Rabu, 19 November 2025

Longsor di Banjarnegara

Kisah Eti Terpisah dengan Suami & Anak saat Longsor Situkung Banjarnegara, Akhirnya Ketemu di Posko

Kisah haru Etini warga RT 4 RW 3 Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dok Warga - Tribun Jateng/Farah Anis Rahmawati
LONGSOR BANJARNEGARA - Longsor menimbun rumah di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2026) sore (kiri). Etini, warga korban longsor di Dusun Situkung saat dijumpai di Kantor Kecamatan Pandanarum yang menjadi lokasi pengungsian, Selasa (18/11/2025). Etini termasuk korban selamat dari bencana tanah longsor, ia berhasil bertemu suami dan anaknya. 

"Tidak memikirkan barang, atau pula meraih tas yang biasanya selalu saya bawa," cerita Eti. 

Lari ke Hutan Tanpa Suami dan Anak

Pada waktu itu, Eti bersama warga lainnya berlarian ke hutan bersama untuk menyelamatkan diri. 

Saat menyelamatkan diri, Eti tak bersama suami dan anak. Ia menceritakan, sang suami tengah bekerja, sedangkan anaknya sedang pergi.

Perasaan was-was pun bertambah. Eti kepikiran suami dan anaknya.

"Tapi pas saya lari itu, saya nggak sama suami sama anak saya. Suami saya lagi kerja di bawah, anak saya juga lagi keluar ke bawah, rasanya udah gak tenang banget, tapi pikiran saya sih pasti mereka selamat, asalkan mereka gak naik ke atas," jelasnya. 

Lewati Jalanan Becek

Perjalanan Eti ke hutan pun diwarnai sejumlah kendala. Termasuk kondisi jalanan yang becek, licin, dan menurun. 

Meski begitu, Eti bersama keluarga dan warga lain terus berlari hingga tiba di hutan. 

Di tengah perjalanan, Eti sempat memikirkan jika dirinya tak selamat dari longsoran.

"Ya Allah, waktu saya lari tanah itu geraknya cepet banget mbak, saya takut nggak selamat."

"Tapi waktu itu saya tetep lari aja yang penting bisa menyelamatkan diri, walaupun pikiran saya kemana-mana karena nggak ada anak, nggak ada suami di samping saya," ungkapnya.

Lega Sampai di Posko hingga Bertemu Suami dan Anak

Eti merasa lega karena ia dan warga lainnya berhasil ditemukan oleh tim SAR dan dievakuasi. 

"Jam 5 sore alhamdulillah kita berhasil dievakuasi. Tapi kita jalan ke Desa Pandanarum, ada lah sekitar dua jam. Jadi kita baru sampai di desa itu sekitar jam 7 malam," terangnya.

Sesampainya di desa, barulah ia dan warga lainnya diantar menggunakan mobil menuju ke posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pandanarum.

Di posko, rupanya Eti kembali dilanda rasa senang dan haru, campur aduk. Sebab, ia melihat suami dan anaknya sudah berada di tempat yang sama. 

Saat itu, Eti langsung memeluk sosok yang dicintainya sembari menangis. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved