Longsor di Banjarnegara
Puluhan Warga Korban Longsor di Banjarnegara Belum Ditemukan, Gubernur Minta Evakuasi 800 Orang
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi turun ke lokasi terdampak longsor di Banjarnegara, Selasa (18/11/2025). Ia memerintahkan untuk mengevakuasi warga
Ringkasan Berita:
- Puluhan warga di Banjarnegara, Jawa Tengah masih belum ditemukan setelah terjadi longsor pada Minggu (16/11/2025) sore
- Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi turun ke lokasi longsor untuk bertemu warga
- Ia menginstruksikan untuk mengevakuasi seluruh warga di Dusun Situkung
TRIBUNNEWS.COM - Masih ada 26 warga Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara yang masih belum ditemukan pascalongsor pada Minggu (16/11/2025) kemarin.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi pun datang ke lokasi kejadian untuk melakukan pemantauan.
Ia juga meminta Basarnas untuk mengerahkan seluruh kemampuannya guna mencari 26 warga yang masih dilaporkan hilang tersebut.
Mengutip TribunBanyumas.com, total sudah ada 500 anggota dari Basarnas yang telah ditugaskan untuk melakukan pencarian.
Nantinya, lanjut Luthfi, tim SAR bakal melakukan pencarian dibantu dengan alat berat.
"Basarnas dengan 500 anggota sudah kita bagi menjadi beberapa tim."
"Besok pagi mereka akan mulai bekerja dengan peralatan lengkap."
"Kita juga sudah siapkan 4-10 ekskavator untuk mempercepat pencarian," jelasnya.
Alat berat tersebut, lanjutnya, dikerahkan karena material longsor yang cukup tebal dan area yang terdampak dinilai luas.
Selain menginstruksikan untuk pencarian korban, pihak Pemprov Jateng juga telah mendirikan pengungsian bagi ratusan warga yang mengungsi.
Untuk sementara, ia juga memutuskan untuk segera mengevakuasi 886 warga Dusun Situkung yang terdampak longsor.
Baca juga: Proses Evakuasi Korban Longsor di Banjarnegara Terkendala Tanah yang Masih Bergerak
"Saya tidak mau tahu, keselamatan masyarakat adalah yang utama. Kita sudah rapat dengan Pangdam, Deputi BNPB, Kapolda, Bupati, Dandim dan Kapolres. Kita putuskan agar seluruh warga harus diungsikan," tegasnya, Senin (17/11/2025).
Terkait para warga yang masih berusia sekolah, pihak Pemprov Jateng juga membangun klaster pengungsian khusus untuk anak bersekolah.
"Kita tidak boleh membiarkan anak-anak kita kehilangan hak pendidikannya. Sehingga Dinas Pendidikan dalam hal ini sudah turun tangan agar aktivitas belajar tetap bisa dilakukan," katanya.
Disinggung soal pemukiman darurat, pihaknya telah menyiapkan hunian sementara di lahan seluas dua hektare.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/gubernur-jawa-tengah-ahmad-luthfi-asdfawef.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.