Jumat, 21 November 2025

Tindak Pidana Perdagangan Orang

Kiper Muda Asal Bandung Jadi Korban TPPO Kamboja: Pah, AA Dijebak! Disiksa Angkat Galon ke Lantai 10

Curhatan pilu kiper muda asal Bandung jadi korban TPPO di Kamboja, ngaku dijebak hingga disiksa angkat galon dari lantai 1-10.

TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama/kolase Youtube channel tv one news
KIPER MUDA JADI KORBAN TPPO - Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nurfadhilah (18). Fadhil diduga ditipu oleh seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan dan kini sedang kerja paksa di Kamboja. Pada sang ayah, Riski Nur Fadhilah mengaku dapat penyiksaan berat selama berbulan-bulan hingga disiksa angkat galon dari lantai 1-10. 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Impian meraih cita-cita menjajal sepak bola di Medan Sumut kandas.

Kiper muda asal Jawa Barat bernama Rizki Nurfadhilah (18) mengalami nasib miris.

Dia jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Rizki Nurfadhilah kerap disiksa jika kerjanya sebagai penipu atau scammer di platform percintaan tak sesuai target. 

Pada sang ayah, Rizki Nurfadhilah mengungkap curhatan pilu.

Mulai dari dijebak hingga disiksa, disuruh push up hingga mengangkut galon bolak-balik dari lantai 1 ke lantai 10.

Baca juga: Menteri P2MI Tegaskan PMI yang Berangkat ke Kamboja Ilegal, 101 Orang Sudah Dipulangkan

Kini Rizki Nurfadhilah tampak kurus dan rambutnya plontos.

Kabar soal nasib miris Rizki Nurfadhilah sudah sampai di telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

 

Iming-ingin Tawaran Main Sepakbola di Medan hingga Diberi iPhone 

Seorang kiper muda asal Jawa Barat bernama Rizki Nurfadhilah mengalami nasib miris lantaran jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.

Pemuda usia 18 tahun itu pun mengurai curhatan pilu usai terjebak dalam kondisi yang tak pernah ia bayangkan.

Rizki ternyata mengalami penyiksaan luar biasa setelah tiba di Kamboja.

Karenanya, Rizki pun meminta bantuan kepada orangtuanya di Indonesia.

Rizki merupakan pemuda asal Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

TUNJUKKAN FOTO - Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nur Fadhilah (18). Fadhil diduga ditipu oleh seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan dan kini sedang kerja paksa di Kamboja.
TUNJUKKAN FOTO - Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nur Fadhilah (18). Fadhil diduga ditipu oleh seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan dan kini sedang kerja paksa di Kamboja. (TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama)

Awalnya Rizki tergiur iming-iming dari sebuah grup Facebook soal perekrutan pemain sepak bola di Medan.

Dalam tawaran tersebut, Rizki dijanjikan bakal dikontrak selama satu tahun di sekolah sepakbola di Medan.

Minat dengan tawaran tersebut, Rizki pun berangkat dari Bandung menuju Jakarta pada 26 Oktober 2025.

Terkait keberangkatan Rizki, sang ayah, Dedi Solehudin mengurai cerita.

Ternyata Rizki sempat diiming-imingi bakal diberikan ponsel iPhone selama perjalanan.

"Diiming-imingi selama tiga bulan dikasih iPhone," pungkas Dedi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news pada Selasa (18/11/2025).

Setelah ke Jakarta, Rizki pun kabarnya bakal diterbangkan ke Medan.

Tapi ternyata, Rizki tidak benar-benar dibawa ke Medan melainkan diputar-putar ke beberapa daerah.

Baca juga: Warga Bogor Dijebak Sindikat Scam di Kamboja, Berhasil Kabur tapi Masih Diteror

Rizki justru diterbangkan ke Malaysia sebelum akhirnya dibawa ke Kamboja.

Tiga hari kemudian, Rizki baru bisa mengabari sang ayah.

Yakni pada 29 Oktober 2025, Rizki bercerita ke Dedi kalau ia sedang berada di Kamboja.

Padahal awalnya agen tersebut menjanjikan akan membawa Rizki ke Medan, lalu ke Bali.

"Dari Medan, terbang lagi bilangnya ke Bali, ternyata bukan ke Bali, ternyata ke Malaysia. Dari Malaysia langsung terbang ke Kamboja," imbuh Dedi.

 

Curhatan Rizki: Pah, AA Kejebak di Kamboja

Lebih lanjut, Dedi pun mengungkap curhatan dari sang putra selama di Kamboja.

Setibanya di Kamboja, Rizki baru tersadar kalau ia tidak bakal direkrut di tim sepakbola Medan.

Rizki terjebak ke dalam pusara TPPO di Kamboja.

"Anak kasih kabar (chat bilang) 'pah, Aa kejebak'. (kata ayah) 'kejebak gimana?', (kata korban) 'aa dijebak'," ungkap Dedi.

 

Aa Tiap Hari Disiksa, Disuruh Push Up dan Manggul Galon

Kepada sang ayah, Rizki menceritakan soal penyiksaan yang ia alami.

Setiap hari Rizki diminta untuk memenuhi target pekerjaan di Kamboja.

Jika tidak berhasil, Rizki disuruh push up hingga mengangkut galon bolak-balik ke lantai 10.

Maka tak heran dalam video terbarunya, Rizki kini bertubuh kurus dan rambutnya plontos.

"Aa tiap hari disiksa, kalau enggak dapat target, dipush up sama manggul galon dari lantai 1 sampai lantai 10," kata Rizki diceritakan ulang sang ayah.

Atas nasib miris yang menimpa sang putra, Dedi meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi berharap putra kesayangannya itu bisa kembali pulang ke tanah air dalam kondisi sehat.

Rizki Nurfadhilah kiper muda korban TPPO Kamboja
KORBAN TPPO KAMBOJA: Seorang kiper muda asal Bandung bernama Rizki Nurfadhilah kena tipu jadi korban TPPO di Kamboja. Rizki mengaku dapat penyiksaan berat selama berbulan-bulan.

 

Dedi Mulyadi Bantu Kiper Muda Bandung yang Jadi Korban TPPO di Kamboja

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memastikan bakal menangani kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa remaja asal Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung bernama Rizki Nur Fadhilah (18).

Dedi mengaku baru tahu jika ada warganya di Kabupaten Bandung yang kini bekerja di Kamboja sebagai "penipu" dengan modus platform percintaan.

“Saya baru dengar sekarang. Ya sudah kita tangani deh. Saya baru dengar sekarang malah itu,” ujar Dedi, di Sabuga ITB, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Kasus WNI Jadi Korban TPPO di Kamboja, Pemerintah: Jangan Tergiur Tawaran Kerja dari Medsos

Dikatakan Dedi, sejak awal Pemprov Jabar sudah melarang warganya agar tidak mudah percaya dengan iming-iming bekerja di luar negeri, tanpa lembaga yang jelas.

"Ya, kalau saya kan provinsi itu sudah jelas melarang. Bila perlu nanti saya keluarin lagi peraturan gubernur larangan warga Jabar untuk pergi ke daerah ini, daerah ini yang kemudian di negara tersebut menimbulkan penderitaan dan jumlahnya banyak,” katanya. 

Masalah TPPO ini, kata Dedi, harus ditangani secara serius, karena jumlahnya relatif banyak dan Pemerintah selalu kebagian memulangkan warga yang sudah menjadi korban.

 

Awal Mula Jadi Koran TPPO: Rizki Nur Fadhilah Dapat Tawaran Main Bola di Medan

Rizki Nur Fadhilah remaja asal Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), setelah menerima tawaran kontrak untuk bermain sepak bola di klub profesional asal Medan.

Namun rupanya tawaran kontrak tersebut ternyata palsu. 

Di mana bukannya dibawa ke Medan, Fadhil justru dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai "penipu" dengan modus platform percintaan.

"Anak saya bilang ada kontrak main bola di Medan selama satu tahun. Lalu dijemput ke sini pakai travel, terus dibawa ke Jakarta. Tapi di Jakarta, bukannya ke Medan, malah ke Malaysia. Sebelum akhirnya ke Kamboja," ujar Ayah Fadhil, Dedi Solehudin (42) pada Selasa (18/11/2025).

(tribun network/thf/TribunJabar.com/TribunnewsBogor.com)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pilunya Isi Chat Pesepakbola Muda Jadi Korban TPPO di Kamboja, Alami Penyiksaan Berat: Aa Dijebak!

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Bakal Bantu Warga Kabupaten Bandung yang Diduga jadi Korban TPPO

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved