sejumlah siswa berseragam pramuka lainnya yang hanya menonton tanpa memisah keduanya.

Bahkan, sejumlah siswa terekam melakukan provokasi terhadap aksi tersebut.

Kepala SMPN 1 Blora, Ainur Rofiq, mengatakan pihak korban meminta ke sekolah supaya pelaku dan provokator dipindah dari sekolah.

"Tuntutan dari korban itu anak-anak yang pelaku utama dan provokator utama itu diminta untuk dipindah dari SMP 1," jelasnya, Selasa (11/11/2025).

Mengutip TribunJateng.com, pihak orang tua pelaku juga bersedia mundur dari SMPN 1 Blora.

"Dan si orang tua pelaku itu dengan kesadaran sendiri bersedia mundur (pindah sekolah)," ujarnya.

Baca juga: Fakta Aksi Bully di SMPN 1 Blora, Kepala Sekolah Minta Maaf hingga Puluhan Siswa Dipanggil Polisi

Ia mengatakan, empat siswa yang diminta pindah tersebut adalah dua siswa kelas 7 dan dua siswa kelas 9.

Mereka adalah dua pelaku dan dua provokator perundungan.

Meski mengeluarkan siswa, namun pihak sekolah tetap memberikan bantuan supaya keempat pelaku bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

"Sebenarnya saya enggak bisa komentar, hanya saja sekolah tetap membantu berkoordinasi dengan dinas pendidikan supaya anak-anak ini tetap punya hak untuk sekolah."

"Jadi tetap membantu mencarikan sekolah," terangnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved